Fiersa Besari, musisi sekaligus influencer asal Bandung punya lagu beraliran folks yang bikin kita nagih mengunjungi tempat-tempat di Kota Kembang. Judul lagunya sama, Bandung.
Melalui lagu Bandung, Fiersa bercerita tentang tempat-tempat yang menyimpan cerita dan kenangan bersama orang-orang terdekat. Ia bahkan menyebut enam destinasi yang biasa digunakan warga dan wisatawan Bandung untuk menghabiskan waktu. Destinasi tersebut amat populer, bikin kamu balik ke sana!
Jalan Braga adalah pusat keramaian yang terletak di jantung kota Bandung. Nama jalan ini sudah populer sejak zaman pendudukan Belanda. Jalanan Braga seakan mampu membawa warga dan wisatawan kembali ke Bandoeng Tempo Doeloe. Di sisi kanan kiri jalan, terdapat bangunan-bangunan bersejarah seperti Museum Konferensi Asia Afrika.
Sampai kini, Braga juga dibangun dengan konsep One Stop Holiday. Di tempat inilah terdapat mall, kondominium, dan hotel.
Gak cuma itu, ada banyak pelukis jalanan yang piawai memainkan kuas di atas kanvas.
Tak kalah dengan Surabaya, kota yang pernah dipimpin Ridwan Kamil ini punya sederet taman kota tematik. Ada Taman Dewi Sartika, Taman Skateboard, Taman Teras Cikapundung dan masih banyak lagi.
Kalau kata Fiersa, taman kota adalah tempat yang pas untuk bermain serta menikmati renjana yang membiru.
Para ABG Bandung tahun 90an sekaligus penikmat musik cadas mungkin akan menganggap GOR Saparua sebagai tempat berlangsungnya konser-konser musik underground dan metal. Grup musik seperti PAS Band, Burgerkill, hingga Pure Saturday pernah unjuk gigi di GOR Saparua.
Dilansir dari laman Djarum Coklat, grup musik-grup musik itu adalah pionir berkembangnya musik cadas di Bandung. Inilah yang membuat Bandung -hingga kini- dijuluki sebagai kota seni dan budaya.
Beralih ke utara, ada kawasan tempat kita bisa menyesap udara sejuk di luar pusat Bandung. Namanya, Dago Pakar.
Dago Pakar memiliki Taman Hutan Raya Ir. Juanda, kawasan hutan kota yang ditumbuhi pepohonan besar dengan hawa dingin yang menyegarkan tubuh. Dago Pakar juga pernah dimanfaatkan tentara Belanda dan Jepang sebagai tempat pertahanan dari Sekutu. Maka, tak heran, bila di sini terdapat gua Belanda dan gua Jepang.
Di Dago pula -tepatnya Dago Tea House- terdapat terdapat Taman Budaya Jawa Barat. Tempat ini juga populer untuk pertunjukan musik setelah Saparua. Tak cuma itu, ketinggian Dago adalah spot terbaik untuk menyaksikan senja dan malam.
Caringin Tilu menjadi tempat populer untuk menyaksikan kerlap kerlip Bandung dari ketinggian. Tempat ini kian ramai saat pergantian tahun sebab ada banyak wisatawan yang ingin menyaksikan pertunjukan kembang api dari ketinggian.
Untuk menikmati malam di Caringin Tilu, ada deretan wisata kuliner yang siap memanjakan lidah.
Melalui liriknya, Fiersa mengatakan, Lembang adalah tempat untuk berburu kabut. Tempat satu ini pasti tak asing di telinga. Ada Farm House Susu Lembang, sebuah kawasan perkebunan dan peternakan yang didesain ala Eropa. Ada pula Bosscha, observatorium tertua di Indonesia yang berdiri sejak 1923. Bila kamu gemar wisata gunung, ada pula puncak Tangkuban Perahu yang menjulang di sana.
Bandung karya Fiersa Besari adalah salah satu lagu terbaik untuk bernostalgia tentang Bandung. Ditambah, alunan musik tradisional Sunda, emosi lagu ini semakin terasa. Bandung sungguh membuat kita terpikat berulang kali.