Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret Natasha Wilona di Biara Songzanlin, Shangri-La, China
potret Natasha Wilona di Biara Songzanlin, Shangri-La, China (instagram.com/natashawilona12)

Siapa nih yang berencana liburan ke China dalam waktu dekat? Kini kamu bisa lebih tenang liburan ke China karena dapat memanfaatkan fasilitas bebas visa transit 240 jam bagi warga negara Indonesia. Tentunya dengan catatan, kamu memenuhi syarat dan akan melanjutkan perjalanan ke negara ketiga.

Waktu transit selama 10 hari tersebut dapat digunakan untuk traveling ke beberapa kota terdekat. Tak perlu bingung mau ke mana saja, kamu dapat mengikuti jejak Natasha Wilona dengan mengunjungi tempat wisata ikonik di China. Berikut ini daftar itinerary-nya.

1. Stone Forest, Kunming

potret Natasha Wilona di Stone Forest, Kunming, China (instagram.com/natashawilona12)

Stone Forest merupakan formasi geologi unik yang terletak di pedalaman Dataran Tinggi Yunan, jaraknya sekitar 78 km dari pusat kota Kunming. Tempat wisata ini terdaftar sebagai Situs Warisan Alam Dunia UNESCO pada 2007. Luas areanya mencapai 1.100 km persegi, yang mencakup Stone Forest, gua karst, air terjun, hingga sungai bawah tanah.

Saking luasnya, tempat wisata tersebut dibagi menjadi 8 distrik dengan Stone Forest Scenic Area sebagai pusatnya. Bagi kamu yang punya waktu terbatas, cukup mengunjungi distrik utama. Di spot ini kamu akan menjumpai hutan batu utama, hutan batu kecil, Bukit Bushao, Lizi Yuanqing, dan Eternal Mushroom. 

Lizi Yuanqing berupa lukisan kuno di dinding batu yang menggambarkan manusia, binatang, bulan, dan bintang. Mengutip China Discovery, menurut arkeolog, lukisan dinding itu berkaitan dengan agama primitif. Mungkin inilah kata-kata yang ditinggalkan oleh orang Yi kuno.

Eternal Mushroom berupa bukit batu dengan puncaknya setinggi 15 meter. Puncaknya berukuran lebih besar dan kaki bukit lebih kecil, sehingga tampak seperti jamur raksasa. Oleh sebab itu, spot ini disebut sebagai Eternal Mushroom.

2. Taman Cuihu, Kunming

potret Natasha Wilona di Taman Cuihu, Kunming, China (instagram.com/natashawilona12)

Dekat dengan Universitas Yunnan, terdapat Taman Cuihu atau Green Lake Park bagaikan oasis di pusat kota Kunming. Taman ini luasnya 21 hektar yang meliputi danau, paviliun, dan beberapa pulau buatan. Setidaknya membutuhkan waktu sekitar 1–2 jam untuk menyusuri setiap sudut taman.

Taman Cuihu punya empat danau kecil dan empat pulau yang terhubung oleh jembatan. Pulau kecil di tengah danau terdiri dari Kuil Lotus dan dua paviliun. Di sini, kamu dapat melihat dan memberi makan ikan koi atau bergabung dengan aktivitas rekreasi penduduk setempat, seperti bernyanyi, menari, hingga berlatih drama.

Ada Pulau Goldfish yang lebih sesuai untuk jalan-jalan di antara rimbunnya pohon cedar. Selain itu, kamu juga bisa ke Pulau Hutan Bambu yang menawarkan sekitar 40 jenis bambu, termasuk Chimonobambusa yang langka dan Kolam Sembilan Naga. Satu lagi, Pulau Palem yang menyuguhkan beragam tanaman subtropis dan cocok untuk piknik.

3. Biara Songzanlin, Shangri-La

potret Natasha Wilona di Biara Songzanlin, Shangri-La, China (instagram.com/natashawilona12)

Dari pusat kota Kunming, kamu bisa menuju tempat memukau yang lebih menenangkan yakni Shangri-La. Ibu Kota Prefektur Otonomi Tibet Diqing ini awalnya bernama Zhongdian. Kemudian status dan namanya diubah dengan berbagai pertimbangan, termasuk tujuan pariwisata.

Natasha Wilona mengunjungi beberapa tempat ikonik di Shangri-La, salah satunya Biara Songzanlin yang berada pada ketinggian 3.300 meter di atas permukaan laut. Travel China Guide melansir, Songzanlin merupakan biara Buddha Tibet terbesar di Yunnan yang dikenal juga sebagai Biara Guihua dan Istana Potala Kecil. Pembangunannya dimulai pada tahun 1679 dan selesai hanya dua tahun kemudian.

Biara tersebut menyerupai komplek kastil kuno dengan dua lamasery, Zhacang dan Jikang. Atapnya terbuat dari tembaga berlapis emas yang lekat dengan fitur Tibet. Sementara itu, kolom di lantai bawah menunjukkan karakteristik bangsa Han.

4. Kota Kuno Dukezong, Shangri-La

potret spot ikonik di Kota Kuno Dukezong, Shangri-La, China (instagram.com/natashawilona12)

Masih di Shangri-La, tempat ikonik lainnya yaitu Kota Kuno Dukezong yang dilestarikan dengan baik di China. Tempat ini merupakan pemukiman Tibet terbesar dan berusia lebih dari 1.300 tahun. Keberadaannya berperan penting dalam Jalur Old Tea-Horse dan menghubungkan bahasa, masyarakat, agama, serta budaya China–Tibet.

Saat berada di kawasan ini, kamu dapat mengunjungi beberapa spot lain seperti Taman Guishan, Giant Prayer Wheel, Moon Square, dan Square Street. Guishan adalah taman yang dibangun di atas bukit pada masa pemerintahan Kaisar Kangxi. Terdapat Chaoyanglou, bangunan tiga lantai dan menjadi salah satu viewpoint untuk menikmati keindahan Dukezong.

Giant Prayer Wheel merupakan roda doa raksasa dan terbesar di dunia dengan tinggi 21 meter serta beratnya mencapai 60 ton. Jangan lewatkan Moon Square yang dekat dengan Museum Diqing dan Museum Diqing Red Army Long March. Sedangkan Square Street terletak di jantung kota tua yang menjadi area wisata utama dengan jalan berbatu, stupa putih, toko suvenir, dan kafe.

5. Taman Nasional Pudacuo, Shangri-La

potret Natasha Wilona di Taman Nasional Pudacuo, Shangri-La, China (instagram.com/natashawilona12)

Shangri-La bisa dibilang sebagai paket lengkap untuk wisata budaya, sejarah, spiritual, dan alam yang menenangkan. Setelah mengunjungi tempat-tempat suci, saatnya menikmati keindahan alam di Taman Nasional Pudacuo. Keistimewaannya adalah menjadi kawasan dengan keanekaragaman hayati tertinggi dan menjadi taman nasional pertama di daratan China yang diresmikan pada 2007.

Taman Nasional Pudacuo terletak di sebelah timur Shangri-La, berjarak 22 km atau berkendara sekitar 40 menit dari pusat kota. Tersedia bus dari Terminal Shangri-La ke taman nasional itu dengan keberangkatan antara pukul 08.00–10.00. Sedangkan untuk perjalanan kembali ke pusat kota pada pukul 14.00–16.30.

Sebagai wisata alam, kamu akan disuguhi danau dan sungai dengan perairan yang jernih serta pegunungan. Vegetasi dan spesies mamalia langka hidup di sini. Menariknya lagi, di antara 2.500 cagar alam di China, Pudacuo menjadi satu-satunya yang memenuhi standar taman nasional yang ditetapkan oleh The World Conservation Union. Keren!

6. Hongyadong, Chongqing

potret Natasha Wilona di Hongyadong, Chongqing, China (instagram.com/natashawilona12)

Setelah puas menikmati sejuk dan tenangnya Shangri-La, saatnya bergeser ke Chongqing untuk kembali merasakan kehidupan modern. Salah satu tempat ikonik di kota ini adalah Hongyadong Folk Custom Scene Area. Letaknya di persimpangan Monumen People’s Liberation dan Chaotianmen di kawasan bisnis utama Chongqing.

Kawasan di tepi persimpangan Sungai Yangtze dan Jialing ini meliputi area seluas 46.000 meter persegi dengan 11 lapis bangunan panggung bertingkat. Pemandangan utamanya berupa bangunan berarsitektur tradisional Bayu. Bangunan tersebut mengadopsi struktur kayu dengan atap menjorok ke atas, pintu serta jendela berukir indah.

Selain keunikan bangunannya, terdapat Aula Pameran Adat Rakyat yang berfokus pada peninggalan budaya, foto lawas, maupun kerajinan tangan tradisional daerah Bayu. Pemandangan berbeda dapat dilihat dari Dek Observasi Sungai Jialing. Spot lain yang dapat dikunjungi yaitu Hongya Dripping Green, Bayu Style Street, dan viewpoint di Jembatan Qiansimen.

Setelah tahu tempat wisata ikonik di China yang dikunjungi Natasha Wilona, apakah bikin kamu ingin merencanakan perjalanan serupa? Sebelum berkemas, pastikan sudah memenuhi persyaratan untuk melakukan perjalanan ke China daratan. Yuk, persiapkan dari sekarang!


This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team