6 Wisata Eksotis Terbaik untuk Pecinta Satwa Liar di Indonesia

Pulau Weh yang sering dikenal sebagai Sabang, merupakan pulau kecil di sebelah barat laut Banda Aceh yang belum banyak dieksplor wisatawan. Meskipun begitu Pulau Weh terkenal sebagai spot menyelam dan snorkeling fenomenal. Perairan Pulau Weh memiliki terumbu karang dan aneka fauna laut seperti penyu, lumba-lumba, hiu paus, dan pari manta yang mudah ditemukan di pulau ini.

Di daratan pulau, wisatawan dapat bersantai menikmati pemandangan sunset di pantai yang tenang atau lakukan wisata sejarah dengan mengunjungi Fort Anoi Itam, sebuah pos militer peninggalan Jepang. Perjalanan menuju Pulau Weh dengan naik kapal feri di pagi hari di Pelabuhan Laut Ulee Lheue dan tiba di Pantai Gapang hanya akan memakan waktu beberapa jam, atau 45 menit jika menggunakan speedboat.

Taman Nasional Gunung Leuser adalah salah satu  taman nasional di Sumatera yang terdaftar sebagai situs warisan dunia. Terletak di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara dengan luas mencapai 830.268,95 ha, meliputi hutan mangrove, pantai dan hutan rawa, hutan hujan dataran rendah, hutan lumut hingga hutan subalpin.

Taman nasional Ini memiliki kelimpahan flora dan fauna yang terkenal di dunia. Terdapat 65 % dari 129 spesies mamalia di Sumatera, hingga 350 spesies burung yang tinggal di sana, meliputi harimau, badak, gajah, siamang, siamang, kera, monyet daun thomas, serta orangutan. Satwa utama di taman nasional mencakup harimau Sumatera, gajah Sumatera, orangutan Sumatera dan badak Sumatera.

Terletak di empat provinsi, yaitu Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Jambi, menjadikan TN Kerinci Seblat seluas kurang lebih 14.000 km² sebagai salah satu taman nasional terbesar di Indonesia. Melindungi berbagai spesies fauna langka, TN Kerinci Seblat merupakan situs warisan dunia sekaligus suaka harimau terpenting di dunia.

Dapat ditemukan berbagai spesies fauna jenis primata endemik seperti simpai, ungkou, siamang, kera, dan kera ekor panjang. Terdapat pula jenis burung yang dilindungi antara lain burung rangkong, tohtor dan kuau serta elang.

Terletak sekitar 90 km barat laut di lepas pantai utara Kabupaten Jepara di Provinsi Jawa Tengah, Kepulauan Karimunjawa adalah kawasan konservasi dan perlindungan keanekaragaman hayati laut dengan rangkaian pulau-pulau berpohon karang yang menakjubkan yang penuh dengan tumbuhan dan hewan langka, terutama hewan laut. Di sini, terdapat pantai putih indah, yang akan memberikan pengalaman snorkeling menakjubkan dengan terumbu karang dan ikan-ikan kecil yang eksotis atau elang laut perut putih yang terbang di sekitar pulau. 

Terkenal akan kekayaan biota laut  yang mudah ditemukan di Karimunjawa  antara yang paling signifikan adalah 44 jenis mangrove yang berbeda, 11 jenis rumput laut, 9 jenis rumput laut, dan 444 jenis ikan. Dua jenis biota yang dilindungi di sini adalah karang hitam (Antiphates sp.) dan karang pipa organ (Tubipora musica). Di sini juga terdapat penyu sisik, penyu hijau biasa, dan di darat terdapat parkit dada merah dan jenis burung tropis lainnya. Dari sekian banyak spot favorit untuk snorkeling ada di Pulau Gosong, Pulau Menjangan Kecil, Pulau Tengah, Pulau Tanjung Gelam, dan Cemara Kancil Kancil. 

Sumbawa di Nusa Tenggara Barat merupakan pulau untuk hunting foto satwa liar yang cukup populer di Indonesia bagian timur. Hewan paling khas yang bisa Anda lihat di Sumbawa adalah kuda liar. Savana Puru Kambera adalah lokasi terbaik untuk pecinta lanskap satwa liar, dapat ditemukan sekitar 24 kilometer ke arah barat laut Kota Waingapu di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur.

Puru Kambera juga merupakan rumah bagi kuda-kuda liar yang cantik. Kuda-kuda ini biasanya muncul lebih sering selama musim kemarau ketika Savana Puru Kambera menjadi kering. Pastika untuk mencari spot terbaik untuk mendapatkan potret sempurna kawanan kuda liar yang sedang makan rumput dengan latar belakang padang savana.

Taman Nasional Ujung Kulon didirikan di Jawa Barat pada tahun 1992 dengan tujuan utama melindungi badak dan banteng. Taman nasional ini memiliki luas 120,551 hektar, dan merupakan tempat utama program satwa dilindungi WWF-Indonesia

Badak bercula satu adalah hewan paling populer di sini. Namun ada juga hewan lain yang hidup di destinasi wisata populer ini, satwa lainnya seperti babi hutan, kera, biawak, elang, kijang, badak jawa, coyote, kijang, berang-berang, trenggiling, macan tutul, banteng, lutung, dan masih banyak lagi satwa endemik lainnya. Ujung Kulon mendapat pengakuan sebagai Situs Warisan Alam Dunia dari UNESCO pada tahun 1991.

Indonesia memiliki budaya yang menarik dan beragam yang disumbangkan oleh ratusan kelompok etnis yang berbeda. Sementara itu , jangan lupakan kekayaan aneka ragam fauna dan flora sebagai bagian penting dalam pesona wisata Indonesia.