Kamu punya rencana berkunjung ke mana nih saat singgah di Wonogiri? Buat kamu yang pengin suasana sejuk dan menyegarkan, jalan-jalan saja ke air terjun. Ada banyak air terjun yang masih belum banyak dijamah wisatawan.
Setidaknya ada 7 air terjun yang patut kamu kunjungi di Wonogiri. Meski medannya menantang, tapi lelahmu bakal terbayar lunas dengan pemandangan air terjun yang ditawarkan. Berikut rekomendasi air terjun di Wonogiri yang menarik untuk dijelajahi.
Air Terjun Girimanik merupakan kawasan air terjun yang terletak di lereng selatan Gunung Lawu. Kawasan ini terdiri dari tiga air terjun dengan nama berbeda, yakni Air Terjun Manikmoyo, Tejomoyo, dan Condromoyo. Di air terjun ini juga ada dua sendang, yakni Sendang Drajat dan Sendang Kanastren.
Selain air terjunnya yang menawan, legendanya juga gak kalah menarik. Konon, wilayah Girimanik merupakan tempat pertapaan tiga anak Sang Hyang Tunggal (dewa tertinggi dalam cerita pewayangan). Ketiga anak tersebut diberi nama Batara Manikmaya, Batara Tejomaya, dan Batara Ismaya.
Setelah cukup umur, ketiga dewa itu turun ke dunia untuk bertapa. Mereka menuju gunung yang memiliki tiga air terjun, yang menjadi inspirasi nama air terjun di Girimanik. Setelah bertapa, mereka kembali ke kayangan dan ditasbihkan sebagai dewa seutuhnya.
Lokasi: Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri.
Jam operasional: setiap hari, pukul 08.00–17.00 WIB.
Harga tiket: Rp5.000, belum termasuk parkir.
Air Terjun Melati sempat viral pada tahun 2020 silam. Air terjun ini mempunyai tujuh titik lokasi dengan bentuk berundak yang patut dieksplorasi. Beruntungnya lagi, kamu bisa parkir cukup dekat dengan air terjun, sebelum berjalan kaki selama 15 menit.
Salah satu air terjunnya cukup bersahabat, karena airnya tidak terlalu deras dan tingginya sekitar 10 meter. Namun, tetap menyegarkan dan dapat mengobati lelahnya perjalanan. Kamu juga bisa bersantai di beberapa gazebo yang telah tersedia.
Lokasi: Dusun Melati, Desa Keloran, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri.
Jam operasional: setiap hari, pukul 09.00–17.00 WIB.
Harga tiket: Rp5.000, belum termasuk parkir.
Banyunibo merupakan air terjun bertipe horsetail yang tinggi batuan dasarnya mencapai 50 meter. Namanya diambil dari bahasa Jawa yang berarti, air yang jatuh dari ketinggian. Menariknya lagi, terdapat bebatuan besar di sekitar aliran air terjun bagian bawah.
Selama perjalanan dari area parkir menuju lokasi air terjun, kamu bakal disuguhi hamparan sawah. Meski medannya cukup mudah, tapi perlu berhati-hati saat melewati pematang sawah. Di sekitar air terjun juga tampak perbukitan yang memanjakan mata.
Lokasi: Dusun Ngluwur, Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.
Jam operasional: setiap hari, 24 jam.
Harga tiket: Rp6.000, belum termasuk parkir.
Ingin mengunjungi air terjun yang masih sepi pengunjung? Wonogiri punya Air Terjun Watu Jadah yang belum banyak diketahui. Air terjun ini memiliki ketinggian 20–30 meter dengan tebing batu berwarna hitam pekat.
Karena belum dikelola secara resmi, belum ada fasilitas yang memadai. Kamu pun harus mempersiapkan bekal dan keperluan pribadi sendiri. Meski bakal disuguhi pemandangan yang asri selama perjalanan, tapi kamu perlu berhati-hati, karena belum dilengkapi papan petunjuk.
Lokasi: Dusun Grenjeng, Desa Girimulyo, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri.
Jam operasional: belum ada.
Harga tiket: belum ada.
Air Terjun Jurug Kemukus digadang-gadang sebagai salah satu air terjun tertinggi dan termegah di Wonogiri. Bagaimana tidak, tinggi air terjun ini mencapai 40 meter. Selain itu, air terjun tiga tingkat ini dikelilingi batuan besar nan tinggi.
Jurug Kemukus ini masih belum banyak dijamah oleh wisatawan karena treknya cukup menantang. Di sini juga belum dilengkapi fasilitas memadai maupun infrastruktur pendukung. Cocok banget buat kamu yang suka tantangan sambil berpetualang.
Lokasi: Dusun Ngijo, Desa Purwoharjo, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri.
Jam operasional: belum ada.
Harga tiket: belum ada, mungkin akan dimintai sumbangan sukarela oleh warga yang menjaga lokasi.
Selanjutnya ada Air Terjun Purwantoro yang gak kalah jernih dan bikin segar. Saat debit air sedang tinggi, akan membentuk kolam air berwarna kebiruan. Air terjun ini juga kerap dimanfaatkan warga untuk kebutuhan air bersih.
Sayangnya, kamu gak bisa sembarangan ke sini untuk mendapatkan pemandangan yang indah. Air terjun musiman ini akan menjadi kecokelatan saat puncak musim hujan. Sebaliknya, akan kering saat musim kemarau. Jadi, kamu ke sini saat peralihan musim hujan ke musim ke marau atau cuaca cerah saat musim hujan.
Lokasi: Desa Kepyar, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri.
Jam operasional: belum ada.
Harga tiket: belum ada, tapi ada biaya parkir Rp2.000.
Satu lagi nih air terjun yang patut kamu kunjungi di Wonogiri, Seloresi. Hidden gem satu ini cukup tersembunyi dan masih alami. Air Terjun Seloresi memiliki ketinggian sekitar 10 meter dan dikelilingi pohon pinus.
Kalau kamu tertantang, bisa ke sini dengan mengendarai sepeda. Kemudian, duduk santai sambil menikmati pemandangan sekitar dan mendengarkan gemericik air. Kamu juga bisa bermain air, ketika debitnya tidak begitu besar.
Lokasi: Dusun Salam, Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri.
Jam operasional: belum ada.
Harga tiket: belum ada.
Ketujuh air terjun tersebut memiliki keunikan masing-masing. Ada air terjun bertingkat, ada pula yang musiman. Menariknya lagi, kamu gak perlu bayar tiket masuk yang mahal!