Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Desa Indah Ini Menjadi Lokasi Syuting Film Terkenal, Ada yang di Indonesia

Desa Hongchun, China (commons.m.wikimedia.org/Siyuwj)
Desa Hongchun, China (commons.m.wikimedia.org/Siyuwj)

Sering kali, lokasi syuting film terkenal bukan hanya sekadar latar belakang, melainkan juga mendukung kuat jalannya alur cerita pada suatu film.

Pernahkah kamu pernah merasa terpana oleh keindahan suatu tempat saat menonton film, dan bertanya-tanya apakah tempat tersebut benar-benar ada? Seperti beberapa desa menawan dari berbagai belahan dunia ini yang berhasil memikat hati para sutradara dan penonton sehingga dipilih sebagai latar belakang film-film terkenal, lho.

Telusuri bersama pesona tujuh desa yang pernah menjadi lokasi syuting film-film ikonik ini, yuk!

1. Desa Savoca, Italia

Desa Savoca, Italia (pexels.com/Dusan Stupar)
Desa Savoca, Italia (pexels.com/Dusan Stupar)

Meski lawas, The Godfather (1972) bisa dibilang film legendaris. Salah satu lokasi syutingnya berlangsung di Desa Savoca di Sisilia, Italia. Pesona desa ini muncul pada adegan penting, seperti pernikahan Michael Corleone dengan Apollonia.

Desa Savoca sendiri memiliki daya tarik yang terletak pada arsitekturnya yang klasik dan otentik, serta jalan-jalan sempit berbatu yang seolah-olah mengundangmu seperti kembali ke era 1940-an.

Bar Vitelli yang ikonik dalam film tersebut pun sampai saat ini menjadi tempat ikonik di Desa Savoca yang menarik minat pengunjung, di mana para pengunjung bisa merasakan suasana yang sama dengan yang dialami oleh karakter-karakter dalam film tersebut.

2.  Desa Lacock, Inggris

Desa Lacock, Inggris (unsplash.com/Eleanor Brooke)
Desa Lacock, Inggris (unsplash.com/Eleanor Brooke)

Penggemar berat film Harry Potter (2001) tentu akan mengenali desa Lacock di Wiltshire, Inggris. Desa ini merupakan salah satu lokasi syuting untuk film Harry Potter. Lorong-lorong kuno hingga rumah-rumah dari batu tua di desa ini, berhasil menciptakan suasana magis yang sempurna untuk menggambarkan desa Godric's Hollow.

Selama di sini, wisatawan seperti diajak untuk mengikuti perjalanan yang sama dengan Harry Potter serta kawan-kawan, dan membayangkan keajaiban yang ada di setiap sudutnya, lho. Suasana autentik yang terpancar dari Desa Lacock pun berhasil menghidupkan dunia sihir yang diciptakan oleh penulis J.K. Rowling pada karya novelnya yang difilmkan tersebut.

3. Desa Cotswolds, Inggris

Desa Costwolds, Inggris (unsplash.com/George Ciobra)
Desa Costwolds, Inggris (unsplash.com/George Ciobra)

Selain Lacock, ada desa di Inggris juga yang keindahannya muncul pada film Bridget Jones's Diary (2001), yaitu Desa Costwolds. Desa ini memiliki ciri khas yang terletak dari rumah-rumah batu nan khas, dan memiliki atmosfir pedesaan yang tenang dan hangat, lho.

Dalam film tersebut, Desa Costwolds menjadi tempat liburan akhir pekan Bridget Jones, yang dibumbui dengan adegan sentuhan romantis dan konyol pada cerita. Pesonanya yang tak lekang oleh waktu membuat desa ini cocok sekali dipilih sebagai lokasi ideal untuk adegan-adegan yang menyentuh hati.

4. Desa Hongcun, China

Desa Hongchun, China (commons.m.wikimedia.org/颐园新居)
Desa Hongchun, China (commons.m.wikimedia.org/颐园新居)

Sungai hingga gugusan pegunungan menjadi lanskap yang menyempurnakan keindahan Desa Hongsun di Anhui, China. Desa kuno ini membawa setiap pengunjung seperti kembali ke China pada tempo dulu.

Dalam film seni bela diri Crouching Tiger, Hidden Dragon (2000), desa ini tampil memukau dengan danau serta jembatan-jembatan kuno yang ikonik. Desa yang terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO ini memiliki arsitektur desa nan khas yang berhasil memberikan kesan mistis dan puitis pada film.

Keindahan Desa Hongcun membuktikan bahwa desa ini bukan hanya mengesankan, tetapi juga memiliki sejarah dan cerita yang kuat.

5. Aït Benhaddou, Maroko

Aït Benhaddou, Maroko (commons.m.wikimedia.org/Petar Milošević)
Aït Benhaddou, Maroko (commons.m.wikimedia.org/Petar Milošević)

Benteng lumpur Aït Benhaddou di Maroko adalah salah satu lokasi syuting paling terkenal di dunia, muncul dalam banyak film epik seperti Gladiator, Lawrence of Arabia, hingga serial Game of Thrones.

Arsitektur kasbah atau kota bertembok yang unik serta lanskap gurun yang dramatis memberi nuansa historis dan kolosal yang kuat. Dengan keunikan desa Aït Benhaddou tersebut, berhasil mengubahnya menjadi kota Romawi kuno, arena pertarungan, hingga kota fiksi Yunkai di Game of Thrones.

6. Desa Khempur, India

Desa Khempur, India (commons.m.wikimedia.org/Bonnielou2013)
Desa Khempur, India (commons.m.wikimedia.org/Bonnielou2013)

Film The Best Exotic Marigold Hotel dan Skater Girl, memperkenalkan penonton pada desa Khempur di Rajasthan. Desa memukau di India ini terkenal akan bangunan-bangunan tuanya, serta suasana yang penuh warna, lho.

Berdasarkan sejarah, desa ini dulunya adalah bekas istana kepala suku Carana. Kedua film tersebut bukan hanya menggambarkan desa yang kental dengan budaya dan sejarah saja tapi juga kehidupan masyarakat setempat yang penuh kehangatan. kehidupan, warna, dan kehangatan.

7. Desa Ubud, Bali

Desa Ubud, Bali (unsplash.com/Bernard Hermant)
Desa Ubud, Bali (unsplash.com/Bernard Hermant)

Dalam film yang dibintangi Julia Roberts berjudul Eat, Pray, Love (2010), Desa Ubud digambarkan sebagai tempat spiritual dan tenang di mana karakter utamanya, Liz Gilbert, menemukan kedamaian dan cinta. Film tersebut pun berhasil menangkap esensi Ubud dengan keindahan persawahan terasering yang hijau, kuil-kuil kuno yang megah, dan budaya Bali yang kaya.

Ubud menjadi simbol pencarian jati diri dan spiritualitas, menarik banyak orang yang ingin mengikuti jejak Liz Gilbert untuk menemukan makna hidup. Desa indah di Bali ini cocok untuk tujuan healing, lho.

Melalui lensa kamera, desa-desa di atas bukan hanya menjadi latar, tetapi juga bagian tak terpisahkan dari cerita. Desa-desa indah tesebut seperti memberikan jiwa pada film dan menginspirasi penonton untuk menjelajahi keindahan yang tersembunyi. Apakah kamu juga tertarik ke sana?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us

Latest in Travel

See More

Festival Jak-Japan Matsuri 2025: Jadwal, Lokasi, dan Harga Tiket

24 Sep 2025, 12:50 WIBTravel