Xi’an merupakan kota di daratan China yang bernama asli Chang’an. Kota ini menarik wisatawan dengan bangunan dan situs bersejarahnya sebab pernah menjadi pusat dari 13 dinasti yang ada di China.
Baru-baru ini Ira Wibowo, aktris Tanah Air berlibur ke Shanghai dan Xi’an, China. Ia mengunjungi beberapa spot populer di Xi’an. Kira-kira ke mana saja ya kalau liburan ke Xi’an? Berikut ini itinerary ala Ira Wibowo di Xi’an yang bisa jadi referensi buatmu.
Situs Terracotta Warriors berada di bawah naungan Museum Situs Mausoleum Kaisar Qin Shi Huang. Wisatawan cukup sekali membeli tiket masuk untuk dapat mengunjungi seluruh bagian museum. Kamu dapat membeli tiket di pintu masuk maupun melalui berbagai aplikasi perjalanan secara online.
Situs Terracotta Warriors ditemukan secara tidak sengaja oleh sejumlah petani yang sedang menggali sumur di tengah kekeringan pada 1974. Kemudian dikelola oleh pihak museum yang terdiri dari tiga petak ruang bawah tanah dan satu Ruang Pameran Kereta Perunggu. Masing-masing bagian menampilkan susunan dan tokoh berbeda.
Ruang bawah tanah pertama menampilkan ribuan patung prajurit dan kuda yang menghadap ke timur. Petak kedua menampilkan pemanah, pasukan campuran dengan infanteri, kereta, dan tentara yang memegang senjata. Sedangkan petak ketiga merupakan yang paling kecil dan mewakili pos komando, karena semua patung tokohnya merupakan pejabat.
Situs Terracotta Warriors berlokasi di Distrik Lintong, Kota Xi’an, Provinsi Shaanxi, China. Buka setiap hari, pukul 08.30-17.00. Kamu dapat masuk dengan membeli tiket seharga 120 Yuan (Rp274.088).
Xi’an Muslim Quarter yang dikenal pula sebagai Huimin Jie ini merupakan pusat komunitas muslim di Kota Xi’an. Terletak di sebelah utara West Street yang mencakup beberapa blok, dihuni oleh lebih dari 20.000 muslim. Pelancong akan menjumpai sejumlah masjid di kawasan Jalan Muslim, salah satunya Masjid Agung di Huajue Lane yang terkenal.
Setelah mengunjungi Masjid Agung Xi’an, kamu bisa kulineran di Beiyuanmen Muslim Food Street. Terletak di kawasan komunitas muslim, pedagangnya beragama Islam dan menawarkan aneka kuliner halal. Bisa jadi tujuan wisata halal di China, nih.
Beberapa kuliner yang patut kamu coba, yakni yangrou paomo khas Shaanxi. Berupa sup roti pipih yang dimasak dengan kaldu domba yang kemudian disajikan dengan daging domba atau sapi.
Jajanan lainnya yang terkenal, yakni bakpao kukus isi daging sapi atau kambing. Ada pula nasi goreng dengan sawi putih dan sedikit cabai. Paling nikmat disantap saat musim panas.
Big Wild Goose Pagoda terletak di dalam Kuil Daci’en, Jalan West Yanta, sekitar 4 km dari pusat kota Xi’an. Pengunjung perlu membayar tiket masuk sebesar 50 Yuan (Rp114.203) untuk bisa masuk area Kuil Daci’en dan tiket tambahan 30 Yuan (Rp68.522) jika ingin naik ke pagoda. Tempat ini buka setiap hari, pukul 09.00-17.00. Tapi musim semi (Maret-Mei) dan musim gugur (September-November) menjadi waktu terbaik berkunjung ke sini.
Big Wild Goose Pagoda awalnya dibangun setinggi lima lantai pada tahun 652 saat Dinasti Tang. Berdirinya bangunan ini bertujuan untuk menguduskan patung Buddha, sarira, dan sutra Sansekerta yang dibawa oleh Tuan Xuanzang dari India pada abad ke-7. Lalu bangunan ini berkembang menjadi bangunan bergaya paviliun tujuh lantai, dua lantai ditambahkan pada masa pemerintahan Permaisuri Wu Zetian dari Dinasti Tang.
Spot lain yang dapat kamu temui di Kuil Daci’en selain Big Wild Goose Pagoda, yakni patung Tuan Xuanzang, tokoh penting yang menyusuri Jalur Sutra.
Ada pula Music Fountain Square di tengah taman atau pertunjukan air mancur setiap Senin-Jumat pukul 12.00 dan 20.00, Sabtu-Minggu pukul 12.00, 14.00, 16.00, dan 18.00. Namun, tidak ada pertunjukan selama bulan November-Januari, kecuali Festival Musim Semi.
City Wall Xi’an alien Benteng Xi’an merupakan simbol Kota Xi’an. Bangunan ini merupakan bagian dari sistem pertahanan militer pada zaman kuno. Kini, menjadi tembok kota kuno berskala terbesar, paling terpelihara, dan terlengkap di China yang terdaftar pada gelombang pertama budaya utama nasional.
Tembok yang terletak di kawasan pusat kota Xi’an ini memiliki tinggi 12 meter dan lebar atas 12-14 meter. Bentuknya persegi panjang tertutup dengan keliling 13,74 km. Kawasan di dalam tembok itu dinamai pusat kota kuno. Terdapat serangkaian instalasi militer kuno, seperti parit, jembatan gantung, menara gerbang, dan menara panah.
City Wall Xi’an dibangun pada masa Dinasti Sui, setelah kota kekaisaran lama Dinasti Han Barat (202 SM–8M) di Xi’an hancur parah. Kota baru pun dibangun dan selesai pada tahun 583. Kemudian, menjadi ibu kota dan kota terbesar dalam sejarah China pada masa Dinasti Sui dan Tang.
Pengunjung perlu membayar tiket masuk sebesar 54 Yuan (Rp123.339) untuk masuk kawasan City Wall Xi’an. Terdapat 7 gerbang dengan jam operasional berbeda. Gerbang Yongning buka pukul 08.00-22.00; Gerbang Zhongshan pukul 08.00-21.00; Gerbang Changle, Anding, Anyuan, dan Wenchang pukul 08.00-18.00.
Bell Tower berusia lebih dari 600 tahun dam menjadi menjadi menara lonceng tertua serta paling terawat di China. Dibangun pada 1384, masa pemerintahan Kaisar Taizu dari Dinasti Ming. Awalnya, didirikan di persimpangan Jalan Guangji, kemudian dipindah ke lokasi saat ini Zhongloupan Ave pada masa pemerintahan Kaisar Shenzong.
Bangungan ini menggabungkan struktur katu dan bata yang kokoh dengan desain elegan. Atapnya berlapis ganda dan tiga tingkat yang khas, dimahkotai empat menara indah di setiap sudutnya. Bell Tower memiliki tinggi 36 meter dan berdiri di atas area seluas 1.377 meter persegi.
Buat kamu yang ingin mengunjungi Bell Tower, perlu membayar tiket masuk 30 Yuan (Rp68.522) atau tiket gabungan Bell Tower dan Drum Tower 60 Yuan (Rp137.044). Buka mulai pukul 08.30 hingga 22.30, tergantung musim. Sore hari menjadi waktu terbaik untuk mengunjungi tempat ini karena bangunan kuno tersebut berpadu dengan gemerlapnya lampu.
Sekitar 200 meter dari Bell Tower, tepat di belakang Muslim Quarter berdiri Drum Towe yang merupakan “saudara”. Bangunan bersejarah ini dibangun lebih dahulu, yakni pada 1380 dan kini menjadi museum. Terdapat koleksi berbagai drum dan peninggalan budaya.
Bell Tower dan Drum Tower menggambarkan orang China kuno yang membunyikan lonceng saat pagi hari dan genderang saat malam hari. Berarti, Bell Tower dan Drum Tower dibuat untuk menunjukkan waktu pada hari itu. Orang China bilang “lonceng pagi dan genderang malam).
Kini, pengunjung dapat melihat koleksi genderang kuno maupun kekinian dari berbagai negara dan lukisan China yang berharga. Kamu juga bisa menikmati pertunjukan kostum Dinasti Tang dengan penampilan menabuh genderang. Pertunjukan tersebut kana berlangsung sekitar 10-15 menit.
Buat yang mau mengunjungi Drum Tower, bisa membeli tiket masuk seharga 30 Yuan (Rp68.522). Buka setiap hari, pukul 08.30-20.30 pada bulan April-Oktober dan pukul 08.30-18.00 pada pertengahan Oktober-Maret. Karena lokasinya strategis, kamu bisa mengunjungi Drum Tower dan Bell Tower sekaligus.
Satu lagi nih itinerary ala Ira Wibowo saat liburan di Xi’an, China, yakni Gao Family Mansion. Tempat ini merupakan bekas kediaman Gao Yuesong, seorang pejabat Dinasti Ming (1368-1644). Terletak di Jalan Beiyuanmen Nomor 144, Muslim Quarter, Kota Xi’an.
Berdiri di tengah kawasan muslim yang sibuk, Gao Family Mansion menawarkan suasana yang tenang bagi pengunjung untuk menikmati budaya tradisional China. Pengunjung dapat melihat rumah-rumah tua, perabotan antik, dan menonton wayang kulit. Selain itu, juga belajar kerajinan China, seperti melukis dan memotong kertas.
Mansion ini merupakan hadiah dari Kaisar Ming Chongzhen kepada Gao Yuesong sebagai pejabat yang cakap. Sejak saat itu, Keluarga Gao resmi menjadi keluarga bangsawan. Tujuh generasinya menjadi pejabat istana kerajaan.
Bangunan tradisional China tersebut terdiri dari 86 ruangan dan 56 di antaranya terbuka untuk umum. Meliputi kamar tidur, ruang resepsi, dan balai leluhur. Halamannya pun luas, ada halaman utara dan halaman selatan yang masing-masing berisi empat halaman kecil.
Buat kamu yang ingin menyusuri Gao Family Mansion, perlu merogoh kocek sebesar 15 Yuan (Rp34.261). Akan dikenakan biaya tambahan mulai 30 Yuan (Rp137.044) hingga 90 Yuan (Rp205.566) untuk melihat wayang maupun mencoba aktivitas melukis dan memotong kertas. Buka setiap hari pukul 09.00-22.00, pertunjukan wayang akan mulai antara pukul 10.00-21.00.
Demikian tujuh itinerary ala Ira Wibowo di Xi’an China yang didominasi oleh bangunan bersejarah. Lokasinya pun saling berdekatan dan mudah dijangkau dari pusat kota Xi’an. Mana nih yang bakal masuk bucket list?