8 Taman Paling Populer di Tokyo untuk Menikmati Musim Gugur

Hamarikyu merupakan taman bergaya Zaman Edo yang dibuka untuk umum tahun 1946. Sebelumnya, taman ini dibuat khusus untuk kekaisaran shogun. Kini menjadi oasis ditengah kota dan memiliki pemandangan yang kontras dengan gedung pencakar langit di Distrik Shiodome.

Sambil menikmati dedaunan yang berbubah warna saat musim gugur, kamu dapat mengunjungi beberapa spot menarik di sini. Letaknya di sepanjang Teluk Tokyo, membuat taman ini memiliki kolam air laut dan menjadi satu-satunya yang masih tersisa dari Zaman Edo di Tokyo. Permukaan air kolam akan berubah dan sangat dipengaruhi pasang surut air laut.

Di salah satu sudut taman ada kedai teh yang dapat digunakan untuk beristirahat dan menikmati pemandangan. Selain itu, ada jembatan sepanjang 120 meter yang mengubungkan "pulau-pulau" di taman ini. Kamu juga dapat menjumpai sisa-sisa fungsi lama di setiap sudut taman, seperti tempat berburu bebek, parit tua, dan dinding batu yang direkonstruksi.

Hamarikyu Garden terletak di 1-1 Hamarikyuteien, Chuo-ku, Tokyo. Buka setiap hari, pukul 09.00-17.00 JST dan biasanya tutup pada akhir tahun dan tahun baru. Harga tiket masuknya 300 yen Jepang atau sekitar Rp33.000.

Masih dengan taman sisa kekaisaran, Koishikawa Korakuen Garden merupakan taman dengan kolom yang konon menggambarkan Danau Biwa di dekat Kyoto. Taman ini termasuk yang tertua di Tokyo, telah berdiri sejak tahun 1629. Awalnya menjadi bagian dari kediaman keluarga Mito, cabang klan Tokugawa.

Dilansir Live Japan, terdapat dua tempat yang paling direkomendasikan untuk menikmati pemandangan di taman ini. Pertama, terletak di sepanjang Sungai Oigawa yang dibuat menyerupai Arashiyama di Kyoto. Kedua, jembatan bernama Togetsukyo di belakanng paviliyn Kantoku, terdapat pohon maple berwarna merah cerah saat musim gugur.

Lokasinya dekat dengan Tokyo Dome, 1 Chome 6-6 Koraku, Bunkyo-ku, Tokyo. Taman ini buka setiap hari, pukul 09.00-17.00 JST, akhir November hingga awal Desember menjadi waktu terbaik untuk menikmati musim gugur di sini. Harga tiket masuknya 300 yen Jepang atau sekitar Rp33.000, khusus untuk lansia 150 yen Jepang atau sekitar Rp16.500, dan gratis untuk siswa SD serta SMP yang bersekolah di Tokyo. 

Inokashira Park sudah berusia lebih dari 100 tahu karena dibuka pertama kali pada tahun 1917. Taman ini merupakan hadiah dari keluarga kekaisaran untuk rakyat. Sesuai dengan tujuannya, terdapat banyak spot menarik, mulai kolam hingga Museum Studio Ghibli ada di sini.

Kolam Inokashira terletak di tengah taman, dikelilingi jalan setapak. Gak ketinggalan kebun binatang, akuarium, dan Museum Studio Ghibli yang dapat kamu kunjungi dengan tiket terpisah. Saat musim gugur, dedaunan dari sekitar 600 pohon akan berubah warna menjadi merah tua dan kuning yang dapat dilihat dari Kolam Inokashira dengan naik perahu.

Taman ini berlokasi di 1 Chome 18-31 Gotenyama, Musashino, Tokyo. Buka setiap hari selama 24 jam, tapi sejumlah spot memiliki jam operasional berbeda. Harga tiket masuk taman gratis, tapi harga tiket masuk akan dikenakan saat mengunjungi kebun binatang, akuarium, dan museum.

Pilihan lainnya, kamu bisa mengunjungi Showa Kinen Park yang merupakan taman terbesar di Tokyo. Taman seluas 180 hektare ini memiliki lorong yang ditumbuhi sekitar 100 pohon ginkgo setinggi lebih dari 20 meter. Warna daun kuning cerah akan menghiasi lorong sepanjang 300 meter.

Taman yang dibuat untuk memeringati 50 tahun pemerintahan Kaisar Akihito tersebut, juga memiliki kolam dan sejumlah pohon maple di berbagai sudut. Ada beberapa kafe dan kedai teh untuk bersantai selama berkunjung ke taman ini. Areanya yang luas dibagi menjadi 5 zona, mulai Zona A hingga E.

Showa Kinen Park berlokasi di 3173 Midoricho, Tachikawa, Tokyo. Buka setiap hari, pukul 09.30-17.00 JST dan akan tutup pukul 18.00 JST saat akhir pekan. Harga tiketnya 450 yen Jepang atau sekitar Rp49.000 untuk dewasa, 210 yen Jepang atau sekitar Rp23.000 untuk lansia, dan anak-anak prasekolah hingga SMP gratis.

Rikugien merupakan taman yang dibangun pada 1702 untuk Shogun Tokugawa ke-5. Sengaja dibangun supaya pengunjung dapat menikmati keindahan taman sambil jalan-jalan. Terdapat kolam besar di tengahnya, dikelilingi bukit-bukit buatan dan kawasan hutan yang terhubung oleh jalan setapak.

Musim gugur memang menjadi waktu terbaik untuk mengunjungi taman ini, pohon maple dan sejumlah bunga akan bermekaran di sekitar taman. Pengunjung bisa bersantai sambil menikmati pemandangan di Azalea Teahouse dan Fugiake Teahouse. Pemandangan terbaik berupa kolam berlatar pepohonan taman dapat disaksikan dari kedai teh tersebut.

Taman ini terletak di 6 Chome 16-3 Honkomagome, Bunkyo-ku, Tokyo. Harga tiketnya 300 yen Jepang atau sekitar Rp33.000 untuk orang dewasa dan 150 yen Jepang atau sekitar Rp16.500 untuk lansia. Buka setiap hari pukul 09.00-17.00 JST, pada musim gugur dan bunga sakura mekar buka sampai pukul 21.00 JST.

Sebelumnya, Yoyogi Park merupaja tempat pelaksanaan Olimpiade Tokyo pada 1964, kemudian dibuka untuk umum tiga tahun kemudian. Taman ini memiliki konsep berbeda dari taman lainnya di Tokyo, pepohonan di sini dibiarkan tumbuh bebas. Lapangan menjadi fasilitas umum yang ada di setiap sudutnya.

Pengunjung dapat mengelilingi taman, berolahraga, mengunjungi Kuil Meiji Jingu, dan Televisi NHK yang berada dalam satu kompleks. Kesuksesan Olimpiade Tokyo masih dipertahankan, terbukti dengan adanya Yoyogi National Gymnasium yang digunakan untuk Olimpiade Tokyo 2020. Pada saat tertentu, pengunjung dapat menyaksikan festival kebudayaan antar negara di kawasan selatan taman.

Taman ini terletak di 2-1 Yoyogikamizonocho, Shibuya, Tokyo. Dapat dijangkau dengan mudah dari Harajuku Station dan Meiji Jingu Mae Station. Taman ini buka setiap hari, 24 jam dan tiket masuknya gratis.

Meiji Jingu Gaien Park merupakan bagian dari Kuil Meiji Jingu yang dibangun untuk mengenang Kaisar Meiji. Kendati berada di bawah pengelolaan Meiji Jingu, tapu taman tersebut tidak terletak di sebelah kuil. Konsepnya kontras dengan kuilnya yang kental dengan gaya tradisional Jepang, Meiji Jingu Gaien Park justru seperti taman barat.

Terdapat dua baris pohon gingko di sisi kiri dan kanan jalan Gaien sepanjang 300 meter. Pohon-pohon tersebut telah dipangkas dan ditata sedemikian rupa untuk memanjakan pandangan. Ketika memasuki musim gugur, warna daunnya yang hijau akan berangsur-angsur menjadi kuning cerah.

Festival Gingko juga diadakan setiap tahunnya di sini, biasanya mulai akhir November hingga awal Desember. Saat festival berlangsung, buka mulai pukul 10.00-18.00 JST. Pada waktu yang sama, akan banyak kedai makanan dan sayuran segar di sini.

Taman tersebut berlokasi di Kitaaoyama 2 Chome-1, Minato-ku, Tokyo yang dapat dengan mudah dituju dari Stasiun Gaiemmae. Pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk alias gratis. Selain itu pengunjung dapat mengunjunginya kapan saja, karena buka 24 jam.

Satu lagi taman paling populer untuk menikmati musim gugur di Tokyo, Jepang, ada Shinjuku Gyouen National Garden. Dilansir Japan Guide, taman tersebut menjadi kediaman penguasa feodal di Tokyo pada Zaman Edo. Kemudian, diubah menjadi kebun raya sebelum diserahkan kepada Keluarga Kekaisaran pada 1903 untuk rekreasi dan hiburan bagi para tamu.

 Saking luasnya, pengunjung dapat melihat tiga jenis taman dengan konsep berbeda di sini. Taman dengan lanskap tradisional Jepang, khas dengan kolam, pulau buatan, dan jembatan. Terdapat paviliun dan Kyu Goryotei (Paviliun Taiwan) yang dibangun pada saat penikahan Kaisar Showa. Di sini menjadi lokasi pameran bunga krisan selama dua minggu pertama bulan November.

Taman lainnya berupa Taman Prancir yang ditata secara simetris dan formal. Sedangkan Taman Inggris memiliki halaman berumput yang luas dan dikelilingi oleh pohon sakura. Ada juga rumah kaca dengan bunga tropis dan subtropis di dalamnya.

Shinjuku Gyouen National Garden berlokasi di 11 Naitomachi, Shinjuku, Tokyo. Buka setiap hari Rabu-Senin, pukul 09.00-17.30 JST dan tutup setiap hari Selasa. Pengunjung perlu membayar tiket 500 yen Jepang atau sekitar Rp55.000 untuk menikmati keindahannya.

Demikian delapan taman paling populer untuk menikmati musim gugur di Tokyo, Jepang. Bulan November hingga Desember menjadi salah satu waktu terbaik untuk berkunjung. Sudah siap untuk liburan?