9 Destinasi Wisata di Kota Bath, Lokasi Syuting Film Bridgerton

Rasakan sensasi berendam di air panas dengan latar belakang bangunan Romawi kuno. The Roman Baths yang sudah berdiri sejak 2.000 tahun lalu ini merupakan pemandian air panas dengan mata air asli. Tempat ini dulunya digunakan untuk menyembah dewi Sulis Minerva, yang ditandai dengan adanya patung kepala perunggu dewi ini.

Situs ini juga memiliki museum yang penuh peninggalan era Inggris Romawi. Objek terpopulernya adalah pedimen segitiga karya pemahat bernama Gaul tahun 1790. Mata air di pemandian ini beralaskan tumpukan kayu ek dari reruntuhan kuil sejak abad ke-6, lho!

Mengunjungi The Roman Baths akan lebih lengkap dengan menyeduh secangkir teh di The Pump Room. Restoran ini telah populer di Bath selama dua abad lamanya. Kamu dapat mencicipi air langsung dari mata air The Roman Baths yang terkenal kaya akan kandungan mineral.

Aneka roti, dessert, hingga minuman anggur dapat kamu cicipi. Suasana restoran yang klasik dan megah semakin romantis dengan iringan piano. The Pump Room juga pernah didatangi penulis kondang Jane Austen dan Charles Dickens, lho!

Keindahan jembatan ini membuatnya menjadi latar belakang film Les Miserables tahun 2012. Berdiri sejak 1770, jembatan ini merupakan satu dari empat jembatan di dunia yang dipenuhi pertokoan pada kedua sisinya.

Nama Pulteney Bridge berasal dari nama William Pulteney, seorang tokoh masyarakat di Bath pada masa itu. Keinginannya untuk membentuk sebuah daerah baru salah satunya diwujudkan dengan membangun sebuah jembatan cantik. Arsitektur khas Georgia yang klasik, lengkap dengan kubah, membuat jembatan ini menakjubkan.

Penonton setia film Bridgerton pasti tak asing dengan bangunan ini. Kediaman mewah milik Lady Danbury ini merupakan sebuah museum bernama The Holburne Museum. Awalnya, museum ini adalah sebuah hotel yang bernama Sydney Hotel.

Namun, bangunan ini kini berfungsi sebagai museum yang menampilkan aneka karya seni. Bagian belakangnya pun terdapat taman yang dihiasi kuil-kuil indah. Salah satu adegan populer dalam Bridgerton yang difilmkan di sini adalah ketike memasuki penyelenggaraan pesta dansa.

Masih seputar Bridgerton, bangunan megah satu ini juga tak kalah familiar. Ketika melihat bagian luarnya pasti langsung teringat dengan rumah keluarga Featherington. No. 1 Royal Crescent adalah sebuah museum yang berdiri sejak tahun 1700-an. Museum ini membuatmu bernostalgia ke kehidupan bangsawan Bath pada awal abad ke-18.

Lukisan, karpet, dan aneka perabotan lainnya asli berasal dari Georgia. Kamu dapat menjelajahi setiap kamar, ruang makan, dapur, hingga ruang pelayan pada zaman dahulu. Bahkan, kamu dapat berfoto dengan mengenakan kostum megah ala Bridgerton, lho!

Inilah lokasi syuting adegan pesta dansa fenomenal pada film Bridgerton. Aula yang megah nan klasik tampak mewah dengan lampu kristal yang menggantung. Selesai dibangun pada tahun 1771, hingga kini Bath Assembly Rooms masih menjadi tempat penyelenggaraan banyak acara di Bath.

Terdiri atas beberapa bagian, banyak aktivitas yang dulunya dilakukan di bagian atas bangunan ini alias The Upper Rooms. Penulis terkenal Jane Austen dan Charles Dickens pun pernah mengunjungi tempat ini, lho!

Jane Austen merupakan seorang penulis legendaris di dunia, salah satu karyanya yang populer ialah Pride and Prejudice. Siapa sangka, ternyata ia pernah tinggal di Bath tepatnya sejak tahun 1801. Bahkan, novelnya yang bertajuk Northanger Abbey dan Persuasion berlatar di kota Bath.

Jane Austen Centre akan membuatmu memasuki imajinasi sang penulis dan merasakan kehidupan di era ia tinggal. Museum ini juga menampilan patung lilin Jane Austen yang fenomenal. Kamu pun dapat mencoba menulis dengan pena bulu dan tinta, lho!

Telah ada sejak zaman Anglo-Saxon, biara ini menjadi saksi banyaknya peristiwa penting di Inggris. Salah satunya adalah pelantikan Raja Edgar sebagai King of All England pada tahun 973, hingga mendiang Ratu Elizabeth II mengunjungi Bath Abbey pada 1973 untuk memperingati seribu tahun pelantikannya.

Lantai gereja ini bernama ledgerstones, yang terbuat dari 891 batu nisan datar. Bentuk kipas menghiasi langit-langit Bath Abbey yang melambangkan pendekatan diri kepada Tuhan. Dinding gereja ini pun dilengkapi tugu peringatan akan 635 tokoh yang telah meninggal dunia pada tahun 1700 hingga 1800-an.

Bukan sembarang taman, Prior Park dilengkapi dengan jembatan berdesain Palladian yang hanya terdapat empat di dunia. Memiliki luas 28 hektar, taman yang terletak di lembah bagian atas Bath ini dibangun pada abad ke-17.

Kamu dapat menyusuri jalan setapak, menjelajahi air terjun kecil, dan mengagumi pantulan indah jembatan di atas danau. Prior Park termasuk dalam lokasi sebuah sekolah privat. Namun, kamu masih dapat menjelajahi sejumlah bagian taman ini.

Itulah 9 destinasi wisata menarik yang dapat kamu kunjungi di Bath. Menjelajahi kota ini rasanya seperti berada dalam adegan film, ya!