6 Air Terjun Populer di Yogyakarta yang Seru buat Refreshing

Air Terjun Sri Gethuk berada di daerah Gunungkidul, tepatnya di tepi Sungai atau Kali Oyo dengan jarak tempuh sekitar kurang dari dua jam dari pusat Kota Jogja. Nama Sri Gethuk sendiri diambil dari nama buah lokal yang tumbuh di sekitar area air terjun bahkan bentuk air terjun juga dianggap menyerupai tumpukan buah gethuk yang jatuh.

Air terjun setinggi 50 meter ini memiliki aliran air yang berasal dari tiga sumber yaitu Ngandong, Kedung (Dong) Poh, serta Ngumbul, dan langsung mengalir ke Kali Oyo. Selain lokasinya yang menarik, batuan gamping (karst) di sekitar air terjun yang juga menjadi ciri khas Air Terjun Sri Gethuk ini telah ada sejak 2-15 juta tahun lalu.

Hal menakjubkan lainnya dari Air Terjun Sri Gethuk adalah fakta bahwa aliran maupun debit airnya tidak pernah mengering, bahkan di musim kemarau sekalipun. Penasaran dan ingin berkunjung kemari? Maka, waktu terbaiknya adalah saat pagi hingga siang hari dan untuk menghindari kepadatan pengunjung. Mungkin kamu bisa datang ke sini pada saat hari kerja.

Lokasi: Dusun Mungguran II, Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

HTM: Rp15.000 per orang.

Air Terjun Luweng Sampang memiliki ketinggian sekitar 5 meter dan berjarak kurang lebih 30 kilometer dari pusat Kota Jogja.

Menurut Bahasa Jawa, nama "Luweng Sampang" sendiri berarti lubang di daerah Sampang. Penamaan ini didasarkan pada lokasi air terjun itu sendiri yang terletak di antara dua tebing dan tampak seolah-olah mengalir ke dalam sebuah lubang. Namun, keunikan ini justru menjadi daya tarik utama dari Air Terjun Luweng Sampang.

Keindahan wisata Air Terjun Luweng Sampang ini dapat berubah sesuai dengan pergantian musim. Pada musim hujan, airnya tampak lebih coklat dan melimpah karena debit air yang besar. Di sisi lain, saat musim kemarau karena debit airnya sedikit lebih kecil membuat air terjun berwarna hijau toska karena minimnya pencampuran dengan tanah dasar kolam.

Selain itu terdapat fakta menarik bahwa konon katanya, terdapat sebuah terowongan kecil di sekitar area air terjun yang dahulu digunakan oleh Sunan Kalijaga sebagai tempat pertapaannya. 

Lokasi: Jl. Juminahan, Kayen, Sampang, Kecamatan Gedang Sari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

HTM: gratis (free).

Air terjun di urutan berikutnya bernama Kedung Pedut yang berarti kolam berkabut. Penamaan ini didasarkan dari derasnya air ketika jatuh ke bawah kolam yang dapat menciptakan kabut.

Namun, tahukah kamu bahwa selain Kedung Pedut, juga banyak warga setempat yang menyebut air terjun ini dengan sebutan air terjun dua warna? Sebab, warna dari aliran air di sini dapat berubah dari bening menjadi hijau toska maupun sebaliknya, akibat adanya efek pantulan dari bebatuan.

Waktu terbaik untuk berkunjung kemari adalah ketika awal musim kemarau di pagi hingga siang hari untuk bisa merasakan sensasi kesegaran berendam langsung di Kedung Pedut. Oleh karenanya agar bisa tiba di sini dan merasakan kesegarannya secara langsung, kamu harus terlebih dahulu menempuh perjalanan sekitar 30 km dari Tugu Jogja atau 28,5 km dari Bandara Yogyakarta.

Lokasi: Jl. Kutogiri Gunung Kelir, Kembang, Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

HTM: Rp11.000 per orang.

Berlokasi di Pegunungan Menoreh, Ekowisata Sungai Mudal berjarak sekitar 32 km atau membutuhkan waktu sekitar satu jam dari pusat Kota Jogja.

Menurut Bahasa Jawa, nama mudal berarti keluar. Disebut begitu karena sumber mata air bersih ini terus mengalir sepanjang tahun dan digunakan sebagai sumber air bersih oleh warga setempat.

Setibanya di sini, kamu akan langsung melihat aliran air terjun kecil yang dilengkapi dengan taman indah di sekitarnya. Aliran air ini kerap kali berwarna hijau kebiruan dan langsung mengalir ke kolam pemandian alami.

Tiga jenis kolam pemandian alami di sini juga menjadi daya tarik sekaligus spot menarik dengan rata-rata kedalaman berkisar antara 1 hingga 2 meter. Selain memiliki kolam alami, Ekowisata Sungai Mudal juga sangat ramah terhadap anak-anak dengan tersedianya kolam renang khusus anak yang terbuat dari dinding beton.

Di samping itu, Ekowisata Sungai Mudal juga menyediakan berbagai wahana bermain bagi orang dewasa, seperti zip bike, rappelling, flying fox, hingga tree top untuk anak-anak. Dengan demikian, bagi kamu yang sudah puas merasakan kesegaran air pegunungan di sini dan masih ingin mengeksplorasi Sungai Mudal lebih lanjut, kamu bisa mencoba beberapa wahana yang telah tersedia.

Lokasi: Dusun Banyunganti, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

HTM: Rp10.000 per orang.

Masih berada di daerah Perbukitan Menoreh dan berada di desa yang sama dengan Ekowisata Sungai Mudal, Air Terjun Kembang Soka terletak di area yang lebih rendah tetapi tidak kalah menarik untuk kamu eksplorasi.

Asal usul nama Kembang Soka berasal dari banyaknya pohon Soka yang tumbuh di sekitar air terjun setinggi 15 meter ini. Di bawah air terjun, terdapat kolam alami yang aman untuk berenang dan mendapatkan aliran air tidak hanya dari Air Terjun Kembang Soka, tetapi juga dari Sungai Miri yang sering menjadi lokasi memancing bagi warga setempat.

Sungai Miri terletak dekat dengan Air Terjun Kembang Soka. Jadi, setelah puas mengeksplorasi air terjun, kamu juga bisa menikmati kebebasan untuk memancing di Sungai Miri. Tentu saja, ini bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan bukan?

Lokasi: Jl. Raya Kaligesing, Banyunganti, Jatimulyo, Kec. Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

HTM: Rp10.000 per orang.

Air Terjun Penawangan terletak di kaki Goa Cerme dan masuk ke dalam daerah Bantul. Untuk mencapainya dari pusat Kota Jogja, kamu akan memerlukan waktu sekitar 50 menit.

Nuansa sejuk dan menyegarkan di sekitar air terjun begitu terasa karena lokasinya yang masih dikelilingi oleh pepohonan hijau dan lahan persawahan.

Uniknya, bentuk aliran air terjun ini tidak langsung jatuh ke bawah, melainkan berundak secara alami dengan total empat tingkat. Alhasil, arus air yang dihasilkan tidak terlalu besar, sehingga cocok dijadikan sebagai tempat berenang atau bermain ketika berlibur bersama keluarga.

Kamu dan anggota keluarga dapat berenang atau bermain air di ceruk-ceruk batu yang membentuk kolam alami dangkal tepat di bawah aliran air terjun. Hal ini juga yang sekaligus membuat kegiatan wisata di sini cukup aman bagi pengunjung, terutama anak-anak.

Lokasi: Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

HTM: Rp3.000 per orang.

Itu tadi beberapa destinasi wisata air terjun yang populer di Yogyakarta dan seru untuk refreshing. Dari deretan air terjun di atas, manakah yang paling ingin kamu kunjungi dan apa alasannya, nih?