Bhutan: Negara 'Kebahagiaan' dengan Polusi Terendah di Dunia

Jadi, kapan traveling ke sana?

Apabila suatu negara-negara yang ada di dunia ini menggunakan pendekatan ekonomi untuk mengukur tingkat kesuksesan kesejahteraan suatu negara, lain halnya dengan Bhutan. Negara yang berada di dataran Asia ini, Bhutan diapit oleh negara dengan populasi terbesar dunia yaitu China dan India.

Luas daratan Bhutan mencakup area seluas 38.394 km persegi dengan populasi sekitar 760.000 jiwa. Bhutan lebih memilih untuk menggunakan pendekatan yang lebih berperikemanusiaan daripada pendekatan ekonomi karena lebih memperhitungkan aspek secara holistik tentang kehidupan masyarakat dan keberkelanjutan lingkungan, konsep tersebut dikenal dengan Gross National Happiness (GNH) atau Kebahagiaan Nasional Bruto (KNB).

GNH dicetuskan pertama kali oleh Raja Bhutan, Jigme Singye Wangchuck pada tahun 1970 dan ditetapkan oleh konstitusi Bhutan pada 18 Juli 2008. GNH lebih membuka sudut pandang dalam menilai kesejahteraan suatu negara dengan memperhitungkan lebih banyak aspek kehidupan.

Berdasarkan 2015 GNH Suvey Report menyatakan terdapat 9 hal dalam GNH untuk mengukur indeks kebahagiaan seseorang yaitu standar hidup, kesehatan, pendidikan, pemerintahan yang baik, keanekaragaman ekologi dan ketahanan, penggunaan waktu, kesejahteraan psikologis, keanekaragaman budaya dan ketahanan, dan vitalitas masyarakat. Hasil dari survey tersebut menyebutkan bahwa masyarakat  91,2% mengalami kebahagiaan, dan 43,4 % sangat bahagia. Secara keseluruhan mengalami peningkatan 1,8% dimana pada 2010 sebesar 0,743 menjadi 0,756 pada 2015 (skala GNH 0-1).

Selain itu, keberhasilan Bhutan dalam upaya pengurangan emisi karbon tidak hanya berhasil mencapai angka netral (carbon neutral) tetapi mencapai angka negatif (carbon negative). Bhutan berhasil menjadi satu-satunya negara dengan carbon negative. Hal ini juga ada kaitannya dengan indeks kebahagiaan yang mereka gunakan, dimana masyarakat di dalamnya juga ikut berperan dalam komitmen menjaga lingkungan agar tetap alami.

Dilansir dari Climate Action Programme, Bhutan hanya memproduksi 1,5 juta karbon setiap tahunnya, tetapi faktanya negara tersebut dapat menyerap karbon lebih dari 6 juta ton karena adanya hutan yang mencakup 72% dari total luas negaranya. Hal itu merupakan pencapaian yang luar biasa bagi suatu negara untuk tetap mengembangkan negaranya tanpa merusak alam, dimana kebanyakan negara merelakan alam untuk digadaikan demi mendapatkan keuntungan ekonomi.

Penasaran tentang kondisi Bhutan? Yuk simak beberapa foto menarik ini.

Bhutan, surganya alam dengan pemandangan hijau hampir di penjuru negeri.

Bhutan: Negara 'Kebahagiaan' dengan Polusi Terendah di Duniathemusafirs.com

Penduduk asli Bhutan.

Bhutan: Negara 'Kebahagiaan' dengan Polusi Terendah di Duniaqrznow.com

Kamu juga dapat menikmati pemandangan ini di Bhutan.

Bhutan: Negara 'Kebahagiaan' dengan Polusi Terendah di Duniabhutanbuddhatravellers.com

Salah satu pertunjukan seni tradisional Bhutan.

Bhutan: Negara 'Kebahagiaan' dengan Polusi Terendah di Duniamedia.architecturaldigest.in

Bagaimana pendapat kalian tentang ulasan ini?

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya