TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Spot Wisata di Solo yang Sarat Sejarah Masa Lampau, Keren & Memukau

Liburan sambil mengenal sejarah masa lalu

skyscrapercity.com

Kota Surakarta atau Solo memang selalu identik dengan beragam wisata yang seru dan menyenangkan. Tak hanya itu, kota di Jawa Tengah ini juga dikenal sebagai kota yang punya banyak peninggalan bersejarah, khususnya saat zaman kemerdekaan.

Kalau kamu main ke Kota Solo, ada beberapa spot wisata yang menyimpan sejarah masa lampau. Di mana saja? Yuk, intip ulasannya berikut ini!

1. Loji Gandrung

instagram.com/pariwisatasolo

Loji Gandrung berlokasi di Jalan Slamet Riyadi, Penumping, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Bangunan yang kini menjadi Rumah Dinas Wali Kota Solo ini dulunya merupakan rumah bekas pengusaha perkebunan Belanda, Johannes Augustinus Dezentje.

Loji Gandrung merupakan karya arsitek Belanda bernama C.P Wolff Scoemaker pada 1830. Dulunya, salah satu kamar di Loji Gandrung pernah dihuni Presiden RI Pertama Soekarno saat berkunjung ke Solo.

2. Langgar Merdeka

instagram.com/laweyan.solo

Masih di Kecamatan Laweyan, ada juga Langgar Merdeka yang dibangun pada tahun 1937. Bangunan ikonik ini dulunya pernah jadi tempat menjual candu alias ganja.

Selanjutnya, bangunan ini juga sempat jadi tempat berkumpulnya para pejuang di masa penjajahan. Kini, Langgar Merdeka difungsikan sebagai pertokoan di lantai dasar. Sedangkan, lantai duanya menjadi tempat salat.

3. Kampung Batik Kauman

instagram.com/vindayurist

Main ke Solo belum afdol kalau gak mengunjungi Kampung Batik Kauman yang terletak di Kauman, Pasar Kliwon. Dulunya kampung ini digunakan sebagai tempat untuk pembuatan kain batik bagi keluarga Kraton Surakarta. Sekarang kamu akan menjumpai toko batik dan rumah-rumah yang memproduksi batik.

4. Gedung DHC 45

fotoarsitektur.blogspot.com

Gedung DHC 45 beralamat di Jalan Mayor Sunaryo, Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon. DHC sendiri merupakan singkatan dari Dewan Harian Cabang 45.

Gedung ini dulunya merupakan bangunan militer paling efektif pada eranya. DHC 45 juga menjadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Sekarang, Gedung DHC 45 menjadi museum perjuangan, galeri seni, serta tempat jajanan kuliner khas Solo.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Tempat Wisata Jawa Tengah, biar Gak Melulu ke Yogyakarta

5. Bunker Bala Kota Surakarta

pariwisatasolo.surakarta.go.id

Bunker Balai Kota Surakarta berada di bawah Kompleks Perkantoran Balai Kota Surakarta. Bunker ini baru ditemukan pada tahun 2012.

Sejarawan memperkirakan bunker sudah ada sejak tahun 1941, saat Belanda dan Jepang memperebutkan Indonesia. Bunker ini kemungkinan menjadi tempat bersembunyi dari serangan udara yang dilakukan Jepang.

Saat itu, Kompleks Balai Kota Surakarta sempat menjadi rumah atau kediaman pejabat pemerintahan Belanda. Bunker kini terbuka bagi masyarakat umum yang ingin sekadar berfoto di dalamnya.

6. Benteng Vastenburg

instagram.com/explore_kotasolo

Kalau Yogya punya Benteng Vredeburg, maka Solo punya Benteng Vastenburg yang gak kalah indah. Benteng Vastenburg merupakan peninggalan zaman kolonial Belanda yang dibangun pada tahun 1774-1779.

Benteng yang memiliki luas sekitar 40.000 meter persegi ini dulunya digunakan sebagai pusat mengontrol dan mengawasi pemerintahan Keraton Surakarta. Kini, Benteng Vastenburg terbuka untuk umum.

7. Pura Mangkunegaran

skyscrapercity.com

Pura Mangkunegaran berlokasi di Jalan Ronggowarsito, Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. Tempat ini merupakan istana resmi Kadipaten Praja Mangkunegaran dan kediaman para penguasanya.

Pura Mangkunegaran dibangun pada tahun 1757 oleh Mangkunegara I atau yang dikenal dengan nama Pangeran Sambernyawa. Istana ini dibangun dengan memadukan gaya tradisional Jawa dan sentuhan arsitektur Eropa.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Tempat Wisata di Pacitan yang Paling Favorit

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya