TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kota di Dunia dengan Waktu Puasa Terlama, Mana Saja?

Ada kota yang waktu puasanya sampai 20 jam lebih, lho

ilustrasi kota di dunia dengan waktu puasa terlama (commons.wikimedia.org/Nuuk)

Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah dan ampunan bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia. Di bulan ini, umat Islam di seluruh dunia diwajibkan untuk berpuasa dari terbit hingga terbenamnya matahari. Durasi puasa di setiap negara berbeda-beda, tergantung pada lokasi geografisnya.

Jika kamu ingin merasakan pengalaman Ramadan yang berbeda dengan durasi puasa yang lebih panjang, berikut adalah lima kota di dunia dengan waktu puasa terlama. Di kota-kota ini, kamu akan merasakan tantangan yang berbeda dalam menahan lapar dan dahaga selama hampir 20 jam! Di mana sajakah kota yang dimaksud?

5. Whitehorse, Kanada

Whitehorse, Kanada (commons.wikimedia.org/Gareth Sloan)

Whitehorse, ibukota wilayah Yukon di Kanada merupakan salah satu kota di dunia dengan waktu puasa terlama di tahun 2024. Dengan durasi puasa mencapai 18 jam 57 menit, kota ini menawarkan pengalaman Ramadan yang berbeda bagi umat Islam.

Terletak di lintang tinggi, Whitehorse memiliki keunikan budaya dan tradisi yang menarik untuk ditelusuri. Di kota ini, kamu dapat menemukan berbagai komunitas multikultural, termasuk komunitas muslim yang meskipun hanya sekitar 0,5% dari total populasi, namun cukup aktif dan memiliki masjid bernama Masjid Al-Rashid.

Menjelajahi keindahan alam Whitehorse menjadi salah satu aktivitas menarik untuk mengisi waktu selama menunggu waktu berbuka puasa. Kamu dapat mengunjungi Miles Canyon, Sukutagun Canyon, dan Yukon River yang terkenal dengan pemandangan alamnya yang menakjubkan.

Berjalan-jalan di Main Street, pusat kota Whitehorse juga dapat menjadi pilihan untuk menghabiskan waktu. Di sini, kamu dapat menemukan berbagai toko, restoran, dan kafe yang menawarkan berbagai pilihan kuliner.

4. Torshavn, Kepulauan Faroe

Torshavn, Kepulauan Faroe (commons.wikimedia.org/Vincent van Zeijst)

Torshavn, ibukota Kepulauan Faroe, menawarkan pengalaman Ramadan yang unik dengan waktu puasa selama 19 jam 10 menit di tahun 2024. Kota ini terletak di gugusan pulau vulkanik di Laut Atlantik Utara, menghadirkan pemandangan alam yang menakjubkan dengan tebing terjal, gunung hijau, dan air laut yang jernih.

Meskipun mayoritas penduduk Torshavn non-Muslim, sekitar 0,1% dari populasinya adalah muslim, dengan komunitas kecil yang aktif dan masjid yang indah bernama Masjid Norðlýsið. Menjelajahi budaya lokal dan interaksi dengan komunitas muslim di Torshavn bisa menjadi pengalaman Ramadan yang tak terlupakan.

Selama waktu puasa yang panjang, kamu dapat mengisi waktu dengan berbagai aktivitas menarik. Mengunjungi Tinganes, kawasan bersejarah dengan rumah-rumah rumput tradisional dan pemandangan laut yang indah, bisa menjadi pilihan. Menjelajah museum, galeri seni, dan taman kota juga dapat mengisi waktu dengan bermanfaat. Jika kamu menyukai alam, hiking di Villingadalsfjall, gunung tertinggi di Kepulauan Faroe, atau mengunjungi Vestmanna Bird Cliffs, tebing terjal dengan koloni burung laut yang megah, bisa menjadi pilihan yang tepat.

Menjelang waktu berbuka, kamu dapat menikmati pemandangan matahari terbenam yang spektakuler di atas laut. Menyantap hidangan berbuka bersama komunitas muslim di masjid atau di rumah dengan penduduk lokal akan menjadi pengalaman Ramadan yang tak terlupakan.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Tórshavn, Ibu Kota Kepulauan Faroe yang Menawan

3. Ushuaia, Argentina

Usuaia, Argentina (commons.wikimedia.org/Christopher Michel)

Ushuaia, Argentina, terkenal sebagai kota paling selatan di dunia. Namun di tahun 2024, kota ini juga menyandang predikat lain yang tak kalah unik: kota dengan waktu puasa terlama.

Pada bulan Ramadan tahun ini, umat Islam di Ushuaia akan berpuasa selama 19 jam 24 menit. Durasi puasa yang panjang ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, Ushuaia terletak di lintang yang sangat tinggi, yaitu 54 derajat selatan. Hal ini menyebabkan periode siang hari yang sangat pendek di bulan Ramadan. Kedua, Ushuaia berada di dekat Kutub Selatan, sehingga matahari terbenam lebih lambat dan terbit lebih pagi dibandingkan dengan kota-kota lain di dunia.

Bagi kamu yang ingin merasakan pengalaman Ramadan yang berbeda di Ushuaia, kamu akan disuguhi dengan pemandangan alam yang menakjubkan, seperti pegunungan yang diselimuti salju, danau glasial yang jernih, dan penguin yang berkeliaran di pinggir pantai.

Aktivitas menarik yang bisa kamu lakukan selama menunggu waktu berbuka puasa adalah dengan mengunjungi berbagai tempat wisata, seperti Taman Nasional Tierra del Fuego, Museum Maritim Ushuaia, dan kereta api "El Tren del Fin del Mundo". Meskipun Ushuaia bukan kota dengan mayoritas penduduk Muslim, terdapat komunitas muslim kecil di sana dengan sekitar 300 orang.

Masjid pertama di Ushuaia, "Centro Cultural Islámico Ushuaia", didirikan pada tahun 2011 dan menjadi tempat berkumpul bagi umat Islam di kota ini.

2. Reykjavik, Islandia

Reykjavik, Islandia (commons.wikimedia.org/Hugi Ólafsson)

Reykjavik, ibukota Islandia, menduduki posisi kedua sebagai kota dengan waktu puasa terlama di dunia pada tahun 2024, yaitu selama 19 jam 56 menit. Kota yang terkenal dengan keindahan alamnya ini terletak di dekat Lingkaran Arktik, sehingga mengalami fenomena matahari tengah malam di musim panas dan malam kutub di musim dingin.

Fenomena inilah yang menyebabkan Reykjavik memiliki waktu puasa yang panjang. Saat musim panas, matahari terbit sekitar pukul 03:00 dan terbenam sekitar pukul 23:00. Hal ini berarti umat Islam di Reykjavik harus berpuasa selama hampir 20 jam.

Meskipun memiliki waktu puasa yang panjang, Reykjavik tetap menjadi tujuan wisata yang populer bagi umat Islam selama bulan Ramadan. Keindahan alam Islandia, seperti air terjun Gullfoss, gletser Vatnajokull, dan Blue Lagoon, menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Selain itu, Reykjavik juga memiliki komunitas muslim yang cukup besar dengan sekitar 1.000 orang Muslim yang tinggal di kota ini.

Komunitas Muslim di Reykjavik telah membangun masjid dan pusat kebudayaan Islam, sehingga memudahkan umat Islam untuk menjalankan ibadah selama bulan Ramadan. Sebelum pergi, pastikan kamu mempersiapkan diri dengan baik seperti membawa pakaian hangat, makanan yang halal, dan perlengkapan ibadah.

Verified Writer

Annisa Nur Fitriani

She goes Boom!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya