TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita 5 Pohon Unik di Bali, Bisa Dikunjungi saat Liburan Nanti

Bali memiliki pohon-pohon unik sebagai obyek wisata

Pohon Bunut Bolong (wonderful.jembranakab.go.id)

Di pulau Bali, masyarakat setempat sangat menghormati tumbuh-tumbuhan atau pohon-pohonan. Berdasarkan nilai-nilai yang dijaga tersebut, terdapat hari suci yang bernama Tumpek Uduh atau Tumpek Bubuh. Saat peringatan tersebut berlangsung, warga yang beragama Hindhu memberikan persembahan kepada tumbuh-tumbuhan agar senantiasa memiliki hubungan timbal balik yang baik dengan manusia.

Di pulau yang terkenal akan adat dan budaya yang masih terjaga ini, terdapat beberapa pohon yang memiliki keunikan tersendiri. Masyarakat setempat pun meyakini jika pohon tersebut memiliki kekuatan magis. Siap berkunjung saat liburan ke Bali nanti?

1. Pohon Bunut Bolong di Jembrana 

Pohon Bunut Bolong (wonderful.jembranakab.go.id)

Pohon Bunut Bolong terletak di Desa Manggisari, Kabupaten Jembrana. Nama Bunut berasal dari jenis pohon yang memiliki karakter seperti pohon beringin, sedangkan bolong berarti lubang dimana pada bagian tengah pohon terdapat lubang seolah-olah seperti sebuah lorong.

Diameter lubang ini cukup besar dimana bisa untuk lalu lalang kendaraan. Masyarakat setempat percaya kalau keberadaan pohon ini sudah berabad-abad lamanya sehingga pohon yang memiliki usia sangat tua ini sangat disucikan.

Di balik keunikannya, Pohon Bunut Bolong ini menyimpan misteri yang hingga kini masih diyakini oleh masyarakat. Terdapat beberapa pantangan bagi warga yang ingin melintas di lorong pohon ini. Bagi rombongan atau iring-iringan pengantin termasuk pasangan yang hendak berbulan madu, sangat dilarang melintas di lorong pohon ini.

Jika pantangan ini dilanggar, pasangan pengantin tersebut akan mengalami hal-hal yang kurang baik seperti perceraian, kecelakaan bahkan bisa menyebabkan pasangan tersebut meninggal dunia. Hingga saat ini, tidak ada yang berani melanggar pantangan ini. Jika ada rombongan pengantin atau pasangan yang akan berbulan madu ingin melintas di jalan ini, pemerintah setempat sudah membuatkan jalan memutar sehingga tidak melewati lorong dari Pohon Bunut Bolong.

2. Pohon Kayu Putih Raksasa di Desa Tua, Marga

Pohon Kayu Putih di Desa Tua Marga (instagram.com/dedik_armawann)

Pohon kayu putih raksasa ini terletak di Banjar Bayan, Desa Tua, Marga, Kabupaten Tabanan. Pohon raksasa ini dikatakan "Pohon Kayu Putih" oleh masyarakat setempat karena batangnya dominan berwarna putih.

Diperkirakan pohon raksasa ini memiliki umur kurang lebih 500 tahun. Namun hingga saat ini, masih belum diketahui dengan pasti jenis pohon raksasa ini. Pohon setinggi 50 meter ini, sekarang menjadi salah satu tempat wisata yang sering dikunjungi baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Di lokasi pohon ini sering digunakan oleh wisatawan untuk berswafoto.

Menurut penuturan salah satu warga yang rumahnya berdekatan dengan pohon raksasa ini, ia sering mendengarkan suara gamelan gender yang berasal dari pohon tersebut. Warga setempat percaya pada zaman kerajaan di bawah pohon tersebut tertanam seperangkat gamelan gender dan senjata ketika terjadi perang.

Baca Juga: 5 Wisata Akar Pohon Unik di Indonesia, Serasa di Negeri Fantasi!

3. Pohon di hutan pala Sangeh

pohon di Hutan Pala Sangeh (www.bukit-sari-sangeh.com)

Obyek Taman Wisata Alam Sangeh merupakan salah satu tujuan wisata di Desa Sangeh, Kabupaten Badung. Obyek wisata ini terkenal karena dihuni oleh ribuan kera sehingga sering disebut juga sebagai Monkey Forrest atau Hutan Kera.

Berdasarkan mitologi yang dipercaya oleh masyarakat setempat hingga saat ini, nama Sangeh sangat erat kaitannya dengan keberadaan hutan pala yang ada di kawasan tersebut. Nama Sangeh berasal dari dua kata, yaitu "sang" yang berarti orang dan "ngeh" yang berarti melihat. Sehingga Sangeh memiliki arti orang yang melihat.

Konon, pohon-pohon di hutan pala ini dulunya dipercaya bisa berjalan berpindah-pindah tempat. Suatu ketika saat perjalanan pohon ini dari Gunung Agung (Bali Timur) menuju ke suatu tempat di Bali Barat, ada orang yang melihat pohon-pohon ini berjalan beriringan. Kemudian pohon-pohon ini berhenti pada suatu tempat yang sampai sekarang disebut dengan nama Sangeh.

4. Pohon Taru Menyan di Desa Trunyan 

Pohon Taru Menyan di Desa Trunyan (instagram.com/teddynatha)

Pohon Taru Menyan adalah pohon yang memiliki usia ratusan tahun yang terletak di Desa Trunyan, Kintamani, Kabupaten Bangli. Asal usul Desa Trunyan sangat erat kaitannya dengan Pohon Taru Menyan ini. Nama Trunyan diambil dari nama pohon ini.

Pohon Taru Menyan yang tumbuh di areal kuburan adat di Desa Trunyan ini sangat terkenal karena memiliki bau yang harum sehingga di areal kuburan tidak akan tercium bau busuk walaupun jenazah-jenazah tidak dikubur hanya diletakkan di atas tanah.

Pohon Taru Menyan ini juga diyakini berfungsi untuk menetralisir kekuatan-kekuatan negatif di areal kuburan adat tersebut. Kemampuan pohon ini untuk menghilangkan bau busuk membuat banyak masyarakat mencoba untuk menanam pohon ini di luar Desa Trunyan, namun usaha tersebut tidak berhasil. Masyarakat percaya pohon ini hanya bisa hidup di Desa trunyan.

Baca Juga: 10 Pantangan Gak Boleh Dilakukan ketika Liburan ke Pantai

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya