TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Pesona Perpustakaan Haruki Murakami, Destinasi Wajib Penikmat Sastra

Penikmat buku pasti suka dan betah berlama-lama

perpustakaan Murakami (instagram.com/waseda_university)

Perpustakaan Haruki Murakami yang berlokasi di Tokyo resmi dibuka untuk publik pada 1 Oktober 2021. Bibliotek bernama resmi Waseda International House of Literature itu dibangun tidak hanya untuk menghormati karya Haruki Murakami, tetapi juga untuk merangsang perkembangan ide di bidang kesusastraan.

Perpustakaan yang didesain oleh arsitek Stadion Nasional Tokyo, Kengo Kuma, itu memuat pelbagai koleksi pribadi penulis kelahiran Kyoto tersebut. Koleksi hasil donasi Haruki Murakami itu terdiri atas ribuan buku dan piringan hitam serta manuskrip dan arsip pribadi. Dengan privilese semacam itu, wajar jika kemudian perpustakaan yang terletak di Kampus Waseda tersebut menyimpan daya pikat bagi para penikmat buku.

Apa saja daya tarik yang ada di perpustakaan itu? Berikut ini tujuh fakta perpustakaan Haruki Murakami yang bakal menjadi destinasi wisata wajib para pencinta sastra.

1. Memiliki rak buku ikonis di dinding sisi tangga

potret buku di bibliotek Murakami (instagram.com/waseda_university)

Rak buku estetis yang berada tepat di tengah bagian dalam bibliotek itu menjadi simbol dari Perpustakaan Haruki Murakami. Pengunjung yang memasuki perpustakaan pasti akan langsung berhadapan dengan tangga menuju lantai basemen yang sisi kanan dan kirinya diapit oleh dinding berupa rak buku raksasa.

Di tempat itu, pengunjung dapat merasakan sensasi yang berbeda saat melihat-lihat dan membaca buku. Mereka seketika dapat menikmati buku pilihannya dengan langsung duduk di atas anak tangga. Koleksi buku sastra dunia yang berjumlah ribuan turut mendukung suasana dan menarik minat pengunjung untuk berlama-lama berada di sana.

2. Ruang audio yang memperdengarkan musik jaz

perpustakaan Murakami (instagram.com/waseda_university)

Boleh dibilang, ruangan ini begitu kaya akan koleksi piringan hitam milik Haruki Murakami. Di sana, Pengunjung tidak hanya dapat melihat pajangan sampul vinil bergenre jaz, tetapi juga bisa menikmati alunan musiknya sambil duduk santai di kursi ruang audio.

Selain itu, ruangan yang terletak di lantai 1 gedung bibliotek itu juga menyimpan aneka buku karya Haruki Murakami dari berbagai bahasa. Pengunjung diperbolehkan untuk membaca sejumlah buku tersebut selama tidak dibawa keluar atau berpindah lantai.

Baca Juga: 7 Kegemaran Haruki Murakami dalam Karya Terbaru, "Murakami T"

3. Ruang baca yang bikin betah

ruang baca bibliotek Murakami (instagram.com/mtjjapantravel)

Masuk ke lantai basemen, pengunjung akan menemukan ruang baca yang nyaman dan bikin betah. Selain karena pencahayaan ruangan yang teduh, rasa nyaman itu juga dipengaruhi oleh fasilitas tempat duduk dan meja yang memadai.

Di sekitar ruangan tersebut, terdapat piano besar milik Haruki Murakami yang didonasikan untuk perpustakaan. Konon, piano tersebut pernah menjadi bagian dari bar jaz bernama Peter Cat yang dikelola oleh Haruki Murakami saat masih berkuliah.

4. Replika ruang kerja Haruki Murakami

replika ruang kerja Murakami (kawaiikakkoiisugoi.com)

Pengunjung akan lebih banyak merasakan nuansa Haruki Murakami saat berada di lantai basemen. Sebab, selain dapat melihat piano bersejarah, pengunjung juga dapat turut merasakan suasana seperti berada di ruang kerja tempat Haruki Murakami menciptakan karya.

Di lantai itu, pelbagai barang, seperti kursi, meja, dan komputer yang pernah dipakai Haruki Murakami terpajang rapi. Furnitur dan perangkat elektronik itu bahkan ditata ulang agar mirip dengan tata letak yang ada di rumah penulis Kafka on the Shore itu. Replika ruang kerja itu menyimpan daya tarik bagi pengunjung yang menikmati perpustakaan.

5. Kafe unik bernuansa karya Haruki Murakami

ilustrasi donat kesukaan Murakami (instagram.com/wihl_cafe)

Selain menyimpan pernak-pernik pribadi Haruki Murakami, perpustakaan itu juga memiliki kafe di lantai basemen. Pengunjung yang mau menikmati selesa selama berada di bibliotek tersebut dapat menyesap kopi atau mungkin mencicipi donat.

Ya, kalau pengunjung tahu, donat merupakan salah satu penganan kesukaan Haruki Murakami. Saking sukanya, dia pernah berujar bahwa saat memakan donat, dia hanya akan menyisakan lubang di bagian tengahnya. Lubang itu sengaja disimpan untuk dimakannya pada keesokan hari.

6. Terdapat penyelenggaraan seri diskusi yang mencerahkan

ilustrasi diskusi (instagram.com/mtjjapantravel)

Sebagaimana gagasan awal pendiriannya, perpustakaan itu tidak hanya menampung benda mati, tetapi juga menghadirkan kehidupan, gagasan, dan semangat berkarya. Salah satu upaya untuk mewujudkan itu adalah dengan menggelar berbagai acara, seperti seri diskusi buku.

Pada akhir 2021, seri diskusi bertajuk "Authors Alive!" digelar. Acara pembacaan karya Haruki Murakami itu melibatkan banyak penulis kenamaan Jepang, seperti Hiromi Kawakami, Hiromi Ito, dan Sayaka Murata. Diskusi serupa, menurut rencana, akan diselenggarakan pada 2022 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Baca Juga: 5 Kiat Atasi Memori Pahit ala 'First Person Singular' Haruki Murakami

Verified Writer

Asep Wijaya

Penikmat buku, film, perjalanan, dan olahraga yang sedang bermukim di Fujisawa, Kanagawa, Jepang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya