TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Wisata Alam di Banyuwangi, Bikin Kagum Saking Indahnya!

Banyuwangi punya tempat wisata seindah di luar negeri

blog.airyrooms.com

Banyuwangi, kabupaten yang terletak diujung timur pulau Jawa ini merupakan penghubung antara pulau Jawa dengan pulau Bali. Selain kaya akan tradisi, kota dengan julukan The Sun Rise of Java ini juga kaya akan berbagai macam destinasi wisata yang tak kalah indah dengan daerah lainnya.

Bahkan beberapa tempat wisata di Banyuwangi terkenal hingga ke kancah internasional seperti, Kawah Ijen, Plengkung, dan Pulau Merah. Baru-baru ini sektor pariwisata Banyuwangi kembali menorehkan prestasi internasional dengan menyabet penghargaan tertinggi bidang pariwisata tingkat Asia Tenggara, yaitu ASEAN Tourism Standard Award. Penghargaan ini diserahkan kepada Bupati Banyuwangi, Abdullah Abdullah Azwar Anas dalam ASEAN Tourism Forum di Thailand.

Dari sekian banyak tempat wisata di Banyuwangi, ternyata ada beberapa tempat yang mirip dengan tempat wisata di luar negeri lho. Apa saja ya kira-kira? Penasaran? Yuk, simak ulasannya berikut ini!

1. Mangrove Bedul, amazon-nya Indonesia

wisatatempatku.com

Hutan Mangrove Blok Bedul, begitulah warga sekitar biasa menyebut Mangrove Bedul ini. Hutan Mangrove Bedul ini terletak di Desa Sumbersari, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi dan masih termasuk kawasan Taman Nasional Alas Purwo.

Sesuai dengan namanya, tempat wisata ini merupakan hutan mangrove yang masih alami dengan luas sekitar 2.300 hektar yang membentang sejauh 16 km. Mangrove Bedul ini dikatakan mirip dengan sungai Amazon di Brazil, bahkan bisa dibilang Amazon-nya Indonesia.

Dikatakan mirip sungai Amazon lantaran Mangrove Bedul ini membentuk sebuah rawa air payau dengan panjang sekitar 18,8 km dan lebar sekitar 400 meter. Di kanan dan kiri rawa ini didapati beragam jenis Mangrove atau Bakau yang tumbuh lebat dan subur.

Selain mempunyai berbagai macam Mangrove yang tumbuh subur, di tempat ini kamu juga bisa menjumpai beberapa binatang yang hidup di alam liar seperti Monyet, Burung Elang, Burung Bangau, dan beberapa jenis burung migran dari Australia. Yang tidak boleh kamu lewatkan ketika mengunjungi Mangrove Bedul ini adalah naik perahu mengelilingi rawa air payau ini sambil melihat burung-burung beterbangan disekitar hutan mangrove.

2. Taman Nasional Baluran, Little Africa di Jawa

blog.airyrooms.com

Ingin merasakan panasnya padang savana, tapi gak mau jauh-jauh ke Afrika? Kamu bisa mengunjungi Taman Nasional Baluran yang terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Taman Nasional seluas 25.000 hektar ini menyajikan suasana seperti sedang berada di padang savana di Afrika. Padang rumputnya berwarna kekuning-kuningan dengan Gunung Baluran yang berdiri kokoh sebagai backgroundnya. Taman Nasional ini memiliki 444 jenis tumbuhan yang diantaranya adalah tumbuhan asli dan mampu beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering, serta 155 spesies burung dan 26 jenis satwa diantaranya, kerbau liar, monyet, rusa, kijang, macan tutul, kancil, kucing bakau, dan banteng yang merupakan ikon dari Taman Nasional ini.

Taman Nasional ini mendapat julukan Africa Van Java lantaran suasana yang disuguhkan benar-benar seperti berada di Afrika. Padang rumputnya berwarna kekuning-kuningan lantaran jarang tersirami oleh air serta pepohonan yang menggurgurkan daunnya  karena beradaptasi dengan alam yang begitu panas.

3. Ombak Pantai Plengkung, serasa surfing di Hawaii

Youtube.com/Yudha Purnama

Pantai Plengkung atau yang terkenal dengan nama G-Land, adalah pantai yang terletak di kawasan Taman Nasional Alas Purwo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Ombak di pantai ini mendapat julukan khusus dari para peselancar dunia, yaitu "The Seven Giant Waves Wonder" yang berarti memiliki 7 gulungan ombak.

Pantai Plengkung merupakan surga bagi pecinta olahraga surfing, bahkan bagi penggila surfing belum lengkap rasanya jika belum pernah datang ke G-Land. Angin lepas pantai yang berhembus antara bulan April dan bulan September ini mengakibatkan terjadinya ombak paling besar dengan ketinggian hingga mencapai 8 meter dengan panjang 2 km. Inilah yang membuat ombak pantai Plengkung menjadi ombak terganas nomor 2 setelah Hawaii.

Pantai G-Land ini memiliki kawasan yang masih alami. Air di pantai ini memiliki kombinasi tiga warna, yaitu warna putih, biru, dan hijau. Tentu saja ini merupakan pemandangan yang eksotis dan nilai plus bagi Pantai Plengkung dibanding tempat surfing lainnya.

4. Pulau Merah mirip Baia Do Sancho di Brazil

utiket.com

Pulau Merah pada mulanya memiliki nama Pantai Ringin Pitu. Konon, pantai ini berubah nama menjadi Pulau Merah karena warna tanah dan pasirnya yang kemerahan dari pulau setinggi 200 meter yang berada di tengah pantai ini. Pulau kecil yang berada di pantai Desa Sumberagung, Kabupaten Banyuwangi ini berhasil memikat wisatawan melalui bentuknya yang menyerupai pegunungan yang berada di tengah pantai.

Selain itu, perpaduan kejernihan airnya yang seperti kristal dengan pasir putihnya yang menghampar sejauh 3 km, tentu menjadi nilai plus bagi tempat wisata ini. Ketika air laut surut, para pengunjung dapat berjalan kaki menikmati pulau kecil yang berada di tengah pantai ini.

Pantai yang akan dijadikan sebagai destinasi untuk berselancar nomor 2 setelah Pantai Plengkung ini ternyata punya kembaran di belahan bumi yang lain, yaitu Pantai Baia Do Sancho di Brazil. Kedua pantai ini dikatakan mirip karena sama-sama memiliki batu besar atau pulau yang berada di tengah pantainya.

Perbedaannya hanya terletak pada jumlah pulaunya, jika di Pulau Merah memiliki satu pulau, maka dia Pantai Baia Do Sancho Brazil memiliki 2 pulau sebagai ikon dari pantai tersebut.

5. Pantai Wedi Ireng serupa dengan Wineglass Bay di Australia

Youtube.com/Roby Kurniawan

Pantai Wedi Ireng yang berada di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kabupaten Banyuwangi atau searah dengan Pulau Merah ini sekilas mirip dengan Wineglass Bay yang berada di Australia. Kedua pantai ini jika dilihat dari atas sama-sama berbentuk sabit.

Perbedaannya, pasir Wineglass Bay berwarna putih dengan latar belakang puncak granit merah. Sedangkan di Pantai Wedi Ireng terdapat 2 macam pasir, yaitu pasir halus berwarna putih dan pasir coklat yang agak kasar.

Lalu yang menjadi pertanyaan adalah mengapa pantai ini disebut Wedi wyang berarti pasir yang berwarna hitam sedangakan nyatanya pasir di pantai ini berwarna putih? Jawabannya bisa kamu dapatkan dengan menggali pasir di pantai ini. Ternyata dibalik pasirnya yang putih didalamnya menyimpan butiran pasir hitam, inilah alasan mengapa pantai ini disebut Wedi Ireng.

Verified Writer

Camelia Safitri

Walks to find something new

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya