TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah di Balik 5 Tempat Bersejarah di Surabaya, Kamu Sudah Tahu?

Saksi bisu sejarah Kota Surabaya masih berdiri kokoh

Balai Pemuda (dok. pribadi/Clemens Kristo Budiutomo)

Wisata di Kota Surabaya selalu berhasil mencuri perhatian. Berbagai saksi sejarah disajikan dengan menarik di kota yang sering disebut sebagai Kota Pahlawan ini. Surabaya terkenal dengan sumbangsih perjuangan nasionalnya untuk Indonesia.

Meskipun kini sudah modern dan metropolitan, Surabaya masih menyisakan bumbu-bumbu era kolonial di dalamnya. Mulai dari sekolah hingga gedung negara, berikut berbagai kisah di balik tempat bersejarah di Surabaya!

1. Balai Pemuda

Balai Pemuda (dok. pribadi/Clemens Kristo Budiutomo)

Gedung Balai Pemuda memiliki kisah unik di dalamnya. Dulunya bernama De Simpangsche Societeit, gedung ini awalnya berfungsi sebagai tempat perkumpulan orang-orang Belanda dan Eropa.

Mereka menggunakan gedung ini untuk berdansa, bermain biliar dan boling, hingga berkumpul untuk minum minuman beralkohol. Kini, Balai Pemuda telah dijadikan cagar budaya dengan mempertahankan arsitektur aslinya setelah direnovasi.

2. SMA Negeri 6 Surabaya

SMA Negeri 6 Surabaya (dok. pribadi/Clemens Kristo Budiutomo)

Pada zaman Belanda, SMA Negeri 6 Surabaya merupakan sekolah dasar. Namun, yang bisa menempuh pendidikan di sana hanya orang Eropa dan kalangan tertentu.

Di halaman sekolah terdapat pohon beringin yang konon tidak bisa ditebang. Selain itu, SMA Negeri 6 Surabaya juga masih mempertahankan arsitektur lamanya. Hal tersebut terlihat dari model pintu dan jendela yang besar agar udara bisa masuk ke dalam ruangan.

Baca Juga: 10 Sisi Unik Sejarah Balai Pemuda Surabaya, Awalnya untuk Kaum Elite

3. Gedung Negara Grahadi

Gedung Negara Grahadi (dok. pribadi/Clemens Kristo Budiutomo)

Gedung Negara Grahadi dibangun pada 1795 saat Dirk van Hogendorp berkuasa. Pada saat itu, gedung ini bernama Istana Simpang.

Konon, Dirk van Hogendorp menganggap bahwa Jembatan Merah, pusat Kota Surabaya, tidak cocok sebagai tempat tinggal resminya. Akhirnya, dibangunlah Grahadi sebagai istananya di kawasan Simpang. Kawasan ini juga dibangun sebagai akibat dari jumlah penduduk yang padat di kawasan Jembatan Merah.

4. Monumen Gubernur Suryo

Monumen Gubernur Suryo (dok. pribadi/Clemens Kristo Budiutomo)

Gubernur Suryo adalah gubernur pertama Jawa Timur. Monumen ini didedikasikan untuk kerja kerasnya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, khususnya saat Pertempuran 10 November 1945.

Posisi patung yang menghadap Gedung Negara Grahadi mencerminkan bahwa ia merupakan salah satu tokoh penting di Jawa Timur. Di bawah patung terdapat prasasti yang mencatat perkataan serta ajakan Gubernur Suryo kepada warga Surabaya untuk menolak ultimatum Inggris.

Baca Juga: 6 Fakta Sejarah Benteng Kedung Cowek, Spot Healing Hits di Surabaya

Verified Writer

Clemens Kristo Budiutomo

Writing, Basketball, and Music!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya