TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penglipuran, Desa Paling Bersih se-Asia yang Ada di Bali

Desa ini disandingkan dengan Giethoornyang di Belanda lho!

Unsplash.com/@rubenhutabarat

Terdapat banyak paket wisata di Bali yang ramah kantong demi memenuhi hasrat pengunjung untuk menikmati keindahan. Salah satu destinasi yang populer akhir-akhir ini adalah objek wisata Desa Penglipuran Bali. Penglipuran adalah desa adat yang sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara.

"Penglipuran" berasal dari isitilah Pengeling dan Pura. Maknanya adalah mengingat tempat para leluhur (tempat suci). Oleh karena itu, masyarakat di desa ini sangat menjaga kehidupan adat yang harus terus dilestarikan oleh warga Desa Penglipuran.

Objek wisata ini terletak di Desa Kubu, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Topografi Penglipuran terletak diketinggian 700 mdpl, sehingga pengunjung yang datang akan merasakan kesejukan. Jika ingin ke objek wisata ini dapat menggunakan mobil rental. Harga tiket masuk sangat bersahabat yaitu sebesar Rp15.000 per orang untuk wisatawan domestik dan Rp30.000 per orang untuk mancanegara.

Sama halnya dengan tempat wisata lain, objek wisata Desa Penglipuran Bali juga memiliki beberapa keunikan yang menjadi daya pikat. Terdapat sekitar 100 orang wisatawan mancanegara yang berkunjung setiap hari ke desa adat ini. Berikut ini adalah keunikan Desa Penglipuran Bali:

1. Konsep tata ruang desa terbaik

annienugraha.com

Ketika berada di desa ini, pengunjung akan melihat struktur bangunan rumah warga yang hampir sama. Bentuk rumah, dinding, atap, dan pintu gerbang memiliki keseragaman bentuk. Tidak hanya itu, bentuk interior rumah warga seperti letak kamar dan ruang tamu juga seragam. Hal inilah yang membuat tempat ini layak dijuluki desa dengan konsep tata ruang terbaik.

Keseragaman struktur bangunan rumah ini memiliki filosofi tersendiri yaitu “hidup berpadu dengan alam”. Pintu gerbang di setiap rumah hanya bisa muat untuk satu orang dewasa. Masyarakat desa ini menyebut pintu tersebut dengan istilah “Angkul-Angkul”. Cat tembok rumah berbahan dasar tanah liat. Adapun pagar tembok dihiasi oleh ukiran-ukiran khas Bali.

2. Memiliki hutan bambu yang indah

tripadvisor.com

Destinasi wisata ini tidak hanya menghadirkan bentuk bangunan yang unik, namun juga menyajikan panorama hutan bambu. Harus diketahui bahwa 40%  wilayah dari desa ini merupakan hutan bambu.

Pengunjung yang ingin berfoto sangat direkomendasikan menjadikan hutan bambu ini sebagai latar belakang. Faktanya, pada tahun 1995 Desa Penglipuran mendapatkan penghargaan kalpataru dari pemerintah Indonesia atas kerja kerasnya dalam melindungi dan menjaga ekosistem hutan bambu.

Baca Juga: 10 Tempat Makan Populer di Bali yang Wajib Masuk Daftar Kulineranmu

3. Bersih dan Sejuk

unsplash.com/@rubenhutabarat

Jauh dari hiruk pikuk keramaian kota membuat desa ini menyuguhkan kesejukan yang tiada duanya. Penglipuran selain kental dengan suasana Bali tradisional, juga memiliki predikat sebagai desa terbersih di Asia.

Desa ini dapat disandingkan dengan desa-desa terbersih di dunia seperti Desa Giethoornyang di Belanda dan Desa Mawlynnongyang di India. Oleh karena itu, wisatawan yang berkunjung ke sini akan betah berlama-lama. Kebersihan yang sangat terjaga menandakan tinginya kesadaran masyarakat Penglipuran akan kebersihan yang telah diajarkan kepada mereka secara turun-temurun.

Demi menjaga kebersihan, sejumlah peraturan diberlakukan. Di antaranya adalah dilarang membuang sampah sembarangan, membuat air limbah di tempat umum, membawa mobil maupun motor di jalan utama desa, hingga merokok di sembarang tempat. Selain itu, setiap sudut desa sudah disediakan tempat sampah yang terbuat dari bambu.

4. Masyarakat menghormati alam & wanita

Unsplash.com/@rubenhutabarat

Salah satu budaya masyarakat Penglipuran yang patuh dicontoh adalah perilaku menghormati alam. Keasrian yang masih sangat terjaga merupakan salah satu hasil dari penerapan budaya ini. Tidak ada satupun warga yang berani menebang sebatang pohon tanpa meminta izin terlebih dahulu. Jika melanggar, maka akan mendapatkan hukuman dari ketua adat.

Selain itu, warga Penglipuran sangat menghormati eksistensi wanita. Aturan yang berlaku di desa ini adalah pria tidak boleh melakukan poligami. Jika melanggar, maka akan mendapatkan sanksi sosial berupa dikucilkan dari desa.

5. Tradisi pemakaman

Unsplash.com/@rubenhutabarat

Masyarakat Desa Penglipuran menganut agama Hindu. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa penganut agama ini jika meninggal akan dibakar. Pembakaran ini disebut dengan istilah Ngaben. Namun, uniknya desa ini tidak melakukan Ngaben. Ketika ada warga yang meninggal, maka akan langsung dikubur. Tradisi ini masih jarang diketahui oleh orang luar. Keunikan tersebut menjadi daya tarik sendiri wisatawan untuk segera berkunjung ke Desa Penglipuran.

Selain tidak melakukan ngaben, terdapat pula tradisi pemakaman yang cukup unik. Di Desa Penglipuran, pemakaman terbagi atas 3 kategori, yaitu :

  • Kategori pertama adalah pemakaman bagi masyarakat yang meninggal karena sakit atau kecelakaan.
  • Kategori kedua adalah pemakaman bagi bayi yang baru dilahirkan dan bagi mereka yang belum menikah.
  • Kategori ketiga adalah pemakaman umum.

Cara memakamkan mayat juga berbeda. Jika perempuan, dikubur menghadap ke atas. Jika laki-laki, dikubur menghadap kebawah (tengkurap). Hal ini memiliki filosofi tersendiri. Perempuan dihadapkan ke atas melambangkan ibu pertiwi dan laki-laki dihadapkan ke bawah melambangkan bapak angkasa. Bapak angkasa harus melindungi ibu pertiwi.

6. Semua masyarakat berkasta sudra

inputbali.com

Dalam kepercayaan Hindu, dikenal 4 kasta yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Di Desa Penglipuran, semua masyarakat berkasta Sudra yang didominasi oleh petani. Ini menandakan bahwa masyarakat di desa ini benar-benar setara. Konsep kesetaraan di desa ini perlu dicontoh oleh desa-desa lain di Indonesia.

Baca Juga: Ada Pantai Baru Nih di Bali Utara, Berbentuk Angka 9

Writer

dimas dharmaap

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya