TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Tepui, Pegunungan Berbentuk Meja di Amerika Selatan

Kaya biodiversitas lho!

potret Angel Falls dari kejauhan (instagram.com/tepuyero)

Menurut artikel ilmiah yang ditulis Salerno, dkk. dalam jurnal Evolution, tepui adalah istilah yang dipakai untuk menjuluki sebuah fenomena alam berupa gunung dengan puncak datar. Ini membuat gunung tersebut tampak seperti meja raksasa dari kejauhan. Tepui merupakan fenomena langka, ia hanya bisa ditemukan di Amerika Selatan, tepatnya di teritori Venezuela, Guyana, dan Brasil. Namanya diambil dari bahasa suku Pemon, salah satu penduduk asli Venezuela, yang artinya "rumah para dewa". 

Keunikannya ini membuatnya jadi objek penelitian para ilmuwan dan para tokoh konservasi dari berbagai negara. Lokasinya yang remote dan ketinggiannya yang fantastis dengan jalur daki yang terjal membuatnya sering dijuluki situs yang pristine, alias masih belum terjamah manusia. Benarkah ia lebih kaya dibanding Galapagos?

1. Bagian dari Guiana Highlands yang berada di teritori negara Venezuela, Guyana, dan Brasil 

peta Auyan Tepui di Venezuela (earthobservatory.nasa.gov)

Bila melihat peta akan tampak bahwa jajaran tepui terletak di tiga negara sekaligus, Venezuela, Guyana, dan Brasil. Lebih spesifiknya, ia menjadi bagian dari Guaiana Highlands.

Melansir Encyclopedia Britannica, Guiana Highlands merupakan permukaan bumi berupa plato (dataran tinggi) dan pegunungan yang terbentuk dari batuan-batuan purba dan letaknya berada di utara Amazon dan selatan Sungai Orinoco, tepat di perbatasan ketiga negara yang disebut tadi. 

Menurut pengamatan NASA, ada lebih dari 100 tepui yang ditemukan di kawasan tersebut dan semuanya memiliki ketinggian beragam, sekitar 1000-3000 mdpl. Sebagian besar masuk dalam teritori Venezuela dan dilindungi dalam skema Taman Nasional Canaima. 

Baca Juga: 9 Potret Ranu Manduro di Mojokerto, Lanskap Pegunungan bak New Zealand

2. Didominasi hutan dan savana dengan iklim kering 

jalur pendakian di Auyan Tepui (instagram.com/tepuyero)

Masih merujuk NASA, tepui sebenarnya dataran yang terbentuk dari batuan metamorfosis seperti granit di bagian dasarnya dan kuarsit yang menumpuk hingga ribuan meter. Dataran ini kemudian terisolasi dari dataran lain ketika terjadi proses pengangkatan tektonik dan erosi ratusan milyar tahun lalu. 

Merujuk jurnal yang ditulis Gleason dan Killip tentang flora di tepui, kondisi tanah di tepui  sendiri adalah campuran pasir kuarsa dari pecahan batu dan humus. Tepui juga didominasi padang rumput dengan iklim yang kering. Pepohonan dan tumbuhan merambat yang lebat menyerupai hutan bisa ditemukan pula. Begitupun dengan aliran sungai serta dataran tanpa tanah yang dipenuhi batuan terjal, serta gua-gua yang berisi padatan-padatan mineral. 

3. Rumah untuk banyak flora dan fauna endemik 

katak endemik di Pantepui (instagram.com/juan_diasparra)

Tepui terisolasi dari dataran utama karena jalur pendakiannya yang sangat terjal, bahkan vertikal sehingga hanya bisa dijamah oleh pendaki yang sudah berpengalaman. Beberapa penjelajah bisa menggunakan helikopter untuk bisa mencapai puncak tepui. 

Kondisi geografis ini yang kemudian memunculkan beberapa hipotesis seperti yang dirangkum oleh Salerno, dkk. dalam laporan penelitian mereka. Pertama, hipotesis "The Lost World" yang percaya bahwa ada banyak hewan purba yang mendiami tepui karena sejumlah studi berhasil membuktikan bahwa biodiversitas di dataran tinggi jauh lebih besar dibandingkan dataran rendah. 

Hipotesis kedua adalah "Island-Hopping" yang meyakini bahwa hewan bisa berpindah dari dataran ke tepui, bisa secara aerial dilakukan oleh serangga dan burung atau melalui aliran sungai. Ketiga, "Habitat Shift" di mana ilmuwan percaya bahwa hewan dari dataran rendah yang berhasil pindah ke tepui dan mengalami evolusi agar bisa beradaptasi dengan iklim baru.

Hipotesis terakhir yang muncul adalah "Vertical Displacement". Merujuk Valenti Rull dalam jurnal Global Ecology and Biogeography, hipotesis ini percaya bahwa pergerakan vertikal yang terjadi di masa Pleistosen (zaman es) akan menghasilkan perubahan genetik dan evolusi spesies. 

Apapun itu, keragaman hayati di tepui memang tercatat cukup kaya. Masih merujuk tulisan Rull di tahun 2004 itu, ilmuwan dan penjelajah berhasil mengidentifikasi lebih dari 2000 spesies di tepui, 33 persen atau sepertiga di antaranya adalah endemik. Salah satu yang sering dijadikan objek penelitian adalah katak dari genus Stefania dan Tepuihyla. Menurut seorang pakar biologi bernama Bruce Means yang melakukan penjelajahan di komplek tepui bersama National Geographic, tepui ini seperti Galapagos, tetapi jauh lebih tua dan lebih sulit dipelajari. 

4. Tempat Angel Falls dan Gunung Roraima berada

Angel Falls (instagram.com/tomy_vientodelnorte)

Salah satu titik yang mencolok di komplek tepui tersebut adalah Auyan Tepui. Ia merupakan tepui yang menjadi rumah untuk Angel Falls, air terjun dengan ketinggian lebih dari 1000 meter yang berarti 19 kali lebih tinggi dibanding Niagara. 

Sementara, tepui dengan puncak tertinggi ditempati Gunung Roraima. Gunung ini terletak tepat di perbatasan Venezuela, Brasil, dan Guyana. Namanya diambil dari negara bagian Brasil di mana ia berada. 

Baca Juga: 5 Destinasi Danau Menakjubkan di Nepal, Dikelilingi Pegunungan!

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya