Uji Nyali, Kunjungi 10 Kota Paling Berbahaya di Bumi Kalau Kamu Berani!

2. Acapulco di Meksiko

Kota ini merupakan tempat impian untuk wisata karena lansekap pemandangan pantai yang indah. Sayangnya tidak demikian dengan penegakan hukumnya. Acapulco terkenal sebagai kota dengan aparatur negara yang paling mudah disuap sehingga membutakan mata pada kasus-kasus perampokan atau penjarahan.

3. Caracas di Venezuela

Ibu kota Venezuela punya banyak kegilaannya. Selain sebagai pusat pemerintahan, Caracas adalah pusat aktivitas penyebaran narkoba dan pembunuhan. Kekerasan atau perampokan adalah pemandangan sehari-hari di kota ini.

4. Kabul di Afghanistan

Kota ini sebenarnya hanya punya satu kengeriaan. Kota ini menjadi target invasi Amerika hingga membuat situasi ekonomi serta politik di sana tidak stabil. Akibatnya brutalitas ada sepanjang mata memandang, belum lagi basis ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) di Kabul yang mengancam keselamatan jiwa.

5. Kota Guatemala di Guatemala

Kota ini punya arsitektur khas yang menjadikannya sebagai kota dengan nilai seni bangunan tinggi. Sayangnya kesenjangan ekonomi yang begitu besar, membagi masyarakat ke dalam kelompok-kelompok yang berebut kuasa. Sedikit korban jiwa dalam perseteruan geng, tetapi darah yang tertumpah adalah pemandangan yang mudah ditemui.

6. Cape Town di Afrika Selatan

Tatanan Cape Town begitu teratur kalau kamu lihat dari langit. Kota ini adalah area dengan penduduk terbanyak kedua di Afrika Selatan. Meski begitu, tiap 100.000 penduduk menyimpan 8.428 kasus kejahatan. Dan 50 kasus antaranya adalah pembunuhan.

7. Rio De Janeiro di Brasil

Pada tahun 2014, kasus perampokan di Rio berjumlah 7.849. Khususnya untuk perampokan telepon genggam, tiap tahun kasus ini naik 74,5 persen. Tetapi kita bisa tenang karena kasus pembunuhan hanya tercatat sebanyak 24 kali dari tiap 100.000 penduduk.

8. Baghdad di Irak

Yap, Baghdad menjadi kota berbahaya di dunia karena digunakan sebagai basis pergerakan ISIS.

9. Ciudad Juarez di Meksiko

Ciudad terkenal sebagai pusat perdagangan senjata dan manusia. Pihak yang berwenang semacam polisi dan aparatur negara justru mendapat bayaran dari pedagang senjata, narkoba dan manusia. Hukum kota ini dituliskan oleh para pelanggar aturan tersebut, bukan oleh pemerintah yang adil.