TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Traveling Sambil Kurangi Dampak Krisis Iklim

Di manapun kamu melangkah, lakukan aksi sederhana untuk bumi

ilustrasi travelling ke alam(pexels.com/Hassan OUAJBIR):

Mengurangi dampak krisis iklim bukan hanya tugas dari para ilmuwan, pemerintah dan aktivis lingkungan. Mengurangi dampak krisis iklim merupakan tanggung jawab semua manusia yang menghuni bumi, baik yang hidup saat ini dan yang akan lahir karena semua penghuni bumi menikmati kekayaan bumi.

Para traveler  juga bisa ikut mengurangi dampak krisis iklim sambil traveling dengan melakukan aksi ramah lingkungan untuk bumi. Alam pernah membuat kita tersenyum dan kagum padanya, maka sudah saatnya kita melakukan hal-hal baik untuk mencegah hal-hal yang akan membuat kita menangis melihat alam dikemudian hari.

Ada beberapa aksi sederhana yang bisa dilakukan traveler  untuk bumi disetiap jejak kakinya. Meski sederhana, aksi-aksi ini apabila dijadikan kebiasaan maka akan sangat membantu untuk mengurangi dampak iklim. Berikut 5 tips sederhana yang bisa dilakukan traveler untuk bumi tercinta saat traveling.

1. Berpergian menggunakan transportasi umum

Ilustrasi menggunakan transportasi umum (pexels.com/cottonbro)

Aksi pertama yang bisa traveler lakukan untuk mengurangi dampak krisis iklim adalah memilih transportasi umum sebagai alat transportasi untuk melangsungkan perjalanan. Dengan menggunakan transportasi umum maka dengan sendirinya traveler dapat membantu menghemat bahan bakar fosil dan mengurangi polusi udara dari daerah asal wisata ke daerah tujuan wisata.

2. Membawa botol air minum dari rumah

ilustrasi membawa air botol dari rumah (pexels.com/Kamaji Ogino)

Bagi traveler  yang ingin traveling sambil merawat alam, maka harus belajar membawa botol air minum dari rumah saat traveling meskipun tas sudah terisi penuh dengan kebutuhan lain. Membawa botol air dari rumah mempunyai manfaat bagi lingkungan dan diri sendiri. Ketika rutin membawa botol air minum dari rumah, kamu  menjadi agen pelopor peduli lingkungan khususnya minimalkan penggunaan kemasan minuman plastik yang mencemarkan lingkungan.

Seperti yang kita tau  bahwa kebutuhan minum orang dewasa per hari 2 liter, maka ketika kamu membeli air minum sekali pakai, kamu akan menghasilkan kurang lebih 2 kemasan plastik  dalam sehari, apabila 7 hari traveling, 2 botol sekali pakai dikalikan dengan 7 hari maka dalam seminggu saja kamu sudah menghasilkan 14 botol plastik, itu artinya kamu sedang meningkatkan dampak krisis iklim.

Biasakan diri membawa botol air minum dari rumah sebab dengan membawa air minum kamu terhindar dari minuman tidak sehat, kamu akan rutin minum air agar tidak terjadi gangguan sistem perkemihan  serta mencegah dehidrasi  sehingga kamu semangat melakukan perjalanan dan kamu tidak merusak lingkungan. 

Baca Juga: 5 Tips Atasi Mabuk Perjalanan saat Traveling yang Wajib Kamu Tahu 

3. Gantikan tas plastik dengan tas kain saat traveling

ilustrasi membawa tas kain (pexels.com/Thirdman)

Traveling sambil mengurangi dampak krisis iklim bisa dilakukan dengan menggantikan tas plastik dengan tas kain. Mengapa harus tas kain? Karena tas kain dapat digunakan berulang-ulang kali, yakni saat tas kain kotor kamu hanya perlu mencuci dan menggunakannya kembali, sedangkan tas plastik ketika kotor atau hanya sekadar basah pasti langsung dibuang, padahal plastik merusak unsur tanah karena sulit diuraikan. Dengan menggunakan tas kain  kamu bisa menjadi ramah lingkungan dimana unsur tanah tetap terjaga serta penumpukan sampah plastik berkurang.

4. Tanamlah paling tidak satu tanaman untuk daerah tujuan wisatamu

ilustrasi menyumbangkan 1 tanaman ke DTW (pexels.com/Mikhail Nilov)

Tips ke empat ini berlaku bagi para traveler  yang hendak traveling ke ekowisata. Cobalah menyesuaikan diri dengan keadaan bumi saat ini, donasikan satu tanaman untuk objek wisata yang kamu datangi. Meskipun aksi ini terdengar konyol, inilah yang akan menambah pengalamanmu dalam dunia traveling. Satu tanaman dari tanganmu berarti untuk masa depan bumi. 

Tanaman yang kamu bawa bisa langsung kamu tanam di objek wisata apabila diberi izin oleh pengelolah atau penjaga objek wisata tersebut. Jika tidak diberi izin, tanaman tersebut bisa kamu berikan dipenjaganya untuk ditanam nanti. Tanaman yang dibawa boleh beragam sesuai kebutuhan ojek wisata ataupun sesuai persediaan tanaman yang kamu miliki. Tanaman tersebut bisa berupa tanaman hias, anakan pohon lindung, mangrove, pohon penghasil buah-buahan segar dan sebagainya. 

Baca Juga: 5 Hal Kecil Ini Ternyata Bisa Kurangi Dampak Krisis Iklim

Writer

Pengaggum Anugerah

Bocah overthinking

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya