TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

The Real Gem, Ini 5 Fakta Unik Wisata Green Canyon di Pangandaran

#IDNTimesTravel Asyik banget buat body rafting

Lanskap Green Canyon (instagram.com/mfth_ali)

Berada di ujung tenggara Provinsi Jawa Barat, wisata alam bernama Green Canyon seolah menjadi permata yang dimiliki Kabupaten Pangandaran. Spot ini menawarkan bentang alam berupa sungai yang diapit tebing bebatuan dan berair jernih.

Keeksotisan dan keunikan Green Canyon terbukti mampu menarik pengunjung lokal hingga turis asing untuk berkunjung. Sebelum pandemi, wisata ini selalu ramai ketika akhir pekan.

Nah, kalau berencana liburan ke Green Canyon, simak dulu beberapa fakta dan info berikut. Dijamin bakal pengin langsung ke sana!

1. Asal mula nama Green Canyon

Cukang Taneuh alias Green Canyon (instagram.com/denyhermana)

Tahukah kamu, kalau Green Canyon bukanlah nama asli dari wisata alam andalan Pangandaran ini? Sebelum bernama Green Canyon, penduduk setempat menyebut lokasi di sekitar aliran Sungai Cijulang tersebut dengan julukan 'Cukang Taneuh'.

Dalam Bahasa Sunda, 'Cukang Taneuh' artinya jembatan tanah. Nama tersebut mengacu pada sebuah jembatan dari batu yang menghubungkan tebing di kanan-kiri sungai.

Hal unik terjadi di tahun 1989 ketika salah satu warga lokal membawa rombongan turis asing dari Eropa ke Cukang Taneuh. Saking terkesima dengan lanskap Cukang Taneuh yang menurut mereka mirip Grand Canyon di Amerika, mereka lalu memberi sebutan Green Canyon.

Sejak momen tersebut, nama Green Canyon kian populer yang merujuk pada wisata sungai dan tebing batu yang ada di Kabupaten Pangandaran tersebut.

2. Lokasi berburu ular dan biawak

Gerbang masuk menuju wisata Green Canyon (instagram.com/mirapuspitawati)

Dulu, hampir gak ada warga lokal yang berani datang ke Green Canyon lantaran dianggap angker. Satu-satunya penduduk yang kerap menyambangi lokasi tersebut adalah mereka yang ingin berburu ular air dan biawak untuk dijual.

Dengan lingkungan yang subur dan persediaan air melimpah, kedua fauna tadi memang sangat cocok sebagai penghuni Green Canyon. Namun, semakin ramainya pengunjung yang menyambangi wisata tersebut, ular dan biawak pun lebih sering bersembunyi untuk melindungi diri.

Baca Juga: 10 Tempat Wisata di Indonesia yang Mirip Grand Canyon, Bikin Takjub!

3. Terdapat air hujan abadi

Di bawah tetesan hujan abadi Green Canyon (instagram.com/info_greencanyonn)

Tebing-tebing bebatuan yang mengapit Green Canyon dipercaya telah berusia jutaan tahun. Uniknya, terdapat tumpahan air bak gerimis dari sela-sela tebing batu tersebut, sehingga tampak seperti hujan abadi.

Tetesan air dari atas selama berjuta tahun itulah yang kemudian membentuk stalaktit dan ornamen kece di dinding bawah tebing. Pada pencahayaan yang tepat, kamu bisa melihat pelangi di bawah tetesan hujan abadi tersebut, lho.

4. Spot sempurna untuk body rafting

Body rafting di Green Canyon (instagram.com/sendi.yelfian)

Dengan kontur sungai yang memiliki jeram yang gak terlalu deras saat musim kemarau, Green Canyon menjadi spot yang asyik banget untuk bermain body rafting. Berbeda dengan arung jeram biasa, maka kamu hanya memakai life jacket dan alas kaki anti selip saat ingin body rafting.

Durasi body rafting di Green Canyon tergantung pada track yang kamu ambil. Untuk track pendek sejauh 5 kilometer akan memakan waktu sekitar 2-3 jam. Sedangkan, track panjang sejauh 10 kilometer bisa menghabiskan durasi hingga 3-4 jam.

Kamu bakal melewati jeram yang tenang, deras, bahkan yang sulit dilewati di dalam air sehingga kamu perlu berjalan kaki di tepian sungai. Rasanya memang melelahkan, tapi sekaligus mengasyikan!

Baca Juga: 10 Bekas Tambang Paling Cantik di Indonesia, Mirip Grand Canyon!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya