TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Unik Suku Boti NTT, Bukti Keragaman Budaya di Timur Indonesia

Satu-satunya kerajaan di NTT yang masih tersisa

instagram.com/sumurdiladang

Kamu pasti setuju kalau Indonesia adalah negara yang sungguh cantik dan unik. Mulai dari kekayaan alam hingga keragaman suku dan budayanya. Saking banyaknya keindahan itu, entah berapa tahun yang kamu butuhkan agar bisa menjelajah semua sudut negeri ini.

Salah satu keunikan yang mungkin belum pernah kamu dengar tentang Indonesia adalah suku Boti. Mendiami desa di pulau Timor, Nusa Tenggara Timur, suku Boti adalah bukti keragaman adat dan budaya di timur Indonesia.

Hmm, pengin tahu ada fakta unik apa tentang suku ini? Yuk, simak ulasan berikut.

1. Suku Boti masih menganut kepercayaan animisme

@dionwiyoko via instagram.com/kupangnet

Menempati desa dengan nama yang sama, yaitu desa Boti, suku Boti dikenal sebagai penganut kepercayaan animisme. Mereka tidak memeluk satu agama yang diakui negara, melainkan meyakini kepercayaan mereka yang disebut Halaika.

Suku Boti menyembah Mama penguasa alam dunia bernama Uis Pah dan Bapa penguasa alam baka bernama Uis Neno. Uis Pah sebagai ibu yang menjaga, mengawasi, dan mengatur manusia dan alam semesta. Sementara Uis Neno sebagai bapak yang akan menentukan seseorang akan masuk surga atau neraka berdasarkan perbuatannya semasa hidup.

2. Satu-satunya kerajaan yang masih tersisa

instagram.com/peter.suan

Menjadi bagian dari kabupaten Timor Tengah Selatan, desa Boti yang masuk kecamatan Kie merupakan satu-satunya kerajaan yang masih tersisa pada zamannya. Konon, dahulu Timor Tengah Selatan dihuni oleh beberapa kerajaan kecil.

Namun, seiring berjalannya waktu, kerajaan lain luntur dimakan modernisasi dan menyisakan suku Boti saja yang masih bisa bertahan hingga sekarang.

Kini, suku Boti dipimpin oleh seorang raja bernama Usif Nama Benu yang menggantikan ayahnya, Usif Nune Benu yang wafat pada 2005 silam.

Baca Juga: 5 Rahasia Keelokan Perempuan Berbagai Suku di Indonesia, Alami Semua!

3. Sebagian penduduk suku Boti tidak mengenyam sekolah formal dan tak bisa berbahasa Indonesia

instagram.com/sumurdiladang

Untuk terus menjaga adat dan kepercayaan, suku Boti hanya memperkenankan sebagian anak-anak untuk bisa sekolah. Dalam satu keluarga, anak-anak dibagi dua kelompok, yaitu kelompok yang diizinkan sekolah dan kelompok yang tidak boleh sekolah.

Hal tersebut sebagai upaya untuk terus melestarikan adat istiadat mereka dan kepercayaan Halaika. Sehingga tak heran jika sebagian penduduk suku Boti tak bisa berbahasa Indonesia, termasuk Raja Boti. Mereka menggunakan bahasa daerah mereka yang disebut bahasa Dawan untuk berkomunikasi sehari-hari.

4. Satu minggu di desa Boti terdiri dari sembilan hari

instagram.com/dionwiyoko

Keunikan lain dari suku Boti adalah mereka memiliki kalender sendiri yang terdiri dari 9 hari. Masing-masing nama hari menyimpan filosofi masing-masing.

Kesembilan hari tersebut, yaitu neon ai (hari api), neon oe (hari air), neon besi (hari besi), neon uis pah ma uis neno (hari dewa bumi dan dewa langit), neon suli (hari perselisihan), neon masikat (hari berebutan), neon naek (hari besar), neon liana (hari anak-anak), dan neon tokos (hari istirahat). Wah, betul-betul unik, ya?

5. Suku Boti dianugerahi kemampuan seni yang luar biasa

instagram.com/sahabatlensa83

Salah satu hasil seni yang paling tersohor dari desa Boti adalah kain tenunnya yang punya warna dan motif yang sangat cantik. Kabarnya, kain tenun Boti ini dijadikan mas kawin di Papua Barat. Proses menenun kain bisa memakan waktu berbulan-bulan karena dilakukan dengan alat tradisional.

Harga kainnya sendiri bervariasi, mulai dari Rp100 ribu hingga jutaan rupiah. Selain kain tenun, suku Boti juga terkenal dengan seni pahat, perhiasan, dan alat musiknya.

Baca Juga: 10 Tempat Wisata Terindah Nusa Tenggara Timur, Gak Cuma Pulau Komodo

Verified Writer

Intan Deviana

Suka jalan-jalan, suka foto-foto, suka nulis :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya