TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Paberik Hygeia, Pabrik Air Minum Kemasan Pertama di Semarang

Kondisi bangunannya kini memprihatinkan

Dok. Pribadi/Intan Deviana

Singgah ke Kota Semarang, kamu mungkin sudah gak asing dengan gedung Lawang Sewu, klenteng Sam Poo Kong, maupun bangunan-bangunan tua di kawasan Kota Lama. Semuanya menjadi saksi bisu kejadian di masa lampau yang kini bisa dinikmati sebagai wisata sejarah. Namun, pernahkah kamu mendengar tentang Paberik Hygeia?

Berlokasi di kawasan Pasar Ikan Hias Jurnatan, tepatnya di Jalan K.H. Agus Salim, Semarang Tengah, bangunan tua tersebut merupakan bekas pabrik air minum kemasan pertama di Semarang, lho.

Sayangnya, meski sama-sama menyimpan kisah sejarah, kondisi Paberik Hygeia tampak tidak terawat. Bahkan keberadaannya nyaris gak disadari orang-orang yang datang ke pasar.

Nah, kira-kira ada fakta sejarah apa ya dari Paberik Hygeia ini? Yuk, simak ulasan lengkapnya!

1. Didirikan oleh Hendrik Freerk Tillema

facebook.com/Science.Of.Universe

Tepatnya pada tahun 1901, seorang apoteker muda asal Belanda bernama Hendrik Freerk Tillema, berhasil mendirikan Paberik Hygeia. Sebelumnya, Tillema pernah bekerja di sebuah perusahaan farmasi dan pabrik minuman limun bernama Klaasesz and Co.

Setelah tiga tahun bekerja di perusahaan tersebut, Tillema sukses mengakuisisi Klaasesz and Co, kemudian fokus mengolah air minum kemasan dengan merek Hygeia.

Baca Juga: 6 Hal yang Bisa Dilakukan di Tempat Wisata Museum Fatahillah

2. Memiliki sistem pengisian air minum kemasan paling modern

facebook.com/Science.Of.Universe

Sebagai perintis air minum kemasan di Semarang, Paberik Hygeia mempunyai alat-alat canggih untuk mengisi air ke dalam botol-botol kemasan. Di masanya, proses yang dilakukan di atas conveyor atau ban berjalan tersebut menjadi sistem paling modern.

Conveyor mengangkut botol air kemasan dari satu alat ke alat lainnya. Kecanggihan alat dan mesin yang dimiliki Paberik Hygeia juga terlihat dari proses mensterilkan botol-botol. Barisan mesin bilas dengan berbagai fungsi dipakai untuk menjamin setiap botol yang akan diisi air berada dalam kondisi benar-benar bersih.

3. Selain air mineral, Paberik Hygeia juga memproduksi minuman bersoda

facebook.com/Science.Of.Universe

Terinspirasi dari jurnal berjudul Framast Het Pharmaceutisch Weekblad yang berisi tentang kisah jutaan botol minuman soda yang diimpor dari Belanda ke Pulau Jawa setiap tahun, Tillema lantas berpikir, mengapa perusahaannya tidak menjual minuman serupa?

Dari sanalah Paberik Hygeia kemudian melebarkan sayap dengan memproduksi minuman bersoda berkualitas. Dengan strategi pemasaran yang gencar dilakukan, produk air kemasan dengan logo kucing hitam tersebut sukses menjual 500.000 botol air mineral dan minuman bersoda setiap tahunnya. Bahkan di tahun 1910, produksinya mencapai 10.000 botol per hari.

4. Tillema menjual Paberik Hygeia pada tahun 1914

facebook.com/Science.Of.Universe

Di bawah pimpinan Tillema, Paberik Hygeia terus berkembang. Namun sayangnya, dengan alasan ingin bisa hidup berdekatan dengan anaknya yang bersekolah di Belanda, pada tahun 1914, Paberik Hygeia pun ia jual.

Baca Juga: 10 Wisata Horor di Semarang, Keren tapi Bikin Merinding Duluan

Verified Writer

Intan Deviana

Suka jalan-jalan, suka foto-foto, suka nulis :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya