4 Hal Unik dari Suku Mentawai, Pemilik Seni Tato Tertua di Dunia
Suku Mentawai masih menjunjung tinggi adat istiadatnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu keunikan Indonesia adalah memiliki keberagam suku dan budaya yang tersebar hampir di seluruh wilayahnya. Sama halnya dengan Suku Mentawai yang ada di Sumatra Barat.
Suku Mentawai merupakan penduduk asli dari Kepulauan Mentawai, salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatra Barat.
Memiliki empat pulau utama yaitu Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, dan Pulau Pagai Selatan, hampir semua pulau tersebut dihuni oleh Suku Mentawai, lho.
Suku Mentawai juga memiliki keunikan yang bisa dibagi. Salah satunya adalah setiap wanita di daerah tersebut harus meruncingkan giginya supaya terlihat cantik. Tak hanya itu, berikut empat keunikan dari Suku Mentawai yang harus kamu ketahui. Apa saja? Simak yuk!
1. Pemilik seni tato tertua di dunia
Seni melukis kulit atau tato yang ada di Suku Mentawai ternyata diakui sebagai seni tato tertua yang ada di dunia, lho. Tradisi ini bahkan sudah dilakukan sejak zaman logam atau 500 SM.
Lebih tua dibandingkan dari negara Mesir yang baru memperkenalkan seni tato pada tahun 1300 SM. Makna tato bagi Suku Mentawai berarti keseimbangan. Oleh karenanya, objek yang digambar adalah batu, pohon, hewan, atau benda hidup dan mati lainnya.
Nah, sebutan orang yang khusus membuat tato disebut sebagai sipatiti. Proses pembuatan tato biasanya dilakukan secara bertahap. Usia 11 tahun, 18 tahun, dan terakhir saat orang tersebut sudah dianggap dewasa.
Proses pembuatan tato dilakukan dengan jarum kecil yang sudah digabung dengan kayu kecil, lho. Biasanya mereka menggunakan warna dari arang tempurung. Meski menyakitkan, tradisi ini tetap dijaga hingga sekarang.
Baca Juga: 5 Fakta Tato Mentawai, Seni Rajah Tertua dari Suku Mentawai
Baca Juga: 10 Pantai Indah di Mentawai yang Wajib Masuk Bucket List Liburanmu
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.