TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Hal Unik dari Suku Mentawai, Pemilik Seni Tato Tertua di Dunia 

Suku Mentawai masih menjunjung tinggi adat istiadatnya

Suku Mentawai (commons.wikimedia.org/Yuliseperi2020)

Salah satu keunikan Indonesia adalah memiliki keberagam suku dan budaya yang tersebar hampir di seluruh wilayahnya. Sama halnya dengan Suku Mentawai yang ada di Sumatra Barat.

Suku Mentawai merupakan penduduk asli dari Kepulauan Mentawai, salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatra Barat.

Memiliki empat pulau utama yaitu Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, dan Pulau Pagai Selatan, hampir semua pulau tersebut dihuni oleh Suku Mentawai, lho.

Suku Mentawai juga memiliki keunikan yang bisa dibagi. Salah satunya adalah setiap wanita di daerah tersebut harus meruncingkan giginya supaya terlihat cantik. Tak hanya itu, berikut empat keunikan dari Suku Mentawai yang harus kamu ketahui. Apa saja? Simak yuk!

1. Pemilik seni tato tertua di dunia

ilustrasi membuat tato mentawai (commons.wikimedia.org/Adhmi)

Seni melukis kulit atau tato yang ada di Suku Mentawai ternyata diakui sebagai seni tato tertua yang ada di dunia, lho. Tradisi ini bahkan sudah dilakukan sejak zaman logam atau 500 SM.

Lebih tua dibandingkan dari negara Mesir yang baru memperkenalkan seni tato pada tahun 1300 SM. Makna tato bagi Suku Mentawai berarti keseimbangan. Oleh karenanya, objek yang digambar adalah batu, pohon, hewan, atau benda hidup dan mati lainnya.

Nah, sebutan orang yang khusus membuat tato disebut sebagai sipatiti. Proses pembuatan tato biasanya dilakukan secara bertahap. Usia 11 tahun, 18 tahun, dan terakhir saat orang tersebut sudah dianggap dewasa.

Proses pembuatan tato dilakukan dengan jarum kecil yang sudah digabung dengan kayu kecil, lho. Biasanya mereka menggunakan warna dari arang tempurung. Meski menyakitkan, tradisi ini tetap dijaga hingga sekarang.

Baca Juga: 5 Fakta Tato Mentawai, Seni Rajah Tertua dari Suku Mentawai

2. Tradisi kerik gigi untuk para perempuan

ilustrasi perempuan Suku Mentawai (instagram.com/sukumentawai)

Berbeda dengan laki-laki Suku Mentawai, wanita di sana juga punya tradisi yang gak kalah menyakitkan, namun tetap dijaga hingga sekarang. Tradisi tersebut adalah kerik gigi atau meruncingkan gigi.

Perempuan Suku Mentawai percaya bahwa wanita akan terlihat jauh lebih cantik jika giginya diruncingkan, lho. Tak hanya itu saja, mereka juga percaya dengan meruncingkan gigi, mereka dapat mengendalikan diri dari 6 sikap buruk yang ada di diri manusia.

Untuk proses peruncingan gigi, perempuan Suku Mentawai harus menahan sakit dan ngilu. Hampir semua giginya akan diruncingkan dengan besi atau kayu yang sudah ditajamkan. Oya, proses tersebut tanpa menggunakan obat bius sama sekali, ya. Bayangkan saja, bagaimana ngilunya?

Meski terasa sangat menyakitkan, tradisi turun temurun ini masih dijaga kelestariannya. Hampir seluruh perempuan asli Suku Mentawai akan meruncingkan gigi mereka. Ada yang mau mencobanya?

3. Tradisi Sikerei yang masih dilestarikan

ilustrasi tari sikerei Suku Mentawai (commons.wikimedia.org/Aditya Hari Prabowo)

Sikerei merupakan seorang dukun yang dipercaya memiliki kekuatan supranatural. Orang tersebut juga dipercaya memiliki kedekatan dengan roh leluhur. Masyarakat Mentawai percaya, Sikerei mampu menyembuhkan beragam penyakit dengan upacara adat dalam bentuk tarian atau turuk.

Lalu, apakah mudah untuk menjadi seorang sikerei dalam Suku Mentawai? Jawabannya tidak, lho. Seorang calon sikerei harus melalui beberapa proses yang memakan waktu bahkan bertahun-tahun lamanya.

Dia harus pandai meramu obat dan juga melakukan semedi untuk bertemu roh leluhur. Ujian bukan hanya pikiran saja, tapi juga mental dari calon sikerei juga diuji.

Sikerei merupakan golongan paling atas dalam Suku Mentawai. Namun begitu, dia harus mementingkan urusan kaum terlebih dahulu ketimbang urusannya sendiri. Sikerei juga dilarang memakan pakis, babi, belut, dan masih banyak yang lainnya.

Baca Juga: 10 Pantai Indah di Mentawai yang Wajib Masuk Bucket List Liburanmu

Verified Writer

Kiswanto Sugeng

Penyuka kopi, gunung, game apalagi kamu...!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya