TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Wisata Antimainstream di Jakarta, Cara Unik Jelajah Ibu Kota

Banyak yang gratis, lho!

gambar Rumah Candra Naya (instagram.com/lukiiiiluk)

Banyak orang bilang Jakarta cuma punya mal sebagai tempat hiburannya. Yah, Jakarta memang punya banyak mal megah yang asyik buat belanja. Namun, kalau soal wisata, ibu kota juga sebenarnya gak kalah dari kota-kota lainnya.

Bukan hanya mal, Jakarta juga punya berbagai tempat wisata antimainstream, seperti art exhibition hingga museum. Banyak wisata unik di Jakarta yang kota lain tidak punya.

1. Museum Taman Prasasti

gambar Museum Taman Prasasti (instagram.com/jakarta_tourism)

Sesuai namanya, Museum Taman Prasasti memiliki sejumlah koleksi berupa prasasti, batu nisan dari makam Belanda, diorama pemakaman dari berbagai provinsi di Indonesia, peti mati kuno, hingga kereta jenazah antik. Meski menyimpan koleksi nisan, tapi suasana museum ini sama sekali gak horor, kok.

Nisan yang dipajang di museum ini juga bukan nisan sembarangan, melainkan nisan para pejabat penting Hindia Belanda yang jenazahnya sudah dipindah ke tempat lain. Salah satunya adalah nisan milik Dr.H.F.Roll, pendiri sekolah kedokteran STOVIA, yang jadi cikal bakal fakultas kedokteran Universitas Indonesia. 

Selain itu, kamu juga akan menemukan peti jenazah yang digunakan saat pemakaman presiden serta wakil presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta. Terakhir, pengunjung juga bisa ikut wisata night at museum, di mana mereka akan diajak berkeliling di malam hari sambil mendengarkan kisah-kisah sejarah tentang museum ini.

Lokasi: Jalan Tanah Abang I Nomor 1, Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat

Jam operasional: Selasa sampai Sabtu pukul 07.00-15.00 WIB

Harga: Rp5.000

2. Ereveld Menteng Pulo

gambar Ereveld Menteng Pulo (instagram.com/kikimarianna)

Selama ini, pemakaman identik dengan kesan horor, tapi kamu gak akan menemukan kesan yang sama kalau berkunjungnya ke Ereveld Menteng Pulo. Diresmikan pada 1947, Ereveld Menteng Pulo merupakan kompleks pemakaman bagi korban Perang Dunia II.

Ada 4.000 makam di sini, bukan hanya para prajurit Belanda, tapi juga orang Indonesia yang menjadi korban di era penjajahan Jepang. Batu nisan yang berjajar rapi, rumput hijau, bangunan Gereja Simultan dan Columbarium bergaya Belanda, dan gedung pencakar langit sebagai latar belakang membuat tempat ini terlihat estetik.

Tempat ini dibuka untuk umum. Kamu bisa datang sendiri atau mengikuti tur yang disediakan pihak Yayasan Oorlogsgravenstichting yang merawat tempat ini. Pengunjung yang datang juga diperbolehkan mengambil foto, dengan catatan nama pada nisan gak terlihat.

Lokasi: Jalan Menteng Pulo Nomor 3, Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan

Jam operasional: setiap hari pukul 07.00-17.00 WIB

Harga: Gratis

Baca Juga: 10 Potret Skywalk Senayan Park, Wisata Jakarta dengan Cityview

3. Candra Naya

gambar Rumah Candra Naya (instagram.com/lukiiiiluk)

Selain wisata yang erat kaitannya dengan Belanda, kamu juga bisa berkunjung ke Candra Naya. Candra Naya merupakan rumah bersejarah dengan arsitektur Tionghoa yang berada di antara bangunan pencakar langit Jakarta. Pemiliknya dulu bernama Khouw Kim An, seorang mayor beretnis Tionghoa yang hidup di masa penjajahan Belanda.

Saat datang ke sini, kamu akan diajak berkeliling rumah dan mengenal sejarah etnis Tionghoa di Indonesia. Selain itu, terdapat juga barang-barang antik peninggalan sang pemilik yang sarat akan filosofi. 

Lokasi: Green Central City, Jalan Gajah Mada, Glodok, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat

Jam operasional: setiap hari pukul 08.00-20.00 WIB

Harga: gratis

4. Museum di Tengah Kebun

gambar Museum di Tengah Kebun (instagram.com/museumditengahkebun)

Kalau Candra Naya diapit gedung pencakar langit Jakarta, museum satu ini justru dikelilingi kebun rindang yang sejuk. Eits, meski lokasinya berada di tengah taman luas, koleksi yang dipajang gak ada hubungannya dengan tumbuhan. Sebaliknya, tempat ini justru menyimpan 4.000 koleksi berupa barang seni bersejarah, baik itu yang berasal dari Indonesia maupun dari luar negeri.

Kamu bakal menemukan bangku mahagoni milik Raja George II, peti berisi satu set tempat minum milik Napoleon Bonaparte, gamelan dari tahun 1800, hingga archa Ganesha yang berasal sejak tahun 800-an. Puas berkeliling dan melihat-lihat, kamu bisa beristirahat sekaligus bersantai di taman yang terletak di luar rumah.

Lokasi: Jalan Kemang Timur Nomor 66, Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan

Jam operasional: Sabtu dan Minggu pukul 09.30-11.30 dan 12.30-14.30 WIB

Harga: gratis

Baca Juga: 15 Wisata Murah Jakarta 2023 untuk Liburan Bareng Keluarga

Verified Writer

Siti Marliah

Find me on 📷 : instagram.com/sayalia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya