TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Keunikan Masjid Babah Alun, Wisata Religi Bernuansa Oriental Classic

Ada yang di bawah tol

Masjid Babah Alun dan Jusuf Hamka (instagram.com/jusufhamka)

Wisata religi di bulan puasa memang menarik untuk dilakoni. Terlebih mengunjungi tempat-tempat fotogenik dan instagramable seperti masjid dengan arsitektur unik. Seperti masjid bernuansa oriental yang dibangun oleh tokoh mualaf yang berdedikasi pada kepentingan umat muslim.

Masjid bernuansa oriental classic ini terinspirasi dari bangunan masyarakat tionghoa seperti Masjid Cheng Ho. Tidak seperti masjid Cheng Ho yang namanya diambil dari tokoh bersejarah di masa lampau, Masjid Babah Alun didirikan langsung oleh tokoh terkenal di Indonesia yang berpengaruh.

Selain sebagai tempat beribadah, masjid ini memang ditujukan sebagai objek wisata untuk dikunjungi. Berikut beberapa keunikan Masjid Babah Alun yang terkenal estetik di Jakarta dan beberapa tempat lainnya. Yuk, simak!

1. Nama masjid ini diambil dari nama masa kecil Yusuf Hamka, yaitu Josef Alun

Masjid Babah Alun Tol Desari (instagram.com/ilhamyap)

Masjid Babah Alun didirikan oleh seorang pengusaha terkenal bernama Jusuf Hamka yang memiliki nama kecil Josef Alun. Dia adalah pengusaha arsitektur yang sukses dalam pembangunan jalan tol dan suka melakukan kegiatan sosial.

Lahir di Samarinda, pada bulan Desember 1957. Sejak kecil dia dibesarkan di Jakarta, tinggal di Krekot Bunder Pasar Baru, Jakarta Pusat. Memiliki darah keturunan Tionghoa, Jusuf Alun memeluk islam pada usia 23 tahun. Kemudian, dia berganti nama menjadi Muhammad Jusuf Hamka.

Tak berpuas sampai di situ saja, setelah Jusuf Hamka memeluk Islam, dirinya berikhtiar untuk membangun 1000 masjid di Indonesia. Cita-cita mulianya ini sedikit demi sedikit mulai terealisasikan dengan pembangunan Masjid Babah Alun yang diambil dari nama masa kecilnya, Josef Alun.

Baca Juga: 5 Prinsip Sukses Jusuf Hamka yang Bisa Meningkatkan Kualitas Hidupmu

2. Arsitektur khas multikultural dengan budaya Oriental Tionghoa dan Islam

Masjid Babah Alun tol Wiyoto Wiyono (instagram.com/ilhamyap)

Masjid Babah Alun ini adalah salah satu masjid dengan arsitektur unik yang menggabungkan arsitektur oriental khas etnis Tionghoa dan bangunan masjid orang Islam. Dari eksterior masjid sudah terlihat daya tarik yang memikat. Terlebih oleh wisatawan yang melintas di area Masjid Babah Alun.

Masjid yang dibangun Jusuf Hamka ada dua bentuk. Pertama, masjid dengan eksterior kubah bulat dan ornamen china di seluruh bangunan. Warna masjid dominan merah, hijau, kuning dan putih gading. Warna khas yang berkaitan dengan orang Tionghoa.

Kedua, berupa mushola dengan eksterior mirip kelenteng dilengkapi pagar serta pintu unik berbentuk lingkaran. Pintu depan mirip dengan pintu gerbang dari istana kerjaan china kuno yang unik. Warna masjid atau mushola ini dominan dengan warna hijau, merah, cokelat serta gold pada bagian tertentu.

Meskipun eksterior sangat mirip tempat ibadah orang Tionghoa, masjid ini ramai dikunjungi wisatawan untuk singgah, salat, ataupun beribadah di sini. Untuk mewujudkan arsitektur megah dan menawan ini, Jusuf Hamka sampai mengirim arsitek beserta pekerjanya untuk mengamati arsitektur bangunan oriental langsung ke negeri tirai bambu, loh.

Verified Writer

Marlina syaikhu

just believe everything what allah SWT gave to me and thanksfull for all IG : @Syaikhumarlina | Twitter : @Syaikhumarlina

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya