Heboh Sampah di Nusa Penida, Hewan Ini Bisa Jadi Solusi?
Kesadaran manusia yang jadi faktor utama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Belum lama ini, kita dihebohkan dengan viralnya video seorang penyelam asal Inggris, Rich Horner. Dia merekam kegiatannya menyelam bersama sampah plastik di Manta Point, Nusa Penida, Bali.
Di tengah isu yang sedang hangat tersebut, sejenis udang kecil bernama krill muncul sebagai senjata rahasia dalam mengatasi sampah plastik di laut. Hasil penelitian soal krill telah dipublikasikan oleh Nature Communications.
Ini juga bagian dari penelitian Amanda Dawson dari Universitas Griffith di Australia. Penelitian dilakukan di akuarium Krill milik Australian Antartic Division (AAD) yang berada di Hobart, Tasmania.
Baca juga: 9 Destinasi Unik di Tegal, Jangan Cuma Tahu Logat Ngapaknya Aja!
1. Sistem pencernaan krill bisa mengurai plastik
Lewat sistem pencernaannya, biota dalam rantai makanan paling bawah ini ternyata bisa mengurai plastik berukuran mikro menjadi ukuran nano. Dawson mengatakan ia juga sangat terkejut dengan hasil tersebut. Sehingga, pengujian lebih lanjut terus ia lakukan untuk menguatkan penemuannya.
"Yang paling signifikan, kita memberi makan krill dengan plastik baru. Jadi kalau krill bisa mengurai plastik baru, bagaimana jadinya dengan plastik bekas?", ujarnya.
Namun, Dawson mengungkapkan jika butuh lebih banyak penelitian dan data yang untuk menguji efektifitas krill. Salah satu pakar krill, Rob King, mengatakan sekitar 500 juta ton krill berada di Samudra Selatan. Makhluk berukuran 1-2 centimeter ini tiap harinya menyaring 86 liter air laut.
"Semua plastik di laut pada akhirnya akan terurai, krill hanya mempercepat prosesnya," tutur Rob. "Hal ini menjadi filter besar yang mengurai plastik."
Baca juga: 6 Destinasi Wisata Nusa Penida yang Keindahannya Diakui Dunia