TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Berkunjung ke Eduwisata Unram Farming, Narmada, Lombok Barat

Belajar sambil rekreasi memang mengasyikkan di Unram Farming

Unram Farming (instagram.com/Roaetun Nabiya)

Universitas Mataram merupakan salah satu universitas negeri dan terfavorit di Nusa Tenggara. Salah satu fasilitas yang disediakan oleh Universitas Mataram adalah adanya kegiatan usaha tani yang menjunjung konsep edukasi dan wisata (eduwisata) pertanian. Selain itu, kegiatan ini menghadirkan pertanian modern dan konvensional berupa rumah produksi (pembibitan, hidroponik, budidaya sayur, dan pangan serta budidaya ikan) yang dijadikan sebagai tempat rekreasi sekaligus belajar bersama. Tujuannya untuk meningkatkan minat masyarakat dan kepedulian terhadap program zero waste.

Rektor Universitas Mataram, Prof. Lalu Husni menyatakan, “Konsep pengembangan wisata yang coba dikembangkan adalah edukasi dan rekreasi sekaligus sehingga akan menyenangkan dan menarik minat generasi milenial.”

Nama dari kegiatan usaha tersebut yaitu Unram Farming yang terletak di Jl. Raya Suranadi-Sesaot, Desa Nyur Lembang, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, tepatnya di belakang SMAN 1 Narmada. Luas areal yang dikelola yaitu 4,5 hektare. Area ini sekaligus menjadi tempat bersantai untuk menikmati suasana pedesaan. Di sini ada hamparan sawah yang luas dengan pemandangan hijau sayur-mayur menggunakan media tanah maupun hidroponik. Berikut ini adalah alasan teman-teman harus berkunjung ke Unram Farming.

1. Belajar bertani

Unram Farming (instagram.com/unramfarming_19)

Unram Farming telah menyediakan teknisi ahli di bidang pertanian yang siap menjadi pemandu semua pengunjung dari berbagai kalangan. Khusus pelajar, baik TK/PAUD, SD, SMP, dan SMA telah disediakan paket spesial untuk dapat dinikmati ketika proses pembelajaran berlangsung.

Dalam kegiatan bertani, telah ditanami lebih dari dua puluh jenis sayuran, termasuk padi merah, padi hitam, padi putih, dan kacang tanah hasil penelitian para ahli pertanian Unram. Untuk mempermudah kegiatan belajar bertani, tenaga ahli telah mengelompokkan masing-masing tanaman berdasarkan teknik budidayanya, seperti hidroponik, hidroganik hingga tabulampot untuk sayur-sayuran, seperti selada, sawi maupun pakcoy.

Sementara, tanaman yang berdampingan dengan ikan juga dikelompokkan pada petak tersendiri. Begitu juga dengan tanaman dengan teknis tabulampot, mereka diletakkan pula di tempat berbeda.

Baca Juga: Pura Lingsar, Destinasi Wisata Religi yang Wajib Dikunjungi di Lombok

2. Belajar menerapkan zero waste dari rumah

Unram Farming (instagram.com/unramfarming_19)

Di samping kegiatan belajar bertani, teknisi pertanian memberikan edukasi terkait zero waste. Kegiatan tersebut berupa pelatihan memanfaatkan limbah dapur dari sampah rumah tangga menjadi pupuk maupun pestisida organik. Harapannya, ini dapat mengurangi jumlah sampah organik yang terbuang secara percuma dan menerapkan pertanian organik dalam kehidupan sehari-hari. 

"Pupuk limbah dapur ini juga kami berikan kepada pengunjung yang membeli tanaman kami untuk merawat tanaman mereka," ucap Saimil Hadi sebagai teknisi pertanian ketika diwawancarai.

3. Petik sayur segar dari lahan

Unram Farming (instagram.com/unramfarming_19)

Dari kegiatan bertani dan pemanfaatan limbah organik tersebut, para pengunjung bisa membeli produk segar dan dipetik secara langsung oleh pembeli. Harga dari setiap komoditas bervariasi tergantung jenisnya dan relatif bersaing dengan harga di pasaran.

Namun, yang menjadi nilai plus adalah pengelola dan teknisi pertanian di Unram Farming dapat menjamin kesehatan dari produk yang ditanam karena minim penggunaan pupuk kimia. Dengan begitu, hasilnya lebih aman dan terjamin untuk dikonsumsi. 

4. Berbagi bersama peneliti pertanian

Unram Farming (instagram.com/unramfarming_19)

Salah satu poin yaitu paling menarik di sini adalah pengunjung bisa bertanya langsung ke penelitinya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pengunjung dan ikut terlibat pada kegiatan penelitian.

Akan lebih seru lagi jika pengunjung bisa mengikuti dari awal persiapan hingga panen dan penimbangan hasil penelitian. Dengan demikian, secara tidak langsung, pengunjung mendapatkan pemahaman dari apa yang diteliti oleh peneliti. 

Baca Juga: Informasi Wisata Pantai Ketapang Lombok: Lokasi, Rute, dan Tips

Writer

Riza Hamkary

Penulis pemula dibidang pertanian dan pemberdayaan masyarakat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya