Masih Asri, Ini 7 Pesona Fakfak yang Wajib Kamu Kunjungi

2. Air Terjun Tagor

Tidak semua orang bisa menikmati keindahan air terjun yang cukup tinggi ini karena akses menuju kesana yang tidak mudah. Para wisatawan diharuskan berjalan kaki melewati pinggiran sungai selama kurang lebih enam jam untuk bisa sampai ke sini, atau dengan melewati jalur bekas perusahaan kayu yang sekarang sudah ditumbuhi banyak semak belukar.

3. Pantai Patawana

Ekosistem Pantai Patawana masih terjaga dengan baik. Kamu akan dimanjakan dengan air lautnya yang berwarna biru jernih dan pasir putih pantai yang membentang luas serta banyaknya pohon kelapa yang pastinya membuat siapa saja betah berlama-lama di Pantai Patawana.

Habitat berbagai terumbu karang dan ikan bawah lautnya yang masih sangat asri tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Bagi penggemar surfing bisa mengunjungi pantai ini di bulan Agustus hingga Desember karena saat itulah mereka bisa menikmati ombak khas Pantai Patawana yang selalu ditunggu para pecinta surfing.

4. Kali Ubadari

Kali Ubadari merupakan tempat wisata yang berupa air yang mengalir seperti anak tangga. Aliran airnya sangat tenang dan dingin. Airnya yang masih jernih ditambah suasananya yang masih sunyi cocok untuk kamu yang ingin bersantai melepas penat ataupun berendam di dalamnya.

5. Masjid Tua Patimburak

Meskipun sudah berusia lebih dari 200 tahun tapi masjid yang juga menjadi tempat wisata religi ini masih sangat kokoh, lho. Ternyata masjid yang dulunya dibangun oleh Imam Aburhari Killian pada tahun 1870 ini pernah di bom oleh tentara Jepang namun hebatnya tidak menimbulkan kehancuran pada masjid tersebut. Sebagai bukti kamu masih bisa melihat adanya lubang bekas peluru di pilar-pilar masjid.

6. Situs purbakala Tapurarang

Di tempat yang merupakan situs purbakala ini kamu bisa melihat berbagai objek lukisan manusia purba seperti telak tangan, mata, telapak kaki, lumba-lumba, cicak, tumbuhan daun, wajah manusia hingga alat berburu berupa bumerang. Meskipun para arkeolog memastikan bahwa situs ini sudah ada sejak zaman Megalitikum tapi warna lukisannya masih terjaga hingga saat ini, tidak luntur sama sekali. Para ahli juga berpendapat bahwa lukisan di tempat ini dibuat sebagai pengingat suatu peristiwa dan simbol kepercayaan masyarakat pada saat itu.