TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi Kalau Transit Lama di Istanbul

Bikin transit lamamu jadi lebih berfaedah

Doc. Pribadi

Siapa yang tidak kenal Istanbul? Kota yang sempat beberapa kali berganti nama ini menjadi salah satu kota tersibuk di dunia. Istanbul ternyata kini juga dikenal sebagai kota transit sebelum travellers melakukan kunjungan ke negara-negara Eropa lainnya.

Transit lama pasti bikin bete dan ngebosenin. Supaya masa transitmu yang lama itu jadi berfaedah, yuk kunjungi 7 tempat wisata populer di Istanbul berikut ini.

1. Mesjid Biru (Sultan Ahmed Mosque)

Doc. Pribadi

Menjadi salah satu wisata terpopuler di Istanbul, Masjid Biru merupakan bangunan rumah ibadah yang sudah berumur lebih dari 400 tahun. Dibangun atas titah Sultan Mehmet I, Masjid Biru ingin menandingi Hagia Sophia yang sudah lebih dulu eksis.

Masjid Biru berada di lokasi strategis dan pusatnya tujuan wisata utama di Istanbul yaitu di Sultan Ahmet. Tidak hanya umat muslim yang boleh masuk kesini, non muslim juga boleh. Tapi harus berpakaian sopan.

Kamu gak perlu khawatir kalau sudah terlanjur datang dengan pakaian minim. Di sini disediakan kain penutup yang bisa kamu gunakan secara cuma-cuma. Pengunjung tidak dipungut biaya apapun.

Di waktu-waktu salat, Masjid Biru ditutup untuk umum. Hanya yang ingin beribadah saja yang boleh masuk. Jadi, perhatikan jam berkunjung kamu ya!

2. Arasta Bazar

Doc. Pribadi

Berada di samping kanan Masjid Biru, Arasta Bazar adalah sebuah pasar yang menjual aneka barang kebutuhan turis seperti macam-macam souvenir, baju, tas, baklava, turkish delight dan masih banyak lagi. Karena diperuntukkan bagi turis, harga barang-barang yang dijual di sini tergolong lebih mahal dibandingkan pasar untuk warga lokal.

Tapi kalau cuma mau lihat-lihat pasar ala Turki, boleh banget datang ke sini. Apalagi lokasinya juga chic abis, cocok untuk foto-foto pajangan feed instagram.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Situs Alam Pamukkale Turki, Kastil Kapas Kerajaan Romawi

3. Hagia Sophia

Doc. Pribadi

Gagah berdiri berhadap-hadapan dengan Masjid Biru, Hagia Sophia yang sudah berumur lebih dari 1400 tahun ini tidak kalah populer dari bangunan-bangunan megah disekelilingnya. Tidak seperti Mesjid Biru yang bebas biaya masuk, pengunjung yang ingin melihat keindahan Hagia Sophia dari dalamnya harus rela membayar tiket masuk seharga 72 lira atau sekitar Rp178.000. Untuk anak-anak di bawah 8 tahun gak perlu bayar tiket masuk.

Buka dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore, sebaiknya kamu datang pagi-pagi atau sore-sore. Setiap tahunnya ada sekitar 3 juta turis datang ke sini. Jadi bisa dipastikan kalau kamu datang siang, tempat ini dipenuhi turis dari seluruh dunia. Dari bangunan gereja yang diubah fungsi menjadi masjid, lalu kini dijadikan museum, Hagia Sophia memang gak pernah sepi pengunjung.

4. Hagia Irene

Doc. Pribadi

Dibelakang bangunan Hagia Sophia berdiri sebuah bangunan yang lebih tua lagi. Dialah Hagia Irene. Walaupun tidak setenar Hagia Sophia, Hagia Irene memegang peranan penting dalam perkembangan sejarah Istanbul yang dulu bernama Konstantinopel.

Bangunan warisan abad ke-4 ini selesai dibangun tahun 537 dan merupakan gereja pertama yang dibangun di Konstantinopel. Bangunan juga merupakan salah satu gereja yang tidak diubah fungsinya menjadi masjid pasca runtuhnya kejayaan masa Bizantium yang kemudian digantikan oleh Kesultanan Ottoman.

5. Istana Topkapi

Doc. Pribadi

Masih satu kawasan dengan Hagia Irene, Istana Topkapi merupakan istana resmi tempat tinggal para sultan Ottoman selama lebih dari 600 tahun. Memiliki gaya arsitektur campuran Turki Ottoman dan Barok, dulu Istana Topkapi dihuni oleh 4000 orang.

Saat ini fungsinya berubah menjadi daya tarik wisata yang menyimpan peninggalan-peninggalan sejarah baik sejarah Kesultanan Ottoman maupun barang-barang peninggalan para nabi dan sahabatnya. Pengunjung dikenai tarif sebesar 72 lira agar bisa menjelajahi dan merasakan atmosfer kehidupan para sultan.

6. Basilica Cistern

Doc. Pribadi

Jauh sebelum Turki menjadi sebuah negara republik seperti sekarang, Istanbul (Konstantinopel) sudah sama ramainya seperti sekarang. Tapi masyarakat Konstantinopel kala itu memiliki masalah dalam ketersediaan air bersih.

Kaisar Justinian I, Kaisar Bizantium yang sedang memerintah memutuskan untuk membangun waduk bawah tanah demi memenuhi kebutuhan air bersih rakyatnya. Tidak tanggung-tanggung, sekitar 7000 budak dikerahkan untuk membangun Basilica Cistern di abad ke-6.

Setelah masa kejayaan Bizantium runtuh, Basilica Cistern sempat terlupakan. Bahkan keberadaannya pun tidak diketahui masyarakat di masa Ottoman sampai tahun 1545. Petrus Gyllius, seorang peneliti asal Belanda berhasil menemukan Basilica Cistern kembali dalam misinya menelusuri sisa-sisa kejayaan Bizantium.

Setelah penemuan itu hingga kini, Basilica Cistern difungsikan sebagai objek wisata. Tiket masuknya seharga 10 lira untuk lokal dan 20 lira untuk turis asing.

Baca Juga: 10 Wisata di Istanbul Ini Kaya Sejarah, Gak Pernah Sepi Pengunjung

Verified Writer

Anne Yaa

Travel, food, flowers, nature enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya