TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Wisata Sejarah untuk Study Tour di Maluku Utara, Tambah Wawasan!

Yuk, nostalgia dengan sejarah Maluku Utara

ilustrasi Masjid Sultan Ternate (instagram.com/rosdiawanabdradjakali)

Selain pantai, Maluku Utara juga memiliki banyak tempat wisata sejarah yang wajib dikunjungi. Mulai dari sejarah sebelum kemerdekaan hingga sejarah Islam di Maluku Utara, semua terangkum di sini.

Tempat wisata sejarah dijadikan wadah edukasi bagi pelajar yang sedang melaksanakan study tour ke Maluku Utara. Kira-kira mana saja wisata sejarah di Maluku Utara yang cocok dijadikan objek study tour?

1. Benteng Kalamata

ilustrasi Benteng Kalamata (instagram.com/agung_d_h)

Benteng Kalamata dibangun bangsa Portugis pada 1540. Tempatnya menghadap langsung ke Pulau Tidore dan Pulau Maitara. Awalnya digunakan sebagai tempat perdagangan cengkih, sekaligus memperkuat dominasi atas kekuatan Eropa di wilayah Maluku Utara. 

Setelah ditinggalkan penjajah pada 1843, benteng ini menjadi tidak terawat dan kumuh. Akhirnya, pemerintah memutuskan memperbaiki bangunan bersejarah ini pada 1994. Hingga saat ini, Benteng Kalamata masih layak dikunjungi, meskipun usia bangunan sudah sangat tua.

Lokasi: Kayu Merah, Kecamatan Ternate Selatan, Ternate, Maluku Utara.

Jam operasional: 08.00–18.00 WIT.

2. Benteng Kastela

ilustrasi Benteng Kastela (instagram.com/amy.djafar)

Bentuk bangunan Benteng Kastela tidak seperti benteng pada umumnya. Benteng Kastela merupakan reruntuhan benteng yang terletak di pesisir barat daya Ternate. Benteng ini terkenal sebagai benteng kolonial yang pertama ada di Maluku.

Objek wisata ini menjadi saksi bisu beberapa peristiwa penting yang melibatkan Kesultanan Ternate dengan bangsa Portugis. Dulunya, benteng ini terkenal dengan kemegahannya. Sebab, di didalamnya terdapat rumah pejabat, kantor dagang, gereja dan menara.

Lokasi: Kastela, Kecamatan Pulau Ternate, Ternate, Maluku Utara.

Jam operasional: setiap hari, 24 jam.

Baca Juga: Wisata Pantai Liang Maluku: Info Lokasi, Harga Tiket Masuk, dan Tips 

3. Benteng Oranje

ilustrasi Benteng Oranje (instagram.com/manu2u)

Dulunya, Benteng Oranje bernama Benteng Melayu milik Sultan Ternate. Di dalam benteng terdapat rumah Gubernur Jenderal dan Gubernur VOC, barak, dan gudang senjata. 

Benteng Oranje menyimpan 13 meriam yang tersisa, meskipun ada beberapa meriam yang telah hilang dari tempat asalnya. Di beberapa sisi benteng juga ditemukan prasasti berbahasa Latin, 1 prasasti berbahasa Belanda, dan lambang VOC.

Lokasi: Gamalama, Kecamatan Ternate Tengah, Ternate, Maluku Utara.

Jam operasional:

  • Senin, Rabu, Kamis, dan Jumat: 07.45-16.30 WIT.
  • Selasa, Sabtu, dan Minggu: tutup.

4. Benteng Tolukko

ilustrasi Benteng Tolukko (instagram.com/zack.j25)

Benteng Tolukko dibangun oleh Fransisco Serraow, panglima tentara dari bangsa Portugis, pada 1540. Tujuan mereka membangun benteng adalah sebagai pertahanan dan tempah menyimpan rempah-rempah asli Ternate, yang saat itu memiliki nilai jual tinggi.

Benteng Tolukko menggunakan campuran batu kali, batu karang, dan pecahan batu. Terdiri dari tiga buah bastion, yaitu ruang bawah tanah, halaman dalam, sebuah lorong yang akan membawa masuk lebih dalam lagi menuju bangunan utama berbentuk segi empat.

Lokasi: Sangaji Utara, Kecamatan Kota Ternate Utara, Ternate, Maluku Utara.

Jam operasional: setiap hari pukul 08.00–17.00 WIT.

5. Masjid Sultan Ternate

ilustrasi Masjid Sultan Ternate (instagram.com/rosdiawanabdradjakali)

Masjid Sultan Ternate memiliki arsitektur segi empat dengan atap berbentuk tumpang limas, di mana tiap tumpang dipenuhi dengan terali-terali berukir. Selain itu, ada beberapa aturan masjid yang harus dipatuhi oleh siapapun yang hendak masuk ke dalamnya.

Seperti harus memakai kopiah saat masuk masjid, perempuan dilarang beribadah di sini untuk menghindari ketidaksengajaan terjadinya datang bulan saat beribadah, larangan memakai sarung, dan dianjurkan menggunakan celana panjang. Tidak hanya nilai-nilai agama, Masjid Sultan Ternate menjadi bagian penting dari sejarah perkembangan masyarakat Ternate sejak masa lampau. 

Lokasi: Soa Sio, Ternate Utara, Maluku Utara.

Jam O\operasional: setiap hari, 24 jam.

6. Kedaton Kesultanan Ternate

ilustrasi Kedaton Kesultanan Ternate (instagram.com/sapriaminuddin)

Kedaton Kesultanan Ternate dibangun Sultan Muhammad Ali pada 24 November 1813. Bangunan museum ini berbentuk segi delapan yang menggambarkan singa sedang duduk dengan dua kaki depan menopang kepalanya.

Tempat ini memiliki mahkota unik yang tidak dimiliki oleh kerajaan lain di Indonesia. Itu karena mahkotanya memiliki rambut yang dapat tumbuh sehingga menjadi satu kewajiban untuk melakukan upacara ritual istampa atau pemotongan rambut mahkota setiap hari raya Idul Adha. Koleksi di sini mulai dari benda geologi, arkeologi, etnografi, sejarah, numismatik, dan masih banyak lagi.

Lokasi: Salero, Kecamatan Kota Ternate Utara, Kota Ternate, Maluku Utara.

Jam operasional: 08.00–14.00 WIT, kecuali hari Senin tutup.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Maluku Ini Bikin Kamu Kebelet Liburan

Verified Writer

Tamara Febriyanti

Be youself and do what you like 💜

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya