5 Fakta Gunung Kailash, Tak Ada yang Pernah Mendakinya sampai Puncak!

Keindahan alam yang sarat makna keagamaan

Selain terkenal dengan Gunung Everest, Tibet juga punya beberapa gunung lain yang menarik untuk dibahas. Salah satu yang cukup populer diperbincangkan adalah Gunung Kailash. Gunung setinggi 6.714 meter ini terletak di bagian barat Dataran Tinggi Tibet dan berbatasan dengan wilayah China, India, serta Nepal. 

Gunung Kailash juga memainkan peranan penting bagi ekosistem di sekitarnya. Ada begitu banyak sumber daya yang disediakan oleh gunung ini, sehingga membantu berbagai jenis makhluk hidup yang ada di sekitarnya. Meskipun tinggi gunung ini jauh di bawah Gunung Everest, nyatanya tak pernah ada satu pun orang yang pernah mendaki gunung ini sampai ke puncaknya. Kira-kira, mengapa demikian?

1. Gunung sakral bagi pemeluk Hindu dan Budha

5 Fakta Gunung Kailash, Tak Ada yang Pernah Mendakinya sampai Puncak!kuil yang berada di sekitar Gunung Kailash (commons.wikimedia.org/Andy Engelson)

Selain jadi objek wisata yang menarik bagi turis, ada kisah menarik dari Gunung Kailash. Keberadaan gunung ini sangat penting bagi dua agama sekaligus, yakni Hindu dan Budha. Bagi kedua agama tersebut, Gunung Kailash punya kesan spiritual karena ada cerita-cerita di baliknya. 

Mengutip Isha, umat Hindu percaya kalau puncak Gunung Kailash merupakan tempat tinggal dari Dewa Siwa, salah satu dari tiga dewa utama dalam kepercayaan Hindu. Akan tetapi, dalam kultur Yogic, Siwa tidak dilihat sebagai seorang dewa, melainkan seorang Adiyogi atau guru pertama. Dalam kepercayaan setempat, Dewa Siwa memilih puncak Gunung Kailash sebagai tempat penyimpanan seluruh pengetahuannya. 

Sedangkan bagi umat Budha, Gunung Kailash dipercaya sebagai poros dari seluruh alam semesta. Selain itu, di gunung ini pula dua guru besar dalam agama Budha, yakni Agastyamuni dan Nayanmars, menyimpan segala pengetahuan yang dimilikinya. Maka dari itu, baik bagi agama Hindu maupun Budha, Gunung Kailash jadi salah satu tempat paling sakral dan suci yang sarat akan kisah keagamaan.

Bahkan, sebenarnya ada dua agama lain yang menjadikan Gunung Kailash sebagai tempat sakral mereka, menurut China Discovery. Pertama, ada Bön yang merupakan agama lokal di Tibet, mempercayai bahwa agama tersebut terlahir dari gunung ini dan di dalamnya terdapat seluruh kekuatan spiritual. Kedua, ada Jain yang percaya bahwa dewa mereka, yakni Rishaba, memperoleh kebebasannya di Gunung Kailash.

2. Jadi sumber mata air dari empat sungai besar di Asia

5 Fakta Gunung Kailash, Tak Ada yang Pernah Mendakinya sampai Puncak!keadaan alam sekitar Gunung Kailash (commons.wikimedia.org/Pradip4india)

Letak Gunung Kailash bisa dibilang cukup strategis. Berdiri di dekat Pegunungan Himalaya, dataran dari gunung ini tepat menghadap ke arah empat mata angin. Ditambah lagi, Gunung Kailash punya salah satu sumber daya paling penting bagi kehidupan manusia, yakni mata air yang mengalir ke sungai-sungai.

Tak hanya satu, ternyata Gunung Kailash mengaliri empat sungai besar berbeda yang seluruhnya mengarah ke Benua Asia. Dilansir Lonely Planet, Sungai Indus, Sungai Brahmaputra, Sungai Karnali, dan Sungai Sutlej dari empat sungai besar yang mata airnya berasal dari Gunung Kailash. Tak hanya itu, di sekitar gunung ini juga terdapat beberapa danau besar, semisal Danau Manasarovar yang mengalirkan air ke daratan di bawah Gunung Kailash.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Seputar Puncak Everest, Tertinggi di Dunia!

3. Jadi salah satu rute ziarah penting

5 Fakta Gunung Kailash, Tak Ada yang Pernah Mendakinya sampai Puncak!Perjalanan panjang dari peziarah Gunung Kailash yang terdiri atas empat agama berbeda. (commons.wikimedia.org/Jean-Marie Hullot)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Gunung Kailash jadi tempat penting bagi beberapa agama yang ada di Tibet dan sekitarnya. Maka dari itu, ada begitu banyak acara keagamaan yang biasa digelar di sekitar Gunung Kailash untuk merayakan momen-momen tertentu. Alhasil, ribuan peziarah biasa datang untuk berdoa atau sekedar mengunjungi Gunung Kailash. Menariknya, untuk berziarah ke gunung ini, para peziarah harus melewati jalur yang cukup panjang dan bisa memakan waktu selama beberapa hari.

China Discovery melansir, keempat agama percaya pada kesucian Gunung Kailash, bahwa mengelilingi gunung ini sekali dipercaya dapat menghapuskan kejahatan dari tubuhnya. Selain itu, pada putaran kesepuluh dipercaya bisa membebaskan seseorang dari api neraka. Sedangkan pada putaran ke seratus, dipercaya akan mengarahkan peziarah pada kebuddhaan.

Dalam satu kali putaran mengelilingi Gunung Kailash, peziarah setidaknya harus menempuh jarak sejauh 52 km. Jarak ini biasanya bisa ditempuh peziarah dalam tempo waktu 1—3 hari, tergantung kondisi tubuh peziarah. Bagi umat Hindu dan Budha, biasanya mereka akan mengelilingi Gunung Kailash searah jarum jam. Sedangkan bagi umat Bön dan Jain akan mengelilinginya berlawanan arah.

4. Alasan mengapa tak pernah ada orang yang mencapai puncak Gunung Kailash

5 Fakta Gunung Kailash, Tak Ada yang Pernah Mendakinya sampai Puncak!potret Gunung Kailash dari kejauhan (commons.wikimedia.org/Jean-Marie Hullot)

Meski tingginya 2.000 meter lebih pendek dari Gunung Everest, nyatanya hingga saat ini tak pernah ada pendaki yang berhasil mencapai puncak Gunung Kailash. Gunung Kailash dilarang untuk dinaiki karena dianggap terlalu suci sehingga tak boleh ada satu pun manusia yang menapaki puncaknya. Selain itu, ada sejumlah faktor ilmiah yang dapat menjelaskan soal mengapa gunung yang satu ini masih belum ditaklukkan.

Mengutip Himalaya Wanderer, medan dan lingkungan yang ada di Gunung Kailash terbilang sangat sulit untuk dijelajahi. Bentuk gunung yang menyerupai piramida, lereng yang curam, serta salju yang selalu menutupi jalan membuat pendakian Gunung Kailash begitu sulit untuk dilalui. Belum lagi suhunya yang jarang melebihi 0 derajat Celsius dan badai yang rutin menghantam gunung ini semakin menyulitkan pendaki untuk mencapai puncak.

Parahnya lagi, lokasi puncak Gunung Kailash itu benar-benar terpencil. Hal ini membuat jalur logistik untuk makanan maupun tim penyelamat dalam keadaan bahaya jadi mustahil untuk ditemukan. Belum lagi, permasalahan izin yang ketat dari pemerintah China terhadap kawasan Tibet semakin mempersulit pendaki untuk mencoba menaiki Gunung Kailash hingga puncaknya.

5. Lokasi wisata di sekitar Gunung Kailash

5 Fakta Gunung Kailash, Tak Ada yang Pernah Mendakinya sampai Puncak!Barang peninggalan peziarah setelah mengunjungi Gunung Kailash. (commons.wikimedia.org/Nirgrg)

Walaupun tidak bisa dinaiki hingga puncak, bukan berarti Gunung Kailash hanya jadi objek spiritual bagi umat agama yang mempercayai kesuciannya. Di era modern ini, sejumlah lokasi wisata bisa disambangi wisatawan jika tertarik untuk melihat keindahan alam sekaligus budaya dari masyarakat sekitar Gunung Kailash. Ada sejumlah titik keberangkatan jika wisatawan ingin pergi ke kawasan Gunung Kailash.

Dilansir Lonely Planet, mula-mula wisatawan bisa pergi ke Lhasa dari China maupun Kathmandu. Kemudian, setelah segala perizinan rampung diurus, perjalanan dilanjutkan menuju bagian barat Tibet dan langsung menuju kaki Gunung Kailash. Di sini, wisatawan bisa mengamati keindahan Gunung Kailash, mengunjungi Danau Manasarovar, wisata ke Biara Thöling, hingga mengamati para peziarah yang sedang melakukan aktivitas di sekitar gunung. Biasanya, peziarah paling banyak mengunjungi Gunung Kailash ketika sedang ada perayaan Saga Dawa sekitar bulan Mei hingga akhir Juni.

Jejak spiritual dan keagamaan yang kental, keadaan alam yang menyulitkan, sampai perizinan yang ketat jadi alasan utama mengapa puncak Gunung Kailash masih belum terjamah. Dibalik itu semua, nyatanya gunung yang terletak di wilayah Tibet ini tetap bisa menyajikan pemandangan luar biasa indah. Selain itu, gunung ini juga memiliki peran yang sangat penting bagi ekosistem yang ada di sekitarnya.

Baca Juga: 5 Fakta Gunung Mauna Loa, Gunung Api Terbesar di Dunia!

Anjar Triananda Ramadhani Photo Verified Writer Anjar Triananda Ramadhani

Animal Lovers and Smartphone Enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hella Pristiwa

Berita Terkini Lainnya