Mengenal Fakta Hanami, Festival Bunga Sakura di Jepang

Ternyata Hanami juga ada di luar Jepang, lho

Jika kamu  mendengar tentang Jepang, mungkin salah satu hal yang langsung terlintas dalam pikiranmu adalah bunga sakura yang indah. Di Jepang, musim semi tidak hanya menjadi waktu untuk menyambut kedatangan cuaca yang hangat, tetapi juga untuk merayakan keindahan bunga sakura melalui festival yang disebut Hanami.

Hanami adalah tradisi kuno yang telah dilakukan selama berabad-abad, di mana orang-orang berkumpul di bawah pohon sakura untuk menikmati kecantikan mereka dan merayakan musim semi.

Ribuan orang dari seluruh penjuru dunia datang untuk menyaksikan momen magis ini, lho. Namun, selain keindahan visual yang menakjubkan, ada beberapa fakta menarik tentang Hanami dan festival bunga sakura di Jepang yang mungkin belum kamu ketahui.

Penasaran apa saja fakta-fakta mengenai festival bunga sakura yang terkenal ini? Tanpa berlama lagi, yuk langsung saja simak bersama-sama tentang festival Hanami.

1. Sejarah dan perkembangan Hanami di Jepang

Mengenal Fakta Hanami, Festival Bunga Sakura di Jepangilustrasi hanami, festival bunga sakura di Jepang (commons.wikimedia.org/David.Monniaux )

Hanami memiliki akar yang dalam di sejarah Jepang, membentang melalui berbagai zaman dan mengalami perkembangan yang menarik. Istilah Hanami sendiri berasal dari bahasa Jepang, yakni hana yang berarti bunga, sedangkan mi bisa diartikan sebagai melihat.

Sejarahnya mencakup zaman Heian pada abad ke-8, ketika festival ini pertama kali muncul sebagai perayaan khusus yang diadakan oleh kaum elit untuk menikmati bunga sakura yang mekar dengan indahnya.

Etimologi istilah Hanami sendiri mencerminkan makna mendalam, di mana kegiatan ini bukan sekadar melihat bunga secara pasif, tetapi juga merayakan keindahan hidup yang singkat seperti bunga sakura.

Perkembangan Hanami terus berlanjut seiring berjalannya waktu. Pada periode Edo (1603-1868), festival ini mulai membuka pintu bagi masyarakat umum dan semakin banyak orang yang ikut serta dalam perayaan ini. Sejak zaman Meiji (1868-1912) hingga era modern, festival bunga sakura ini semakin merakyat, menjadi salah satu momen paling diatunggu dalam kalender budaya Jepang.

Berbicara tentang Hanami, beberapa nama, tahun, dan periode yang penuh warna dapat kita kenang sebagai bagian dari sejarahnya yang panjang. Pada periode Edo, terdapat nama-nama seperti Tokugawa Yoshimune yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perubahan Hanami menjadi festival yang lebih inklusif. Pada abad ke-19, era Meiji membawa transformasi besar dalam budaya Jepang, dan festival bunga sakura menjadi semakin merakyat.

Kemudian, pada tahun 1951, Festival Bunga Sakura di Osaka menjadi acara tahunan yang mengundang wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Melalui sejarah yang panjang dan perkembangan yang terus-menerus, Hanami telah menjadi lebih dari sekadar pesta melihat bunga.

2. Waktu yang tepat untuk menikmati Hanami

Mengenal Fakta Hanami, Festival Bunga Sakura di JepangHanami, festival bunga sakura di Jepang (commons.wikimedia.org/Mc681)

Hanami biasanya berlangsung dari akhir Maret hingga awal Mei di sebagian besar wilayah Jepang. Namun, waktu puncak mekarnya bunga sakura bervariasi tergantung pada lokasi geografis masing-masing kota.

Misalnya, di Tokyo, mekarnya bunga sakura biasanya terjadi pada pertengahan hingga akhir Maret. Sementara di Kyoto, biasanya terjadi pada awal hingga pertengahan April. Sedangkan di kota Sapporo di Hokkaido, mekarnya bunga sakura baru terjadi pada pertengahan hingga akhir April.

Jika kamu berencana untuk menikmati Hanami tahun ini, untuk Tokyo perkiraan tanggal mekarnya bunga sakura adalah antara tanggal 20 Maret hingga 5 April, sedangkan untuk Kyoto perkiraan tanggal mekarnya adalah antara tanggal 25 Maret hingga 10 April. Sementara itu, di Sapporo, mekarnya bunga sakura diperkirakan terjadi antara tanggal 15 April hingga 25 April.

Dengan memperhatikan perkiraan tanggal mekarnya ini, kamu dapat merencanakan perjalanan Hanami kamu dengan lebih baik dan memastikan untuk tidak melewatkan momen yang spektakuler ini.

Baca Juga: 8 Wisata Populer Jepang Selain Tokyo, Gak Kalah Indah dan Seru!

3. Lokasi-lokasi terbaik untuk menikmati Hanami

Mengenal Fakta Hanami, Festival Bunga Sakura di JepangHanami di Maruyama Park (commons.wikimedia.org/Japanexperterna.se)

Di Jepang, terdapat beberapa lokasi yang sangat populer untuk menikmati festival Hanami. Salah satunya adalah Taman Shinjuku Gyoen di Tokyo, yang menawarkan lebih dari seribu pohon sakura dari berbagai varietas. Taman ini merupakan salah satu yang terbesar di kota tersebut dan menampilkan taman gaya Jepang, taman gaya Barat, dan serangkaian kolam dan sungai kecil yang mempesona.

Selain menikmati pemandangan bunga sakura, lokasi-lokasi tersebut juga sering menjadi tempat untuk berbagai festival dan acara terkait musim sakura. Misalnya, di Taman Maruyama Park, sering diadakan festival musik dan pameran seni tradisional Jepang. Pengunjung dapat menikmati pertunjukan musik live di bawah pohon sakura yang mekar atau berbelanja di pasar seni lokal yang diadakan di sekitar taman.

Di Philosopher's Path, pengunjung dapat menemukan berbagai stan makanan dan minuman, serta pertunjukan seni dan kerajinan tangan lokal. Ini adalah cara yang sempurna untuk menikmati keindahan alam sambil merasakan budaya dan tradisi Jepang yang kaya.

4. Tips menghadiri Festival Hanami di Jepang

Mengenal Fakta Hanami, Festival Bunga Sakura di Jepangilustrasi hanami, festival bunga sakura di Jepang (commons.wikimedia.org/Raita Futo)

Bagi yang merasakan pesona Festival Hanami di Jepang untuk pertama kalinya, beberapa tips berguna dapat memastikan pengalaman yang tak terlupakan. Sebaiknya, persiapkan tikar atau selimut kecil dari rumah, meski sebagian tempat penyelenggaraan festival menyediakan peralatan ini untuk kenyamanan pengunjung. Dengan demikian, kamu dapat duduk dengan santai di bawah pohon sakura yang mekar, menikmati keindahan pemandangan tanpa merasa kurang nyaman.

Perlu diingat bahwa memetik bunga sakura sebaiknya dihindari, sesuai etika yang berlaku. Hal ini bukan hanya aturan, melainkan juga bentuk penghormatan terhadap simbol keindahan dan kesejukan hidup. Dengan hanya menikmati kecantikan bunga tanpa merusaknya, kita dapat ikut menjaga kelestarian alam sekitar.

Dianjurkan untuk datang lebih awal guna mendapatkan tempat yang strategis menikmati pemandangan. Kedatangan lebih awal juga membantu menghindari kerumunan yang biasanya terjadi di jam-jam puncak. Selain itu, ajaklah teman atau keluarga datang bersama untuk berbagi momen kebahagiaan di bawah pohon sakura. Dengan suasana yang riang, pengalaman bersama ini akan menjadi kenangan tak terlupakan.

Selalu patuhi aturan dan etika festival, termasuk menjaga kebersihan area yang dikunjungi serta menghormati privasi pengunjung lainnya. Meskipun meriah, menjaga sikap ramah dan santun tetaplah penting. Dengan begitu, pengalaman Hanami pertamamu akan terasa lebih menyenangkan tanpa ada kendala yang mengurangi kegembiraan momen tersebut.

5. Festival Hanami di luar Jepang

Mengenal Fakta Hanami, Festival Bunga Sakura di JepangFestival Hanami di Helsinki, Finlandia (commons.wikimedia.org/Ximonic)

Meskipun Hanami berasal dari Jepang, festival bunga sakura ini sendiri telah menyebar ke seluruh dunia. Negara-negara seperti Taiwan, Korea, Filipina, dan China mengadakan festival serupa untuk merayakan keindahan bunga sakura. Di luar Asia, beberapa kota di Kanada, Amerika Serikat, dan Eropa juga menggelar festival sakura untuk menyambut musim semi.

Festival sakura di luar Jepang seringkali diadakan pada saat bunga sakura mekar di negara masing-masing. Misalnya, di Korea Selatan. Festival bunga sakura yang dikenal sebagai Jinhae Gunhangje Festival ini biasanya diadakan pada bulan April ketika bunga sakura mencapai puncaknya. Di Taiwan, festival serupa seperti Yangmingshan Flower Festival, biasanya diadakan pada bulan Maret atau April. Di Filipina, festival sakura seperti Panagbenga Festival, biasanya diadakan pada bulan Februari hingga Maret.

Perbedaan utama antara perayaan Hanami di negara-negara ini dengan di Jepang adalah konteks budaya dan suasana lokal. Meskipun mereka semua merayakan keindahan bunga sakura, setiap negara memiliki tradisi dan kebiasaan unik mereka sendiri. Misalnya, di Korea, festival sakura seringkali disertai dengan pertunjukan musik dan tari tradisional Korea, sementara di Taiwan, banyak festival sakura yang menampilkan parade bunga dan pameran seni. Di Filipina, festival sakura seringkali menjadi kesempatan untuk merayakan warisan budaya lokal yang kaya dan beragam.

Namun, meskipun ada perbedaan dalam eksekusi dan konteks budaya, semangat di balik perayaan Hanami di luar Jepang tetap sama: untuk merayakan keindahan alam, menyambut musim semi, dan bersatu dalam apresiasi terhadap keindahan bunga sakura. Festival sakura di negara-negara lain tidak hanya menjadi acara tahunan yang dinanti-nantikan, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat ikatan antara manusia dan alam, serta antara budaya-budaya yang berbeda di seluruh dunia.

Hanami, festival bunga sakura di Jepang, bukan hanya sekedar perayaan keindahan alam, tetapi juga simbol dari kehidupan yang singkat namun indah. Melalui tradisi ini, orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat dapat bersatu dalam kekaguman terhadap keindahan alam dan menghargai momen-momen berharga dalam hidup.

Dengan mengetahui fakta-fakta menarik tentang Hanami, kamu dapat lebih menghargai makna dan keunikan dari festival ini saat kamu bergabung dalam perayaannya. Jadi, apakah kamu berencana pergi ke Jepang untuk merasakan sendiri euforia festival Hanami secara langsung?

 

Baca Juga: 5 Kota Underrated di Jepang, Cocok untuk Menghindari Keramaian

Annisa Nur Fitriani Photo Verified Writer Annisa Nur Fitriani

She goes Boom!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya