Apa Itu Dark Tourism?

- Dark tourism adalah konsep pariwisata ke lokasi terkait kematian, tragedi, atau peristiwa sejarah mengerikan yang menarik minat wisatawan untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang sejarah dan konflik.
- Wisatawan tertarik mengunjungi dark tourism karena rasa penasaran, ingin merasakan koneksi dengan peristiwa yang terjadi, tujuan pendidikan, atau berziarah ke makam.
Konsep pariwisata di dunia semakin unik dan menarik. Jika biasanya tempat wisata identik dengan suasana yang memesona, ada satu tren wisata unik yang akan mengajak kamu menengok masa kelam, atau lebih dikenal sebagai dark tourism.
Melansir dari kemlu.go.id, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki lokasi dark tourism cukup banyak. Tidak sedikit daerah di Indonesia yang menjadi bagian sejarah kelam dan peristiwa penting yang sarat akan tragedi masa lalu.
Bahkan, pada 2012, perusahaan penyedia layanan streaming Netflix meliput acara Rambu Solo. Ini merupakan acara pemakaman khas di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Alhasil, menjadi salah satu episode serial dokumenter berjudul Dark Tourist. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi cukup besar untuk menarik wisatawan mengunjungi dark tourism.
Lantas, apa, sih, yang dimaksud dengan dark tourism? Di mana saja destinasi dark tourism di Indonesia? Selengkapnya simak informasinya selengkapnya bawah ini!
1. Apa yang dimaksud dark tourism?

Dark tourism atau sering disebut dengan wisata kelam merupakan konsep pariwisata ke lokasi-lokasi yang terkait dengan kematian, tragedi, atau peristiwa sejarah yang mengerikan. Tempat-tempat ini umumnya memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, tetapi juga membawa cerita-cerita kelam yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Sebenarnya ini bukanlah hal baru, tetapi seiring dengan meningkatnya minat wisatawan terhadap pengalaman yang lebih autentik dan edukatif, dark tourism semakin populer. Wisatawan yang tertarik dengan dark tourism biasanya mencari pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah, konflik, dan dampak sosial dari peristiwa-peristiwa tragis yang terjadi di lokasi tersebut.
2. Alasan wisatawan tertarik pada dark tourism

Ada berbagai alasan yang membuat para wisatawan tertarik mengunjungi dark tourism. Salah satu faktor terbesar adalah rasa penasaran atau ingin tahu yang mendalam. Selain itu, beberapa orang merasa terhubung atau ingin merasakan koneksi dengan peristiwa yang terjadi di lokasi tertentu.
Beberapa orang lainnya berkunjung untuk tujuan pendidikan. Sedangkan, bagi sebagian orang, berziarah ke makam adalah cara untuk merayakan dan mempertahankan hubungan mereka, layaknya kedua orang yang saling memiliki ikatan.
3. Wisata dark tourism di Indonesia

Mencari destinasi dark tourism di Indonesia tidaklah sulit. Mungkin sebagian besar dari kita sudah pernah mengunjunginya. Terdapat beberapa tempat wisata di Indonesia yang bisa kamu kunjungi, jika tertarik dengan dark tourism.
Atraksi wisata yang menampilkan makam adalah Tana Toraja di Sulawesi Selatan. Terkenal dengan tradisi pemakaman uniknya yang menarik banyak wisatawan. Salah satunya ritual ma'nene, yakni membersihkan jenazah leluhur yang telah berbentuk mumi.
Sedangkan, destinasi dark tourism dengan konteks sejarah di antaranya Museum Lubang Buaya di Jakarta, Taman Hutan Raya Djuanda di Bandung, Makam Juang Mandor di Kalimantan Barat, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Ada pula tempat wisata yang dibangun sebagai peringatan untuk mengenang kejadian bencana yang terjadi di negara kita. Salah satunya Museum Tsunami Aceh sebagai bentuk memoar bencana tsunami di Aceh pada 2004.
Di beberapa tempat wisata populer, seperti Lawang Sewu di Semarang dan Kota Tua Jakarta, juga memiliki sejarah kelam. Terdapat cerita penjara dan tempat eksekusi para tahanan masa kolonial.
Bunker Kaliadem di Yogyakarta yang dibuat pada awalnya sebagai tempat untuk menyelamatkan diri, serta Monumen Bom Bali untuk mengenang korban-korban yang berjatuhan dari peristiwa Bom Bali, dan lain-lain.
Itulah informasi mengenai dark tourism yang perlu kamu tahu. Cocok banget buat wisatawan yang ingin melihat perspektif berbeda dalam menjelajahi dunia, sekaligus mengingatkan kita akan sisi lain dari cerita yang jarang orang tahu.