Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret turis berdiri di depan Elephant Rock (visitsaudi.com)

Arab Saudi identik dengan ibadah, baik itu umroh maupun haji. Mengingat keberadaan dua kota suci Makkah dan Madinah di negara ini, gak heran kalau mayoritas orang asing yang datang ke negara ini adalah untuk ibadah. Tapi jangan salah, selain dua kota sucinya umat Islam, Arab Saudi juga punya sejumlah destinasi wisata.

Salah satu yang paling viral di media sosial adalah AlUla. Sayangnya meski pemerintah Arab Saudi gencar mempromosikannya, dibukanya AlUla sebagai destinasi wisata menimbulkan banyak pro dan kontra. Gak sedikit umat muslim yang mempertanyakan boleh gak-nya kita untuk berkunjung ke tempat ini. Kira-kira apa ya yang jadi alasannya?

1. AlUla merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO pertama di Arab Saudi

potret Elephant Rock di Al Ula (visitsaudi.com)

Kini lebih dikenal sebagai destinasi wisata, AlUla sebetulnya merupakan nama sebuah kota di Arab Saudi. Secara administrasi, kota ini masuk dalam wilayah al-Madinah al-Munawwarah. Bukan kota biasa, AlUla juga merupakan museum terbuka yang berlokasi di tengah gurun pasir. Terletak sebelas kilometer dari Al Ula, kamu akan menemukan keajaiban alam yang terbentuk selama jutaan tahun.

Salah satu yang paling populer adalah Elephant Rock (Jabal al-Fil), sebuah batu besar berbentuk mirip gajah, setinggi 52 meter. Selain itu, terdapat juga Jabal Ikmah yang menyimpan sekitar 100 prasasti dari era Nabatean, Romawi, dan Islam.

Mengingat banyaknya peninggalan bersejarah di tempat ini, UNESCO lantas menjadikan AlUla sebagai Situs Warisan Dunia pertama yang ada di Arab Saudi pada tahun 2008 lalu.

2. Gak hanya situs arkeologi, terdapat juga festival seni dan tur sejarah

potret Maraya, bangunan kaca di Al Ula (instagram.com/its.saraqh)

Prasasti bersejarah berusia ratusan tahun bukan satu-satunya yang bisa kamu lihat di AlUla. Pasalnya kota ini juga seringkali mengadakan berbagai festival seni, termasuk pameran seni yang berbeda di setiap bulannya. Di bulan-bulan ini misalnya terdapat beberapa pameran seni dari seniman Arab Saudi dan luar.

Dimulai dari pameran dari seniman Arab Saudi Maha Malluh yang berlangsung dari 16 Januari 2025 - 19 April 2025, Wadi AlFann presents: James Turrell di waktu yang sama, hingga festival seni dan musik Azimuth AlUla yang berlangsung setiap bulan September.

Kamu yang suka sejarah, bisa ikutan tur keliling kota tua AlUla ditemani oleh pemandu selama 45 menit. Terakhir, jangan lupa untuk tur keliling Maraya yang merupakan bangunan cermin terbesar di dunia!

3. Apakah kita boleh mengunjungi AlUla?

potret bangunan di Mada'in Salih (unsplash.com/KHAWAJA UMER FAROOQ)

Gak dipungkiri, viralnya AlUla sebagai destinasi wisata di media sosial menuai pro dan kontra. Pasalnya dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah SAW melarang umat Muslim untuk memasuki sebuah wilayah di Arab Saudi. Wilayah ini dianggap terlarang karena dulunya merupakan tempat tinggal kaum Tsamud yang diazab oleh Allah SWT setelah mereka mengingkari Nabi Saleh AS. Banyak orang yang kemudian menghubungkannya dengan AlUla.

Padahal AlUla merupakan sebuah kota yang masih dihuni hingga sekarang. Pada tahun 2024 ini, populasinya mencapai 35.886 jiwa. Alih-alih kota AlUla, tempat yang sebetulnya dimaksud adalah Mada’in Salih atau yang juga dikenal dengan nama Hegra.

Berlokasi 20-30 kilometer di luar kota, Mada’in Salih juga ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dan sekarang memang dibuka untuk umum. Namun jika kamu seorang muslim, kamu gak perlu menginjakkan kaki di Mada'in Salih. Sebagai gantinya, kamu bisa menghabiskan waktu di kota AlUla aja. 

Sebenarnya kamu bisa berkunjung ke AlUla kapanpun kamu mau. Namun di musim panas, suhu wilayah ini bisa mencapai 40 derajat Celcius. Nah untuk menghindari suhu panas yang menyengat, kamu bisa datang di musim dingin yang jatuh antara bulan November hingga Maret. Di bulan-bulan ini suhunya gak terlalu panas sehingga masih nyaman untuk kunjungan wisatawan. 

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team