Benarkah Budget Liburan ke Korea Lebih dari Dua Digit?

- Tiket pesawat menjadi komponen biaya paling besar, dengan harga mulai dari Rp4 juta hingga Rp7 jutaan.
- Visa dan dokumen perjalanan memerlukan perencanaan awal, dengan biaya sekitar Rp2,25 juta dan proses pengurusan sebaiknya dilakukan sebulan sebelum keberangkatan.
- Penginapan strategis bisa menekan pengeluaran, dengan tarif hotel sekitar Rp2,7 juta untuk 7 malam dan opsi guesthouse atau capsule hotel yang lebih murah.
Beberapa tahun terakhir, banyak orang mulai menabung untuk mewujudkan mimpi liburan ke Korea Selatan. Negara ini memang menawarkan pengalaman berbeda, mulai dari suasana kota yang modern sampai keindahan desa tradisional yang masih terjaga. Namun di sisi lain, muncul pertanyaan yang sering bikin orang ragu, apakah benar bujet liburan ke Korea Selatan bisa sampai dua digit?
Perkiraan biaya memang sering terdengar fantastis, apalagi kalau melihat unggahan di media sosial yang menampilkan gaya liburan serba mewah. Padahal, kenyataannya biaya liburan ke Korea Selatan bisa sangat bervariasi, tergantung dari pilihan transportasi, penginapan, hingga cara kamu mengatur pengeluaran.
Agar tidak salah perhitungan, berikut gambaran realistis mengenai bujet liburan ke Korea selama 7 hari yang bisa kamu jadikan acuan sebelum berangkat. Ingat, total bujet tergantung caramu liburan juga, lho!
1. Tiket pesawat menjadi komponen biaya paling besar

Harga tiket pesawat dari Jakarta ke Seoul memang bisa memengaruhi besar kecilnya bujet liburan ke Korea. Jika menggunakan maskapai full service, seperti Singapore Airlines, tarif pulang-pergi berada di kisaran Rp6,3 juta dengan rute transit di Changi, Singapura. Transit biasanya memakan waktu 3—5 jam, tergantung jadwal penerbangan. Jika ingin yang lebih cepat, ada pilihan direct flight menggunakan Korean Air atau Asiana Airlines, dengan harga mulai dari Rp7 jutaan.
Bagi yang ingin menekan pengeluaran, maskapai low-cost carrier, seperti AirAsia atau Scoot, bisa jadi pilihan, dengan harga kisaran Rp4—5 juta, tapi dengan risiko transit lebih lama dan bagasi terbatas. Biasanya, tiket kelas ekonomi hanya mencakup bagasi kabin 7 kilogram, sedangkan tambahan bagasi dikenakan biaya sekitar Rp400–600 ribu. Karena harga tiket bisa berubah sewaktu-waktu, ada baiknya memesan jauh hari sebelum keberangkatan untuk mendapatkan harga terbaik.
2. Visa dan dokumen perjalanan memerlukan perencanaan awal

Bagi pemegang paspor Indonesia, Korea Selatan masih memberlakukan visa kunjungan singkat. Jika kamu tidak tinggal di Jakarta, pengurusan visa melalui agen perjalanan adalah opsi paling praktis dengan biaya sekitar Rp2,25 juta, termasuk jasa dan pengiriman dokumen. Lama prosesnya biasanya 7—10 hari kerja, tergantung antrean di Kedutaan Korea.
Ada juga opsi multiple entry visa untuk kamu yang sering bepergian, dengan masa berlaku 5 tahun. Meski biayanya sedikit lebih tinggi, jenis visa ini cukup menghemat waktu untuk kunjungan berikutnya. Pastikan juga kamu menyiapkan dokumen, seperti bukti keuangan, surat keterangan kerja, serta itinerary perjalanan, karena konsulat sering meminta bukti rencana yang jelas. Pengurusan visa ini sebaiknya dilakukan sebulan sebelum keberangkatan agar semua dokumen siap tanpa tergesa.
3. Penginapan strategis bisa menekan pengeluaran

Hotel menjadi salah satu komponen yang sering membuat total bujet liburan membengkak, padahal pilihan penginapan di Seoul sangat beragam. Sebagai contoh, Hotel Ivory yang berlokasi di Chungmuro sekitar 1 kilometer dari kawasan Myeongdong mematok tarif sekitar Rp2,7 juta untuk 7 malam. Letaknya strategis, hanya 5 menit berjalan kaki dari stasiun subway, sehingga kamu bisa berhemat biaya transportasi harian.
Selain hotel, banyak wisatawan memilih guesthouse atau capsule hotel yang tarifnya jauh lebih murah, sekitar Rp300—400 ribu per malam. Tempat-tempat ini biasanya menyediakan dapur bersama, sehingga kamu bisa menyiapkan makanan sendiri di beberapa hari tertentu untuk menekan pengeluaran makan. Dengan sedikit riset, kamu bisa menemukan akomodasi bersih dan nyaman tanpa harus mengorbankan lokasi strategis.
4. Transportasi umum di Seoul sangat efisien dan hemat

Seoul dikenal memiliki sistem transportasi yang terintegrasi dan mudah digunakan. Setibanya di bandara, kamu bisa membeli T-money, kartu transportasi serbaguna yang bisa digunakan untuk subway, bus, hingga minimarket. Pengisian awal sekitar 10.000 won atau setara Rp121 ribu sudah cukup untuk perjalanan awal, termasuk dari bandara ke pusat kota menggunakan All Stop Train dengan tarif 4.450 won.
Untuk liburan 7 hari, disarankan mengisi ulang kartu sekitar 20.000 won (Rp242 ribu). Selain itu, ada juga Climate Card, tiket bulanan senilai 65.000 won (sekitar Rp780 ribu) yang berlaku untuk semua moda transportasi umum di Seoul tanpa batas. Namun, kartu ini baru efisien jika kamu tinggal lebih dari seminggu atau sering berpindah antarwilayah. Dengan jaringan subway yang menjangkau hampir seluruh destinasi wisata, transportasi di Korea termasuk yang paling ramah wisatawan.
5. Kuliner dan pengalaman di Korea menyesuaikan gaya traveling kamu

Biaya makan di Korea cukup bervariasi, tergantung gaya perjalanan. Jika kamu makan 2 kali sehari di restoran sederhana, estimasi pengeluaran sekitar Rp2,35 juta selama 7 hari sudah realistis. Menu seperti kimchi jjigae, tteokbokki, atau kimbap bisa ditemukan dengan harga mulai 5.000—8.000 won per porsi. Namun, bagi yang ingin mencoba pengalaman kuliner lebih beragam, Seoul memiliki banyak pasar makanan seperti Gwangjang Market dan Myeongdong Street Food yang wajib dikunjungi.
Selain makan, ada beberapa aktivitas khas seperti menyewa hanbok di area Gyeongbokgung. Harga sewa sekitar 35.000 won per empat jam (sekitar Rp423 ribu), tetapi ada juga yang menawarkan harga lebih rendah sekitar 15–18 ribu won untuk seharian penuh.
Menariknya, banyak tempat wisata yang menawarkan tiket masuk gratis, seperti Bukchon Hanok Village, Cheonggyecheon Stream, dan Namsan Park. Jadi, selama kamu bisa mengatur pengeluaran dengan cermat, pengalaman liburan ke Korea tetap bisa dinikmati tanpa harus mengeluarkan biaya berlebihan.
Dengan total estimasi sekitar Rp15 jutaan di luar belanja pribadi, liburan ke Korea selama 7 hari sebenarnya masih sangat memungkinkan. Semua tergantung dari pilihan transportasi, penginapan, dan cara kamu mengatur pengeluaran harian. Jadi, apakah budget liburan ke Korea benar-benar sampai dua digit? Jawabannya tergantung pada seberapa realistis kamu menyesuaikan gaya perjalananmu dengan kemampuan finansial.


















