Potret gerbang masuk Benteng Pendem Ngawi (IDN Times/Fasrinisyah Suryaningtyas)
Dilansir laman resmi Pemerintah Kabupaten Ngawi, Benteng Pendem atau nama aslinya Benteng Van Den Bosch merupakan sebuah kompleks benteng seluas 21,18 hektare yang terletak di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi.
Latar belakang pembangunan benteng ini tidak terlepas dari keberhasilan Belanda merebut dan menduduki Ngawi pada 1825. Saat itu, Ngawi dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan dan pelayaran di Jawa Timur karena berada di sudut pertemuan antara Bengawan Solo dan Sungai Madiun.
Belanda juga menjadikan wilayah Ngawi sebagai pusat pertahanan selama Perang Diponegoro (1825-1830). Agar kedudukannya semakin kuat, Belanda membangun kompleks benteng yang selesai pada tahun 1845 dan diberi nama Benteng Van Den Bosch sebagai bentuk penghormatan kepada salah satu Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
Uniknya, benteng ini sengaja dibangun lebih rendah dari tanah di sekitarnya sehingga dari kejauhan tidak terlihat atau seperti terpendam. Tak heran, masyarakat sekitar menyebutnya sebagai Benteng Pendem (dalam bahasa Jawa, pendem berarti terpendam). Meski lebih rendah, benteng tidak pernah kebanjiran, lho.
Mengingat kondisinya yang sudah cukup tua, pemerintah melalui Kementrian PUPR merevitalisasi Benteng Pendem Ngawi ini mulai 10 Desember 2020. Sebanyak 13 bangunan direhabilitasi dan kawasan di sekitarnya juga turut ditata. Kini, proses revitaliasi telah rampung dan benteng bisa dikunjungi wisatawan sejak pertengahan tahun 2023.