Wisata Sambil Belajar Sejarah? Kunjungi 7 Candi di Mojokerto Ini

#PikinikAsik Pengetahuan sejarahmu pun akan bertambah

Mengingat sejarah Indonesia sebelum masa kemerdekaan, terdapat banyak kerajaan hampir di seluruh pelosok Nusantara yang saat ini banyak meninggalkan bekas bangunan yang dinamakan candi. Meskipun ada beberapa banguan candi sudah tidak utuh lagi, tapi bangunan candi tersebut masih dapat kita nikmati dan dipelajari sebagai jejak sejarah bangsa Indonesia dulunya sebelum masa kemerdekaan. 

Berikut 7 situs candi yang banyak ditemukan di Jawa Timur, tepatnya di kota Mojokerto yang cocok bagi kamu si pecinta sejarah

1. Candi Kedaton atau Sumur Upas

Wisata Sambil Belajar Sejarah? Kunjungi 7 Candi di Mojokerto Iniwedoroklura.blogspot.com

Candi Kedaton yang berlokasi di Jl. Pendopo Agung, Sidodadi, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur merupakan Candi yang hingga saat ini berstatus misterius, pasalnya para arkeolog belum menemukan format dari Situs Candi Kedaton. Hasil kegiatan ekskavasi di Situs Kedaton diduga merupakan sisa tempat tinggal bangsawan yang hidup pada jaman Kerajaan Majapahit. Dinamai kedaton karena mungkin dahulunya adalah merupakan kompleks tertutup bagian dalam keraton dimana raja dan putra-putrinya tinggal. Mereka yang tinggal di lingkungan ini biasanya memiliki gelar kebangsawanan.

2. Candi Jolotundo

Wisata Sambil Belajar Sejarah? Kunjungi 7 Candi di Mojokerto Inireferensi.data.kemdikbud.go.id

Candi Jolotundo terletak di ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut (Mdpl) tepatnya di bukit Bekel, lereng barat Gunung Penanggungan. Candi ini adalah bangunan Patirtan peninggalan Raja Udayana dari Bali diperuntukan bagi Raja Airlangga setelah dinobatkan menjadi Raja Sumedang Kahuripan. Candi Jolotundo memiliki sumber mata air yang kualitasnya nomer dua dunia terbaik setelah air zam-zam. Oleh karenanya banyak masyarakat Mojokerto maupun luar Mojokerto yang datang untuk melakukan ritual dan mengambil air yang dipercaya memiliki banyak khasiat seperti dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan membuat awet muda. 

Struktur bentuk bangunan Candi Jolotundo yaitu terdapat dua sendang (tempat mandi) berdindingkan batu, di sisi kiri dan sisi kanan, berukuran 2x2 meter menghadap ke Barat. Air sumber keluar dari lubang di tengah batu dinding di sisi timur dan di tengah terdapat kolam bertingkat, yang dibawahnya terdapat kolam berukuran sekitar 6x8 meter.

3. Candi Bajang Ratu

Wisata Sambil Belajar Sejarah? Kunjungi 7 Candi di Mojokerto Inisejarahmajapahitlengkap.blogspot.com

Candi Bajang Ratu terletak di desa Temon, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, merupakan salah satu candi peninggalan kerajaan Majapahit yang dibangun pada abad ke-14. Nama Bajang Ratu diambil dari bahasa Jawa yaitu kata bajang dan ratu. Bajang sendiri artinya kerdil. Jadi bajang ratu maksudnya adalah bahwa Raja Jayanegara dinobatkan sebagai raja kerajaan Majapahit ketika masih kecil yang disebutkan pada kitab Pararaton. 

Candi Bajang Ratu berbentuk gapura yang terbuat dari batu bata merah, dimana pada jaman dahulu digunakan sebagai pintu utama menuju kerajaan Majapahit. Tapi saat ini candi Bajang Ratu digunakan sebagai pintu pasuk para peziarah yang berkunjung.

Baca Juga: Nikmati 5 Keindahan Ini saat Kamu Traveling ke Belitung

4. Candi Brahu

Wisata Sambil Belajar Sejarah? Kunjungi 7 Candi di Mojokerto Inisejarahmajapahitlengkap.blogspot.com

Candi Brahu terletak di Dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto di dalam kawasan situs arkeologi Trowulan, bekas ibu kota Majapahit. Nama Brahu berasal dari kata 'Wanaru' atau 'Warahu', yaitu nama sebuah bangunan suci yang disebutkan di dalam prasasti tembaga 'Alasantan' yang ditemukan kira-kira 45 meter disebelah barat Candi Brahu. Diperkirakan candi ini didirikan pada abad 15 M. 

Berdasarkan penemuan benda-benda kuno di sekitar komplek Candi Brahu seperti alat upacara dari logam, perhiasan dan benda-benda lain dari emas, serta arca-arca logam, Candi Brahu merupakan candi Buddha dan diperkirakan berusia lebih tua dibandingkan kerajaan Majapahit.

5. Candi Tikus

Wisata Sambil Belajar Sejarah? Kunjungi 7 Candi di Mojokerto Iniockym.blogspot.com

Candi Tikus yang terletak di dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur merupakan peninggalan purbakala yang indah. Nama Tikus yang digunakan pada Candi Tikus merupakan sebutan yang digunakan masyarakat setempat yang konon, pada saat ditemukan, tempat candi tersebut merupakan sarang tikus. 

Bangunan Candi Tikus menyerupai sebuah petirtaan atau pemandian, yaitu sebuah kolam dengan beberapa bangunan di dalamnya. Hampir seluruh bangunan berbentuk persegi empat dengan ukuran 29,5 m x 28,25 m ini terbuat dari batu bata merah.

6. Gapura Wringin Lawang

Wisata Sambil Belajar Sejarah? Kunjungi 7 Candi di Mojokerto Inifrontoneinnjombang.com

Gapura Wringin Alam yang terletak di Dukuh Wringin Lawang, Desa Jati Pasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto merupakan candi peninggalan kerajaan Majapahit pada abad ke - 14. Gaya arsitektur Gapura/Candi Wringin Alam berbentuk gerbang terbelah yang konon dulunya merupakan gerbang pintu masuk ke kediaman Mahapatih Gajah Mada. 

Nama Wring Lawang berarti Pintu Beringin. Bangunan Candi Wringin Alam terbuat dari bahan bata merah dengan luas dasar 13 x 11meter dan tinggi 15,5 meter. Diperkirakan Candi Wringin Alam dibangun pada abad ke-14.

7. Candi Minak Jinggo

Wisata Sambil Belajar Sejarah? Kunjungi 7 Candi di Mojokerto Inijurnalmojo.com

Candi Minak Jinggo yang terletak di Dusun Unggahan, Desa/Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto merupakan satu-satunya candi peninggalan Majapahit yang unik. Sebabnya candi Minak Jinggo tersusun dari batu andesit dengan ukiran yang sarat makna, berbeda dengan candi yang lainnya yang tersusun dari batu bata merah. 

Candi Minakjinggo menyimpan kisah pertarungan antara Adipati Blambangan, Minakjinggo dengan Damarwulan. Candi Minak Jinggo dibuat sejak zaman Kerajaan Singosari, sebelum Majapahit berdiri. Menurut sejarawan, Candi Minak Jinggo berfungsi sebagai sanggar pamujan (tempat pemujaan) khusus para raja dan kerabat kerajaan Majapahit. Hingga saat ini Candi Minak Jinggo masih ramai dikunjungi sebagai tempat ritual dengan berbagai macam tujuan seperti minta ketenteraman hidup, keselamatan, kesehatan, rezeki, pada malam hari. Pada bangunan Candi Minak Jinggo banyak ditemukan relief hewan sapi dimana dalam agama hindu hewan sapi adalah hewan yang disucikan. Juga relief Makara, simbol tolak balak yang selalu ada di setiap bangunan suci zaman Majapahit.

Jadi, untuk kamu yang tidak memiliki agenda apapun di akhir pekan ini, kamu bisa mengunjungi candi-candi atas. Bonusnya, kamu akan mendapatkan pelajaran sejarah lewat cara yang menyenangkan.

Baca Juga: Mau Jadi Travel Vlogger? 7 Perangkat Ini Wajib Kamu Miliki

Cocochip Safitri Photo Verified Writer Cocochip Safitri

Just out the think

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya