Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
aerial view Dermaga Eksekutif Merak dan Pulau Merak, Banten (unsplash.com/ammar_andiko)

Ingin menikmati akhir pekan di pantai? Bagi kamu yang tinggal atau sedang berada di Jakarta dan sekitarnya, gak harus ke Kepulauan Seribu untuk menikmati keindahan pantai. Sesekali kamu bisa main ke Pulau Merak Kecil yang dapat ditempuh dengan mudah naik transportasi umum.

Pulau Merak Kecil terletak di Kecamatan Pulomerak, Kabupaten Cilegon, Provinsi Banten. Meski letaknya terpisah dari pulau utama, tetapi Pulau Merak Kecil ini tergolong destinasi wisata yang affordable. Pasalnya dekat dengan dermaga penyeberangan dan Stasiun Merak, sehingga biaya untuk menyeberang pun terjangkau.

Tertarik untuk menghabiskan akhir pekan dengan mengunjungi Pulau Merak Kecil? Sebelum berangkat, berikut cara ke Pulau Merak Kecil dari Jakarta dengan naik transportasi umum yang perlu kamu pahami. Gak sampai Rp50 ribu untuk sekali berangkat, lho!

1. Naik Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line dari Stasiun Tanah Abang ke Stasiun Rangkasbitung

ilustrasi KRL Commuter Line (commons.wikimedia.org/Pilar_Gusmao)

Mulailah perjalanan dari Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, menuju Stasiun Rangkasbitung di Lebak, Banten. Perjalanan tersebut menggunakan Commuter Line Rangkasbitung dengan waktu tempuh sekitar dua jam. Rute ini akan melalui 19 titik pemberhentian dengan harga tiketnya Rp8.000 per orang.

Kamu bisa naik KRL dari Stasiun Tanahabang mulai pukul 05.00 WIB untuk keberangkatan paling pagi. Sedangkan, keberangkatan terakhir pukul 23.18 WIB. Selisih waktu keberangkatan setiap KRL mulai 20–40 menit sekali.

2. Naik kereta api (KA) lokal dari Stasiun Rangkasbitung ke Stasiun Merak

Stasiun Merak (commons.wikimedia.org/Muhammad_Rizky_Pratama)

Sesampainya di Stasiun Rangkasbitung, kamu perlu tap-out dari akses KRL terlebih dahulu. Akses tap-out untuk penumpang yang transit berada di sebelah kanan dari pintu keluar stasiun. Kemudian, lakukan tap-in tiket KA lokal dan menunggu jadwal keberangkatan.

Kamu bisa membeli tiket KA lokal rute Stasiun Rangkasbitung secara online maupun melalui loket stasiun. Keberangkatan pertama KA lokal dari Stasiun Rangkasbitung menuju Stasiun Merak pukul 05.05 WIB. Sedangkan, jadwal paling malam pukul 21.22 WIB dari Stasiun Rangkasbitung.

Durasi perjalanan dari Stasiun Rangkasbitung menuju Stasiun Merak, yakni 1 jam 45 menit hingga 1 jam 50 menit. Terdapat 7 kali keberangkatan setiap harinya. Sedangkan, harga tiketnya hanya Rp3.000 per orang.

3. Naik angkot menuju dermaga dan menyeberang ke Pulau Merak Kecil

Dermaga Pantai Merak Mabak (unsplash.com/alvianhasby)

Perjalanan belum selesai, kamu masih harus transit lagi setibanya di Stasiun Merak. Bagi kamu yang gak ingin jalan kaki, naiklah angkot warna merah dari Stasiun Merak menuju Polsek Pulomerak. Setelah itu, jalan kaki sebentar menuju dermaga Pantai Merak Mabak untuk menyeberang.

Tarif angkot Rp5.000 per orang dan gak perlu membayar tiket masuk setibanya di dermaga. Kamu hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit untuk tiba di Polsek Pulomerak. Jika kamu tertarik berjalan kaki, setidaknya membutuhkan waktu 30 menit dengan jarak tempuh sekitar dua kilometer.

Selanjutnya, kamu perlu naik perahu motor dengan tarif Rp15.000 per orang untuk pergi–pulang (PP) dari dermaga ke Pulau Merak Kecil. Setiap perahu berkapasitas 6–10 orang dan beroperasi dari pagi hingga pukul 17.00 WIB. Sedangkan, waktu tempuhnya sekitar lima menit saja untuk tiba di Pulau Merak Kecil.

Setelah sampai di Pulau Merak Kecil, kamu perlu membayar tiket masuk sebesar Rp2.000 per orang. Pulau ini sudah dilengkapi dengan toilet, warung, musala, tempat ganti pakaian, dan area camping. Kamu akan dikenakan biaya tambahan, jika naik banana boat dan berkemah. 

Kamu membutuhkan waktu sekitar 3–3,5 jam dari Jakarta Pusat menuju Pulau Merak Kecil dengan naik transportasi umum. Kendati durasi perjalanannya cukup lama, tetapi akan sepadan dengan total biaya transportasi yang kamu keluarkan, yakni mulai Rp33.000 per orang untuk sekali berangkat. Terjangkau, bukan?

Editorial Team