Setelah melewati proses panjang, akhirnya Skytrax mengumumkan daftar pemenang “2018 World Airport Awards”. Sebuah penghargaan paling prestisius di industri bandara yang berlangsung dari Agustus 2017 hingga Februari 2018. Tahun ini terdapat 13,73 juta kuesioner survei bandara yang diisi oleh pelancong dari lebih 100 negara.
Pengumuman ajang bergengsi tersebut digelar di Passenger Terminal EXPO di Stockholm, Swedia, Rabu, 21 Maret 2018.
Bandara terkemuka di Asia Pasifik ini sukses melayani lebih dari 100 maskapai. Hal tersebut menjadikannya sebagai bandara tersibuk keenam di seluruh dunia. Dipadukan layanan dan fasilitas terbaik yang dimilikinya, tak heran bandara Changi bisa kembali meraih penghargaan.
“Kami merasa sangat bangga dinobatkan sebagai ‘Bandar Udara Terbaik Skytrax’ selama enam tahun berturut-turut," kata Chief Executive Officer of Changi Airport Group, Lee Seow Hiang dalam keterangan pers yang diterima IDN Times, Kamis, (22/3).
Kata Hiang, hal ini merupakan pencapaian yang berarti bagi Bandara Changi dan mendorongnya untuk dapat terus memberikan pengalaman terbaik bagi para pengunjung yang berpergian melalui Bandara Changi.
Tak hanya bagi para pelancong, bahkan menurut CEO Skytrax, Edward Plaisted, Changi sangat fokus membuat pengalaman berpergian di bandara menjadi nyaman dan praktis. Bandara Changi terus berinovasi dengan produk dan layanan baru.
Inovasi terbaru yang bisa kamu nikmati sekarang di Changi adalah "Terminal 4" yang serba otomatis. Terminal yang mulai beroperasi pada 31 Oktober 2017 tersebut mampu meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas. Selain itu, kapasitas pengunjungnya juga meningkat hingga 80 juta per tahun.
Setelah mengoptimalkan segala fasilitas yang ada, Changi sedang menyelesaikan "Jewel Changi Airport". Sebuah kompleks ikonik berlantai lima yang mempunyai destinasi hiburan bertingkat dunia.
"Proyek Jewel berlangsung sesuai jadwal. Sekarang, kami sedang mengadakan tender memulai membangun Terminal 5," tutur General Manager Advertising, Marketing, dan Promotion, Edwin Lim Shue Jie di bandara Changi kepada IDN Times, akhir Januari lalu.
Changi berhasil menjadi pemenang mengalahkan pesaingnya yakni:
Urutan tersebut bukanlah patokan mutlak sebuah kualitas bandara. Seperti halnya terminal 2 Bandara Heathrow di London, mereka sukses menjadi yang terbaik dalam nominasi "The World’s Best Airport Terminals".
Sama halnya dengan bandara di Kansai, Jepang, meski tidak masuk dalam 10 besar, mereka dinobatkan sebagai "The World’s Best Airport Baggage Delivery".
Sayangnya, melalui laman Skytrax di worldairportawards.com, Indonesia belum ada dalam daftar 100 besar. Bukan berarti bandara Indonesia tidak dapat bersaing, sebab Sepinggan di Balikpapan, Kalimantan Timur, telah dinobatkan sebagai bandara terbaik ke-2 sedunia versi Airport Council International (ACI).
Semoga 2018 ini bandara di Indonesia bisa terus berkembang dan dapat meraih kesuksesan layaknya bandara internasional lainnya.