Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
outdoor Cikini 82
outdoor Cikini 82 (instagram.com/cikini_82)

Sudah terbuka untuk umum sejak 2024, tapi bangunan Cikini 82 menarik perhatian pertengahan 2025. Kini bangunan bersejarah tersebut tak sekadar menyimpan kisah-kisah perjuangan. Namun, beralih fungsi sebagai ruang publik yang bisa digunakan untuk pernikahan hingga venue untuk berbagai acara.

Dengan gaya arsitektur kolonial, bangunan tersebut masih lengkap dengan furnitur antik padahal bangunan tersebut sudah direstorasi dan sudah berganti pemilik sejak tiga tahun lalu. Berikut fakta menarik tentang Cikini 82.

1. Penuh sentuhan sejarah

ruang Achmad Soebardjo (instagram.com/cikini_82)

Dulu, Cikini 82 merupakan rumah dari mantan Menteri Luar Negeri pertama di Indonesia yaitu Achmad Soebardjo. Tak sekadar rumah, bangunan bersejarah ini dulunya sering digunakan untuk pertemuan diplomatik. Bahkan Presiden pertama yaitu Presiden Soekarno pernah mengunjungi rumah tersebut dan memiliki satu kursi favorit yaitu kursi merah.

Tak hanya Sukarno, Tan Malaka juga pernah menginap di Cikini 82 untuk sementara waktu. Rumah yang berdiri pada 1860 ini juga sempat digunakan sebagai kantor pertama untuk Kementerian Luar Negeri. Khususnya sesaat setelah kemerdekaan Indonesia telah diumumkan.

2. Ruangan-ruangan Cikini 82

ruangan Cikini 82 (instagram.com/cikini_82)

Sejak tiga tahun silam, bangunan ini akhirnya berpindah tangan ke seorang advokat bernama Lukas Budiono. Setelah dipastikan bukan bangunan cagar budaya, bangunan ini di restorasi dan revitalisasi seperti sekarang. Walaupun sudah dirapikan dan dibersihkan; lantai, kosen dan ceiling masih menggunakan yang asli.

Dengan luas bangunan 1.676 meter persegi dan luas tanah 2.915 meter persegi, bangunan ini terbagi menjadi beberapa bagian. Di antaranya adalah rumah utama, paviliun barat, dan paviliun timur. Rumah utama dan paviliun timur terdiri dari tujuh area sedangkan paviliun barat terdiri dari enam area.

Lebih lengkapnya, rumah utama terdiri dari ruang pribadi Achmad Soebardjo yang masih dipertahankan bentuknya serta dua ruang VIP. Paviliun timur terdiri dari dua kamar tidur, pendopo, dan lounge. Sedangkan paviliun barat terdiri dari tiga ruang serbaguna, lounge, bar serta dapur.

3. Daya tarik ada di setiap sudut

ruangan Cikini 82 (instagram.com/cikini_82)

Daya tarik utama pada gedung ini adalah nuansa kolonial yang kental di setiap sudut. Terutama di ruang kerja Achmad Soebardja dengan buku-buku langka yang tersimpan rapi di rak. Selain itu, terdapat sudut ruangan yang dihiasi lukisan dari pelukis terkenal Indonesia.

Didukung dengan furnitur klasik di setiap ruangan, membuat kesan historis makin terasa. Selain itu, terdapat teras estetik dan asri yang membuat pengunjung betah ngobrol berlama-lama. Tak hanya itu, foto-foto di bangunan ini membuat pengunjung seakan-akan masuk ke mesin waktu kala masa perjuangan.

4. Harga sewa untuk berbagai acara

venue pernikahan di Cikini 82 (instagram.com/cikini_82)

Dengan daya tarik tersebut, siapa sih yang tidak tertarik untuk ke sana? Cikini 82 sendiri telah dibuka untuk berbagai macam acara. Mulai dari pernikahan hingga kamar untuk menginap. Untuk harga sewanya, berikut ini adalah harga sewa ruangan Cikini 82:

Untuk pernikahan

  • Harga sewa Rp43 juta-an dengan kapasitas 200 orang dan durasi enam jam

  • Harga sewa Rp44 juta-an dengan kapasitas 300 orang dan durasi enam jam

  • Harga sewa Rp52 juta-an untuk semua area selama enam jam

Untuk acara

  • Harga sewa Rp25 juta-an dengan kapasitas 300 orang dan durasi enam jam

Pemotretan atau photoshoot

  • Harga sewa paviliun barat mulai Rp7,5 juta-an, berlaku delapan jam

  • Harga sewa paviliun timur mulai Rp8 juta-an, berlaku delapan jam

  • Harga sewa rumah utama mulai Rp12 juta-an, berlaku delapan jam

  • Harga sewa seluruh area Rp17,5 juta-an, berlaku delapan jam

Penginapan

  • Harga Queen Room Rp1,5 juta/malam

  • Harga King Room Rp1,8 juta/malam

5. Lokasi dan cara ke Cikini 82

ilustrasi stasiun kereta api (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bangunan bersejarah ini berada di alamat jalan Cikini Raya No.82 RT.14/RW.5, Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Buka setiap hari Senin sampai Jumat, pukul 09.00—18.00 WIB. Khusus hari Sabtu dan Minggu, tutup kecuali ada acara tertentu.

Kalau bingung mengakses lokasi ini, ada beberapa transportasi yang bisa digunakan. Jika menggunakan kereta api bisa turun di Stasiun Cikini. Jika menggunakan Transjakarta gunakan rute 5M dan 6H ke arah Cikini. Serta gunakan JakLingko Jak10A jika menggunakan Jaklingko.

Walaupun Cikini 82 sudah direvitalisasi, bangunan masih kental dengan arsitektur gaya kolonial. Bisa menampung hingga 500 orang, bangunan ini cocok untuk beragam acara termasuk pernikahan. Jadi, apakah kamu tertarik untuk membuat acara di sini?


This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team