5 Tempat Bersejarah di Jakarta dan Sekitarnya!

Tempat bersejarah di Jakarta yang pertama adalah Rumah Bersejarah Rengasdengklok. Rumah Bersejarah Rengasdengklok adalah sebuah bangunan rumah sederhana di Rengasdengklok, Karawang. Rumah ini saksi Peristiwa Rengasdengklok di mana Sukarno dan Mohammad Hatta 'diculik' pada tanggal 16 Agustus 1945 oleh golongan muda seperti Soekarni, Wikana, Chaerul Saleh, dan lain-lain yang mendesak proklamasi kemerdekaan segera dilakukan.

Rumah ini merupakan milik seorang petani keturunan Tionghoa bernama Djiaw Kie Siong yang menempati rumah tersebut dari tahun 1920. Bangunan rumah dengan bentuk atap limasan ini sudah dimasukan kedalam bangunan cagar budaya mengingat umurnya yang sudah tua dan peristiwa penting yang terjadi di tempat ini. Kini, kamu bisa melihat berbagai koleksi yang terkait dengan Peristiwa Rengasdengklok di tempat ini. 

Lokasi Rumah Bersejarah ini ada di Jalan Perintis Kemerdekaan nomor 33, Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Rumah ini mulanya berada di tepi sungai. Namun karena sering terkena banjir dan abrasi, rumah ini dipindahkan beberapa ratus meter dari tempatnya semula. 

Museum Perumusan Naskah Proklamasi (Munasprok) adalah sebuah museum yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol nomor 1, Jakarta Pusat.

Tempat wisata bersejarah di Jakarta ini didedikasikan untuk mengenang proses penyusunan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada malam hari tanggal 16 Agustus 1945 sepulang Sukarno dan Hatta dari Rengasdengklok. 

Rumah ini saat itu merupakan rumah dari Laksamana Muda Tadashi Maeda. Meski beliau merupakan tentara Jepang, namun ia mengizinkan rumahnya digunakan sebagai tempat untuk perumusan proklamasi. Kini, rumah ini sudah beralih fungsi menjadi museum yang memiliki koleksi berupa foto-foto, dokumen, dan benda-benda bersejarah terkait dengan peristiwa dengan perumusan naskah proklamasi yang disusun oleh Sukarno, Mohammad Hatta, dan Achmad Soebardjo. 

Jam buka tempat wisata bersejarah di Jakarta ini adalah Senin-Jumat pukul 08.00-14.00 WIB dan Sabtu-Minggu pukul 08.00-13.00 WIB. 

Ketika belajar di sekolah kamu pasti belajar bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Sukarno di rumahnya yang beralamat di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56. Namun sayangnya, kini kamu sudah tidak bisa lagi melihat fisik bangunan rumah terjadinya peristiwa penting dalam sejarah Indonesia ini karena sudah dirobohkan atas perintah Presiden Sukarno di awal 1960 an. 

Kini Jalan Pegangsaan sudah berubah nama menjadi Jalan Proklamasi dan tempat ini menjadi sebuah taman. Kamu bisa menemukan 3 tugu bersejarah yang berkaitan dengan kemerdekaan Indonesia di taman yang satu ini.

Tugu pertama adalah Tugu Peringatan Satu Tahun Republik Indonesia atau dikenal juga sebagai Tugu Jarum yang diresmikan pada tahun 1946 oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir. Tugu ini berlokasi di halaman depan rumah tempat pembacaan proklamasi dan sempat dihancurkan bersamaan dengan penghancuran rumah tersebut. Namun tugu berbentuk obelisk setinggi kurang lebih 2 meter ini dibangun ulang pada tahun 1972. 

Tugu kedua yakni Tugu Petir yang berlokasi sejajar dengan Gedung Pola. Tugu ini diresmikan oleh Presiden Sukarno pada tahun 1961. Mempunyai bentuk seperti tiang setinggi 17 meter dengan hiasan berbentuk petir di atasnya, kamu bisa menemukan tulisan "Disinilah Dibatjakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada Tanggal 17 Agustus 1945 djam 10.00 pagi oleh Bung Karno dan Bung Hatta" dalam ejaan lama yang tertulis di bagian bawah tugu. 

Selanjutnya merupakan monumen paling menonjol di taman ini yaitu Monumen Pahlawan Proklamator Sukarno-Hatta. Diresmikan oleh Presiden Suharto pada tahun 1980,  monumen ini berupa patung Sukarno yang sedang membacakan teks proklamasi dan Mohammad Hatta yang mendampinginya dengan tinggi sekitar 4 meter. Di antara kedua patung ini terdapat balok perunggu dengan teks proklamasi yang diperbesar 200 kali.

Monumen Nasional atau Monas merupakan monumen megah yang berada di tengah-tengah Lapangan Merdeka. Pada tanggal 19 September 1945, di sebelah selatan Lapangan Merdeka dulunya terdapat Lapangan Ikada dan ini merupakan tempat terjadi peristiwa "Rapat Raksasa Lapangan Ikada" dimana Sukarno memberikan pidato singkat di hadapan rakyat dalam rangka memperingati satu bukan proklamasi kemerdekaan.

Kini kamu bisa menemukan Monumen Ikada yang dirancang oleh pematung Sunaryo yang diresmikan pada tahun 1988. Monumen ini menggambarkan sosok lima pemuda yang sedang memancangkan Sang Merah Putih.

Bukan hanya itu, di Monumen Nasional Kamu juga bisa menemukan salah satu benda paling penting dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan yakni teks proklamasi yang disimpan di Ruang Kemerdekaan dalam kotak kaca.

Pada jam-jam tertentu pintu besi dengan motif Bunga Wijaya Kusuma berlapis emas akan terbuka dan memperlihatkan kotak kaca berisi teks proklamasi diiringi dengan disiarkannya rekaman suara Bung Karno yang sedang membacakan teks proklamasi. 

Gedung Joang '45 adalah sebuah museum di Jakarta yang menceritakan perjuangan Indonesia untuk merdeka. Awalnya, gedung ini merupakan Hotel Schomper yang dikelola oleh L.C. Schomper dan istrinya. Namun pada tahun 1942, hotel ini disita oleh Jepang dan ditempati oleh kantor propaganda, Gunseikanbu Sendenbu.

Di tempat ini, para pemuda nasionalis seperti Sukarni, Chairul Saleh, Adam Malik, dan lain-lain menerima pendidikan politik. Mereka yang sempat belajar politik di sini kemudian dikenal sebagai "Pemuda Menteng 31" dan diantaranya menjadi aktor dibalik Peristiwa Rengasdengklok.

Kini tempat ini dijadikan museum sejak tahun 1972 di mana kamu bisa melihat jejak perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia melalui koleksi benda-benda peninggalan, foto, lukisan dan diorama yang menggambarkan perjuangan sekitar tahun 1945-1950 an.

Museum ini berlokasi di Jalan Menteng raya nomor 31, jakarta Pusat. Museum ini buka dari hari Selasa-Minggu dan buka dari jam 09.00.

Nah, itulah beberapa tempat bersejarah di Jakarta dan sekitarnya yang bisa kamu kunjungi untuk menyambut kemerdekaan Indonesia. Setiap tempat mempunyai makna yang mendalam yang menandai lahirnya Indonesia sebagai sebuah negara yang berdaulat. Apa kamu tertarik untuk berkunjung ke tempat-tempat ini?