- Puncak Suroloyo.
- Sendangsono.
- Embung Tonogoro.
- Nglinggo-Tritis.
- Tumpeng Menoreh.
- Puncak Widosari.
- Goa Pindul.
- Kalisuci.
- Goa Jomblang.
- Dewi Wukirsari.
- HeHa Sky View.
- Bukit Bintang.
- Mangunan (Becici dan Pengger).
- Air Terjun Sri Gethuk.
- Imogiri.
- Dewi Jatimulyo.
- Dewi Tinalah.
- Nglanggeran.
18 Destinasi Wisata di Yogyakarta Tercatat Rawan Longsor

Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta mengumumkan 18 destinasi wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) rawan longsor. Lokasi-lokasi tersebut tersebar di kawasan Perbukitan Menoreh, Pegunungan Sewu, serta Perbukitan Patuk–Imogiri, dan wilayah sekitarnya.
Informasi ini disampaikan Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Yogyakarta, Lis Dwi Rahmawati, dalam Forum Wartawan di Gedung DPRD DIY, Rabu (3/12). Ia menjelaskan area-area tersebut sejak lama berada di zona rawan bencana, sehingga berbagai langkah pengamanan dan mitigasi terus dilakukan secara berkala.
Kata Lis Dwi Rahmawati, ketiga kawasan itu memang sudah bertahun-tahun dikenal rawan bencana, sehingga butuh perhatian khusus apalagi di cuaca seperti sekarang. Dispar Yogyakarta bekerja sama dengan BPBD DIY, Satpol PP, hingga para pelaku wisata setempat untuk memastikan keamanan di lapangan. Fokus utamanya adalah memberikan pengalaman wisata yang aman dan nyaman, terutama saat musim hujan ketika risiko longsor meningkat.
Sementara itu, Kepala BPBD Yogyakarta, Agustinus Ruruh Haryata, mengimbau pengelola wisata untuk lebih waspada. Ia meminta agar aktivitas wisata dibatasi ketika hujan deras dan segera melapor jika ditemukan tanda-tanda pergerakan tanah.
BPBD Yogyakarta juga telah memasang sistem peringatan dini di sejumlah titik rawan longsor. Penguatan pemantauan lereng dan evaluasi teknis terkait kondisi kawasan perbukitan juga terus dilakukan.
Daftar destinasi wisata di Yogyakarta yang termasuk zona rawan longsor

Berikut daftar 18 destinasi wisata di Yogyakarta yang termasuk zona rawan longso.
Namun, imbauan dari Dinas Pariwisata DIY ini disayangkan pihak pengelola Goa Pindul, Arif Sulistyo, karena penyebutan Goa Pindul sebagai kawasan rawan longsor ini dilakukan tanpa pengecekan langsung di lapangan. Ia menegaskan selama 15 tahun mengelola destinasi tersebut, tidak pernah sekalipun terjadi insiden batu runtuh atau longsor di dalam goa.
Menurut dia, penyampaian informasi tanpa verifikasi semacam ini bisa berdampak serius. Arif mengungkapkan pihaknya sudah harus mengembalikan uang muka kepada tujuh rombongan, dengan nilai mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah per grup. Bahkan, ia juga menyebut dampak dari informasi tersebut ikut berimbas pada pendapatan harian warga Kalurahan Bejiharjo yang menggantungkan ekonomi mereka pada aktivitas wisata di Goa Pindul.
Dengan meningkatnya curah hujan dan kondisi geografis DIY yang penuh perbukitan, kewaspadaan memang tak bisa ditawar. Kolaborasi antara pemerintah hingga pengelola wisata menjadi kunci untuk menjaga keamanan para pengunjung.
Meskipun sejumlah destinasi berada di zona rawan longsor, wisatawan tetap bisa menikmati keindahan alam Yogyakarta selama mengikuti imbauan keselamatan dan memperhatikan kondisi cuaca. Pada akhirnya, kenyamanan dan keselamatan harus selalu menjadi prioritas, agar pariwisata setempat bisa terus berkembang tanpa mengabaikan faktor risiko yang ada.
Jadi, kalau kamu berencana ke Yogyakarta pada liburan akhir atau awal tahun, pastikan selalu waspada dan perhatikan cuaca serta kondisi destinasi yang akan dituju, ya!


















