Tak Hanya Borobudur, 10 Candi Buddha Ini Berstatus Terindah di Dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apa yang ada di kepalamu saat mendengar kata 'candi'? Tentu bangunan yang penuh dengan relik dan terbuat dari bebatuan. Selain jadi tempat ibadah, candi juga warisan budaya serta magnet wisata yang harus dilestarikan.
Kalau selama ini hanya candi-candi khas Indonesia yang kamu tahu, sepuluh candi berikut bisa jadi bukti bahwa tak hanya Borobudur yang berstatus candi Buddha termegah di dunia.
1. Wat Benchamabophit, Thailand
Candi Wat Benchamabophit selesai dibangun pada tahun 1911. Bukan dari bebatuan kelabu, ia justru dibangun dari marmer yang diimpor dari Italia. Jendela serta pilarnya merupakan representasi dari budaya kuno Thailand serta Dewa-Dewa dalam kepercayaan Buddha.
2. Seiganto-ji, Jepang
Meski berada di Jepang, candi Buddha ini dipercaya dalam legenda ditemukan oleh seorang biksu asal India. Candi ini sengaja dibangun dekat dengan Air Terjun Nachi, tempat suci yang sering digunakan untuk semedi di masa lampau. Tempat ini menjadi sedikit candi Buddha yang masih beroperasi sejak berlakunya kebijakan pemisahan Shinto dan Buddha pasca restorasi Meiji.
3. Wat Rong Khun, Thailand
Candi ini cukup baru, ia didirikan tahun 1997 dan menjadi sebuah candi dengan warna putih bersih di semua sisinya. Candi ini cukup modern, si penciptanya adalah seorang pelukis asal Thailand bernama Chalermchai Kositpipat yang memasukkan unsur budaya pop di dalamnya. Meski begitu, pengunjung tetap diminta mengenakan pakaian yang sopan dan menjaga perilaku sesuai adat yang dipercaya saat berkunjung ke sini.
4. Paro Taktsang, Bhutan
Paro Taktsang dikenal pula dengan nama Tiger's Nest. Untuk menuju candi ini, pengunjung harus melakukan pendakian yang cukup terjal. Sudah ada anak tangga sih, tetapi cukup melelahkan pula. Namanya sendiri diambil dari sebuah legenda bahwa sang penemu candi, Padmasambhava, diantar seekor siluman harimau menuju lokasi ini untuk bertapa selama beberapa tahun.
5. Man Mo, Hong Kong
Pergi ke Hong Kong rugi rasanya jika tak mampir ke sebuah candi Buddha dengan warna merah menyala ini. Rembesan cahaya matahari di beberapa bagian candi pun membuat bangunan ini tampak magis. Nama Man Mo sendiri diambil dari sebutan untuk Dewa Literasi (Man) dan Dewa Perang (Mo).
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Perbedaan Langgam Candi Jawa Tengah & Jawa Timur, Kenali Yuk!
6. Gyeongbokgung Palace, Korea
Gyeongbokgung Palace terletak di antara Pegunungan Bukansan dan gedung-gedung pencakar langit Seoul. Tempat ini dulunya terdiri dari ratusan bangunan kecil, namun kini sudah jauh berkurang. Masih ada ruang seperti paviliun, aula, candi, kuil, kolam, dan kebun yang berdiri kokoh dan dirawat sebagai cagar budaya.
7. Datsan Gunzechoinei, Rusia
Terdengar aneh, tetapi ternyata Rusia memiliki setidaknya 1,5 juta pemeluk agama Buddha. St. Petersburg adalah salah satu kota dengan umat Buddha terbanyak. Datsan Gunzechoinei adalah salah satu candi yang masih berdiri kokoh di Rusia.
Dulunya, ia sempat berganti fungsi menjadi markas komunikasi militer hingga pusat riset dan olahraga. Gaya bangunan ini terpengaruh gaya arsitektur Tibet yang berpadu dengan kusen dan kaca jendela ala Gereja Ortodoks Rusia.
8. Byodo-In Temple, Hawaii
Ada yang menarik dari candi ini, yaitu dibangun hampir tanpa paku. Candi ini adalah jejak pertama para imigran Jepang di Hawaii. Ini sebenarnya replika dari Candi Byodo-In yang ada di Kyoto, Jepang. Dikelilingi perkebunan cantik yang juga dihuni burung merak, angsa, dan ikan koi, rasanya benar-benar seperti berada di Jepang.
9. Kye Gompa, India
Didirikan ribuan tahun lalu, Kye Gompa pun sudah pernah melalui berbagai peperangan yang hampir merubuhkannya, pun termasuk gempa bumi tahun 1975. Lokasinya ada di kawasan Pegunungan Himalaya dan merupakan salah satu tempat ibadah yang berbentuk lapisan berundak sebagai benteng bagi candi utamanya.
10. Kopan Monastery, Nepal
Kopan adalah rumah untuk para biksu yang terletak sebuah dataran tinggi di Kathmandu. Tempat ini dulunya adalah milik seorang bangsawan dari kerajaan Nepal, kemudian dialih fungsi menjadi sebuah monastery atau pusat keagaaman. Warnanya sangat cerah didominasi merah dan kuning di berbagai sudutnya.
Baca Juga: 30 Potret Asyiknya Liburan di Candi Prambanan-Borobudur, Bikin Betah!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.