6 Fakta Unik Blood Falls, Air Terjun 'Berdarah' di Antartika

Definisi keunikan dan keindahan yang menakjubkan

Pemandangan dengan warna merah mencolok tidak hanya terdapat di dalam adegan film horor maupun fiksi ilmiah saja, tetapi juga pada bentang alam. Salah satunya adalah air terjun darah yang terletak di tengah bentangan salju putih di Antartika.

Air terjun darah atau Blood Falls termasuk ke dalam fenomena alam yang unik dan tidak dapat ditemukan di mana pun. Akibat warna airnya yang berwarna merah dan mengalir dari suatu gletser menuju Bonney Lake, banyak peneliti menyebutnya dengan Blood Falls.

1. Ditemukan pada 1911 oleh ahli geologi Australia

6 Fakta Unik Blood Falls, Air Terjun 'Berdarah' di AntartikaTebing Es Berwarna Merah di Antartika (instagram.com/fab.ends)

Pada awalnya, terdapat seorang ahli geologi dari Australia bernama Griffith Taylor yang secara tidak sengaja menemukan tebing-tebing es berwarna merah pada 1911. Oleh karena itu, bongkahan es atau gletser ini memiliki nama Taylor Glacier.

Taylor sendiri berasal dari nama belakang sang penemu, yakni Griffith Taylor. Sedangkan Glacier sendiri bermakna gletser. Sejatinya, Taylor Glacier merupakan gletser terdingin yang ada di Bumi dengan air yang masih dapat mengalir secara terus menerus.

Perlu diketahui bahwa fenomena air terjun darah atau Blood Falls bukanlah suatu fenomena supranatural, melainkan fenomena alam yang nyata. Tidak banyak gletser yang memiliki aliran air asin, terlebih lagi berwarna merah.

2. Berada di Antarctica McMurdo Dry Valleys, salah satu lembah terekstrem di dunia

6 Fakta Unik Blood Falls, Air Terjun 'Berdarah' di AntartikaMcMurdo Dry Valleys, Antartica (instagram.com/polar_andy_cz)

Berada di salah satu lokasi paling ekstrem di Bumi, yakni McMurdo Dry Valleys, tidak mengherankan kalau Blood Falls juga turut memiliki ciri ekosistem serta reaksi kimia yang unik di dalamnya. 

Pada dasarnya, McMurdo Dry Valleys merupakan wilayah bersalju dengan udara kering yang berembus dari wilayah di sekitarnya yang lebih tinggi. Oleh karena, lokasinya yang terpencil disertai kondisi lingkungan yang sangat ekstrem membuat McMurdo Dry Valleys digolongkan ke dalam salah satu tempat berbahaya di dunia.

3. Air berwarna merah disebabkan oksidasi antara air asin

6 Fakta Unik Blood Falls, Air Terjun 'Berdarah' di AntartikaAntarctica's Blood Red Waterfall (instagram.com/radio.316)

Air merah yang muncul pada aliran air terjun tidak berasal dari ganggang merah melainkan rata-rata suhu yang dimiliki ialah minus 17 derajat Celcius disertai tingginya kadar garam di dalamnya. Tidaklah mungkin suatu organisme biasa dapat hidup di dalam aliran Blood Falls.

Berdasarkan hasil penelitian National Geographic dalam Journal Geophysical Research: Biogeosciences, air berwarna merah tersebut muncul akibat adanya danau air asin di bawah gletser. Danau air asin ini memiliki titik beku yang lebih rendah daripada air murni atau setara dengan tiga kali lebih asin dari air laut. Aliran airnya mampu melelehkan es dalam keadaan membeku. 

Air asin sebelum menyembul keluar dari bawah gletser tidak mengandung oksigen, tetapi mengandung mikroorganisme disertai zat berunsur besi. Kemudian, setelah keluar dari bawah lapisan gletser, akibat titik bekunya yang lebih rendah dan bertemu dengan kondisi lingkungan yang penuh dengan oksigen, oksidasi sebagai reaksi kimia akan terjadi sehingga menyebabkan munculnya warna merah pada aliran air terjun.

Baca Juga: 9 Keindahan Mealt Falls, Air Terjun di Skotlandia yang Spektakuler! 

4. Jadi destinasi wisata dan penelitian yang menarik di Antartika

6 Fakta Unik Blood Falls, Air Terjun 'Berdarah' di AntartikaAir Terjun Darah, Antartika (instagram.com/polar_andy_cz)

Keunikan sekaligus keindahannya menjadikan Blood Falls atau air terjun darah ini sebagai bentang alam yang banyak dikunjungi sebagian orang. Banyak penjelajah Arktik, ahli mikrobiologi, ahli glasiologi, dan berbagai macam komunitas yang datang.

Tidak hanya keunikannnya, air terjun darah satu ini juga memberikan bukti sekaligus menandakan bahwa masih terdapat kehidupan di bawah tekanan kondisi lingkungan yang ekstrem sekalipun tanpa oksigen, cahaya, dan suhu di bawah 0 derajat Celcius.

5. Hanya bisa dikunjungi menggunakan kapal pesiar dan helikopter

6 Fakta Unik Blood Falls, Air Terjun 'Berdarah' di AntartikaPeneliti sedang Melakukan Penelitian terhadap Taylor Glacier di Antartika (instagram.com/radio.316)

Sedikit berbeda dengan destinasi wisata populer lainnya, Blood Falls berada di lokasi yang cukup terpencil untuk dapat dikunjungi. Walaupun begitu, tidak sedikit orang yang datang berkunjung karena beberapa alasan penting lainnya.

Bagi pengunjung yang ingin melihat keunikan dan keindahan Blood Falls secara langsung, tempat ini hanya dapat dicapai menggunakan kapal pesiar di Laut Ross atau helikopter dari stasiun terdekat yakni Stasiun McMurdo (USA) dan Scott Base (Selandia Baru).

Namun, menurut beberapa ahli, jalan terbaik untuk dapat melihat langsung air terjun unik dan mengerikan ini ialah dengan memimpin suatu ekspedisi atau menjadi bagian tim dari penelitian.

Air terjun darah atau Blood Falls ini termasuk salah satu keunikan bentang alam Antartika yang menakjubkan sekaligus misterius. Pemandangan indahnya didominasi warna merah terang yang tidak akan pernah di temukan di wilayah lainnya.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Benua Antartika Tak Berpenghuni, Penasaran?

Elvina Ekaningtyas Damayanti Photo Verified Writer Elvina Ekaningtyas Damayanti

"Don't just study hard but also study smart"

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya