5 Fakta Menarik Sumedang, Tetangga Bandung yang Kaya Potensi

Sumedang memiliki Waduk Jatigede, yaitu waduk kedua terbesar di Indonesia setelah Waduk Jatiluhur. Waduk ini membendung aliran Sungai Cimanuk di Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, yang mulai beroperasi tahun 2017.

Fungsi utama waduk ini tentu saja untuk sarana irigasi dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Tetapi karena pemandangannya cantik, waduk ini kemudian berkembang menjadi sarana rekreasi bagi warga sekitar dan juga pengunjung dari luar daerah. Selain itu, waduk ini juga dimanfaatkan untuk sarana olahraga air dan budidaya ikan tawar.

Siapa yang tidak kenal pahlawan wanita Indonesia satu ini? Cut Nyak Dien memang lahir di Aceh, tetapi meninggal dunia dan dimakamkan di Sumedang. Ini yang jarang diketahui oleh banyak orang.

Pada tahun 1906, Cut Nyak Dien dibuang ke Sumedang oleh Belanda. Sejak saat itu, beliau tinggal di kabupaten ini sambil memberikan pelajaran mengaji kepada ibu-ibu dan warga sekitarnya. Selanjutnya di tahun 1908, Cut Nyak Dien wafat dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Desa Sukajaya, Kabupaten Sumedang. Pemakamannya yang tidak terlalu jauh dari alun-alun Sumedang dan merupakan salah satu tempat bersejarah di kabupaten ini.

Yang paling terkenal dari Sumedang tentu saja Tahu Sumedang. Padahal Sumedang punya beberapa kuliner khas lainnya yang juga tidak kalah lezat, lho. Salah satunya adalah soto bongko.

Bongko mempunyai arti gumpalan besar. Ini sesuai dengan penggunaan lontong yang berpotongan besar-besar di dalam sotonya. Selain berisi lontong, isi dari soto ini ada toge, tahu rebus, dan bawang goreng. Dengan kuah kari yang kental dan gurih, menu yang biasanya dimakan saat sarapan ini pasti membuat lidahmu ketagihan.

Selain tahu dan soto, kuliner khas lainnya dari kota ini adalah ubi cilembu, opak ketan, dan kadedemes, yaitu oseng kulit singkong (dari ubi kayu atau ketela pohon). Ada juga buah khas Sumedang, yaitu salak bongkok dan jeruk cikoneng.

Jalan Cadas Pangeran yang terkenal angker ini berada di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Pamulihan dan Kecamatan Sumedang Selatan. Jalan yang dibangun pada masa kepemimpinan Gubernur Daendels ini sudah berusia 200 tahun yang menghubungkan Kabupaten Bandung dan Cirebon.

Pada 1995, Jalan Cadas Pangeran sempat ditutup selama beberapa bulan karena terjadi longsor besar. Di tahun 2000 terjadi longsor lagi, tetapi tidak sebesar sebelumnya. Hingga sekarang pun area jalan ini rawan longsor.

Jalan ini dianggap bersejarah karena menelan banyak sekali nyawa rakyat yang bekerja rodi saat menyelesaikan proyek ini. Mungkin juga ini yang menyebabkan Jalan Cadas Pangeran dikenal angker dan berhantu.

Sumedang mempunyai banyak tempat wisata dengan pemandangan yang indah. Salah satu yang terkenal adalah Kampung Toga Sumedang, sebuah kawasan wisata terpadu dengan berbagai kegiatan dan fasilitas yang membuat kamu puas menghabiskan hari di sini. Kamu bisa berenang, bersepeda, outbond bahkan terbang dengan paralayang!

Sumedang juga punya Situ Biru Cilembang yang airnya biru dan bening dengan pemandangan yang mempesona. Sayangnya, kamu tidak boleh berenang di danau ini. Kalau ingin berenang di tempat yang alami, kamu bisa ke Mata Air Sirah Cipelang atau Mata Air Pegunungan Tampomas yang airnya segar dan jernih. Jika kamu penyuka aktivitas seru yang menguji adrenalin, bermain Arung Jeram Pangcalikan di Sungai Cipeles, Desa Citepok bisa jadi pilihan.

Kalau belum puas, masih ada beberapa tempat wisata alam lainnya, lho. Sebut saja agrowisata Kampung Nangorak, Ecopark Kampung Karuhun, Wisata Kampoeng Ciherang, dan pemandian air panas Cipanas Cileungsing. Jangan buru-buru pulang sebelum puas berwisata, ya!

Nah, setelah membaca fakta menarik Sumedang di atas, kamu tertarik gak mengunjungi kabupaten ini? Jarak dari Kota Bandung hanya sekitar 47 kilometer, kok. Jangan lupa foto kegiatanmu selama di Sumedang untuk kenang-kenangan!