Instagram.com/lensa_sigendu
Puncak upacara Yadnya Kasada digelar di Mandala Pura Luhur Poten Bromo. Ritual dimulai sejak dini hari dengan pembacaan sejarah Kasada yang diiringi tabuhan instrumen gamelan.
Mayoritas yang mengikuti upacara merupakan warga Hindu Tengger dari empat kabupaten di sekitar TNBTS. Tak jarang ada penganut Hindu Bali yang meramaikan upacara Yadnya Kasada.
Setelah melakukan ritual di pura, mereka beranjak ke kawah Bromo sambil membawa sejaji. Sejaji dikemas dalam bentuk ongkek (pikulan memakai bambu). Isinya berupa hasil bumi, seperti pisang, jagung, singkong, wortel, dan lain-lain.
Bahkan, beberapa orang membawa hewan ternak, seperti ayam, kambing, bebek, dan sebagainya. Selanjutnya, sesaji dilarung di kawah Bromo. Tindakan tersebut diyakini akan dibalas dengan tanah subur sehingga hasil pertanian melimpah.