China (pexels.com/mingche lee)
Bahasa tidak bisa dilepaskan dari identitas. Dalam kasus Tiongkok, penyebutan ini bukan hanya mencerminkan sebuah tempat di peta, melainkan juga cerminan hubungan historis dan emosional antara dua bangsa yang telah berinteraksi selama berabad-abad. Banyak jejak budaya Tionghoa yang mewarnai tradisi lokal Indonesia, mulai dari arsitektur, makanan, hingga bahasa sehari-hari.
Penyebutan Tiongkok juga menunjukkan penghargaan terhadap kontribusi etnis Tionghoa dalam perjalanan sejarah Indonesia. Dengan mengadopsi istilah yang berasal dari komunitas lokal, negara menunjukkan bahwa pengakuan terhadap warisan budaya bukan sekadar simbol, tetapi juga bagian dari narasi kebangsaan. Hal ini menjadi langkah kecil tapi penting dalam memperkuat persatuan melalui bahasa.
Perdebatan soal kenapa China disebut Tiongkok sebenarnya membuka pintu untuk memahami lebih dalam tentang sejarah, bahasa, dan identitas. Istilah ini tidak lahir begitu saja, melainkan tumbuh dari proses panjang interaksi budaya, politik, dan sosial. Kini, penggunaan kata Tiongkok mencerminkan semangat baru dalam melihat hubungan dua negara sekaligus mempertegas posisi bahasa Indonesia sebagai cerminan keberagaman dan kesetaraan.
Referensi:
"Cina, Tionghua, or Chinese: How Do You Call Indonesians of Chinese Descent in Bahasa Indonesia?" Translation Singapore. Diakses pada Juni 2025.
"Ketahuilah Istilah Tiongkok, Cina, dan China." Bamboo Cyber School. Diakses pada Juni 2025.