6 Keunikan Awaji, Pulau Dewata yang Populer dengan Selat Naruto 

Wisata alam hingga kuliner berkualitas tinggi ada di sini

Awaji merupakan salah satu pulau yang berada di dekat Kobe dan Osaka. Pulau ini dikenal sebagai penghasil makanan terbaik untuk kerajaan pada masanya. Selain itu, keindahan alam luar biasa dan cuaca yang hangat sehingga memungkinkan bunga mekar sepanjang tahun.

Pulau Awaji menjadi destinasi wisata yang terbilang lengkap. Bukan sekadar pantai, kamu pun bisa menikmati wisata budaya, sejarah, hingga pusaran air di Selat Naruto. Masih mau tahu keunikan lainnya? Yuk, simak ulasan berikut!

1. Dikenal sebagai Pulau Dewata yang kaya sejarah dan mitos

6 Keunikan Awaji, Pulau Dewata yang Populer dengan Selat Naruto Kuil Izanagi Jingu (instagram.com/my_name_is_chestnut)

Dilansir Awajishima Kanko, Pulau Awaji dikenal dengan legenda sebagai pulau pertama yang terbentuk di Jepang. Beberapa lokasi di sana pun berhubungan dengan asal mula budaya tradisional dan mitos. Beberapa situs bersejarah menjadi buktinya, seperti kuil tertua di Jepang, Kuil Izanagi Jingu hingga Pulau Eshima dan Nushima di dekat Awaji.

Gak heran kalau dijuluki Pulau Dewata, pasalnya Kuil Izanagi Jingu dipercaya sebagai tempat Dewa Izanaginomikoto menghabiskan sisa hidupnya. Sedangkan teater boneka, Ningyo Joruri, diciptakan untuk mengibur anak para dewa selama penciptaan Jepang.

2. Tempat yang tepat untuk menikmati beragam bunga sepanjang tahun

6 Keunikan Awaji, Pulau Dewata yang Populer dengan Selat Naruto Taman Amaji Hanasijiki (instagram.com/awhitneybuxton)

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa Pulau Awaji beriklim hangat sepanjang tahun. Hal tersebut memudahkanmu untuk menikmati beragam jenis bunga yang mekar bergantian sepanjang tahun. Bukan sekadar sakura, bunga bakung hingga bunga sepatu hamabo yang langka pun bisa kamu lihat di sana.

Awaji juga dikenal sebagai Pulau Taman, ada banyak taman bunga yang bisa kamu kunjungi di setiap musimnya. Saat musim semi kamu bisa berkunjung ke Taman Awaji Hanasajiki dan Kuil Onjo-ji. Ketika musim gugur, nikmati keindahan daun maple merah di Kuil Tosan-ji.

Di tempat yang berbeda, indahnya bunga bakung saat musim dingin bisa kamu nikmati di Nadakoroiwa Suinsekyo dan Tachikawa Suinsekyo. Sedangkan musim panas menjadi waktu yang tepat untuk mengunjungi Awaji Farm Park England Hill, Narugashima, dan Awaji Hana no Saijikien.

3. Menjadi habitat kunang-kunang gunung hingga laut

6 Keunikan Awaji, Pulau Dewata yang Populer dengan Selat Naruto kunang-kunang laut di Laut Pedalaman Seto (japantimes.co.jp)

Selain bunga yang mekar sepanjang tahun, Awaji juga memiliki keindahan alam lain dengan keunikannya tersendiri. Ada Pantai Goshikima yang terkenal dengan kerikil beragam warna. Pantai tersebut menjadi spot matahari terbenam di Laut Pedalaman Seto. 

Keunikan lain yang bisa kamu nikmati, yakni kunang-kunang gunung yang menghiasi langit malam di Awaji. Kunang-kunang tersebut bisa kamu lihat selama akhir Mei hingga Juni, ini sekaligus pertanda musim panas telah tiba.

AdaVargula hilgendorfi atau kunang-kunang laut yang bisa kamu lihat sepanjang April hingga September. Pancaran cahaya biru di laut yang menakjubkan menjadi daya tariknya.

Baca Juga: 6 Destinasi Wisata Keren di Nagasaki, Ada Harta Karun Jepang!

4. Selat Naruto menjadi lokasi pusaran terbesar di dunia, mencapai 30 meter

6 Keunikan Awaji, Pulau Dewata yang Populer dengan Selat Naruto foto udara Naruto Vortex dari Jembatan Onaruto (instagram.com/junymok)

Selat Naruto menjadi salah satu lokasi arus terbesar di dunia, kecepatannya mencapai 20 km/jam. Arus tersebut mengalir melalui Samudera Pasifik dan Laut Pedalaman Seto yang bertabrakan satu sama lain di Selat Naruto. Bentuk garis pantai dan dasar laut setempat menjadikan ukuran pusaran sekitar 30 meter.

Pusaran tersebut bisa kamu saksikan di bawah Jembatan Onaruto yang menghubungkan Pulau Awaji dan Shikoku. Naruto Vortex bukan sekadar pemandangan menakjubkan, bahkan dipromosikan untuk didaftarkan sebagai warisan alam dunia. 

5. 'The Region of Food', menawarkan beragam bahan makanan untuk Istana Kekaisaran

6 Keunikan Awaji, Pulau Dewata yang Populer dengan Selat Naruto sukiyaki daging sapi awaji (instagram.com/thedysanjaya)

Keindahan alam menakjubkan yang menarik wisatawan, gak lengkap tanpa kelezatan kulinernya. Seolah menjadi pulau dengan wisata super lengkap, Awaji pun dikenal sebagai The Region of Food atau Mitsukekuni dalam bahas Jepang. Pasalnya, makanan berkualitas tinggi melimpah di sini.

Makanan laut yang bisa kamu nikmati sepanjang tahun, tanpa khawatir dengan perubahan musim. Hasil ternak dan syuran yang tumbuh di tanah subur, serta bahan-bahan yang luar biasa khas Pulau Awaji. Bahkan, bahan makanan dari pulau ini dipersembahkan untuk Istana Kekaisaran pada zaman kuno.

Daging sapi awaji menjadi salah satu yang berkualitas tinggi, mulai dari pola hingga rasanya yang gurih dan lembut. Makanan laut yang segar, bahkan ada burger khas Pulau Awaji.

6. Rumah bagi jembatan gantung terpanjang di dunia

6 Keunikan Awaji, Pulau Dewata yang Populer dengan Selat Naruto Jembatan Akashi Kaikyo (instagram.com/nkt0703)

Bukan hanya kekayaan alam dan budaya yang menjadikan Pulau Awaji unik. Beberapa spot ikonik pun telah dikenal dunia, salah satunya Jembatan Akashi Kaikyo. Jembatan tersebut merupakan bagian proyek untuk menghubungkan pulau Honshu, Awaji, dan Shikoku.

Dilansir Roads Bridges, jembatan yang dibuka pada 5 April 1998 tersebut memiliki panjang 3.911 m dan bentang tengah 1.991 m. Hal tersebut menjadikannya jembatan gantung terbanjang di dunia yang melampaui Jembatan Humber di Inggris.

Itulah tadi keenam keunikan Pulau Awaji yang memiliki sumber daya alam melimpah, budaya, hingga infrastruktur yang keren abis. Ada banyak aktivitas yang bisa kamu lakukan mulai parasailing, memetik buah loquat, hingga membuat aksesoris dari kaca. 

Baca Juga: 5 Museum Unik di Osaka Jepang yang Sayang untuk Dilewatkan

Fatma Roisatin Nadhiroh Photo Verified Writer Fatma Roisatin Nadhiroh

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya