7 Masjid Tertua di Kalimantan Barat, Saksi Sejarah Penyebaran Islam

Jadi tempat ibadah hingga ikon wisata #LokalIDN

Masjid menjadi salah satu tempat ibadah umat Islam. Namun, di era modern fungsinya bisa berkembang menjadi wisata religi. Bahkan, beberapa masjid tua telah dinobatkan sebagai cagar budaya yang dilindungi.

Demikian pula di Kalimantan Barat. Terdapat beberapa masjid tua bersejarah yang tersebar di beberapa kota dan kabupaten. Hal tersebut juga menunjukkan pusat penyebaran agama Islam di setiap daerah. 

Berikut ini tujuh masjid tertua di Kalimantan Barat yang perlu kamu tahu. Bukan sekadar sebagai wisata religi, tapi juga unsur sejarahnya. Yuk, simak ulasannya!

1. Masjid Jami' Sultan Syarif Abdurrahman, Pontianak

7 Masjid Tertua di Kalimantan Barat, Saksi Sejarah Penyebaran Islaminstagram.com/nuslihazhar

Masjid Jami' Sultan Syarif Abdurrahman merupakan masjid tertua di Pontianak. Awalnya hanya sebuah musala sederhana yang berbeda dari saat ini. Dibangun pada tahun 1771 oleh Sultan Syarif Abdurrahman Akadrie. 

Pembangunannya pun diteruskan oleh sultan-sultan setelahnya, hingga bentuknya seperti saat ini. Sedangkan nama masjid, sebagai bentuk penghormatan kepada pendiri Pontianak sekaligus sultan pertama, yakni Sultan Syarif Abdurrahman Akadrie.

Bukan sekadar menjadi masjid tertua dan saksi sejarah Pontianak, masjid ini juga memiliki arsitektur yang unik. Dipengaruhi oleh budaya Jawa, Timur Tengah, Melayu, dan Eropa.

Atap undak masjid yang menyerupai tajug, merujuk pada arsitektur Jawa. Pintu dan jendela yang ukurannya cukup besar, khas bangunan Eropa. Bentuknya berupa rumah panggung, sesuai dengan budaya Melayu. Sedangkan pengaruh Timur Tengah bisa kamu lihat pada mimbar masjid.

2. Masjid Jami' At-Taqwa, Sekadau

7 Masjid Tertua di Kalimantan Barat, Saksi Sejarah Penyebaran Islamsekadaukab.go.id

Gak cuma di kota besar, Sekadau juga memiliki masjid bersejarah yang dibangun sejak tahun 1804. Masjid At-Taqwa ini letaknya berdekatan dengan lingkungan Keraton Kusuma Negara. Ini juga sebagai pertanda masuknya Islam di Kabupaten Sekadau. 

Salah satu hal unik yang populer, yakni bentuk kubahnya yang menyerupai tempayan terbalik. Hal tersebut dimaknai sebagai masa lalu masyarakat setempat yang kerap minum tuak dari tempayan. Setelah Sultan Anum menjadi raja, masyarakat pun diajak meninggalkan kebiasaan tersebut. 

Selain itu, ada empat tiang yang menyangga bangunan masjid. Masing-masing tiang diberi nama Hanan, Burhan, Manan, dan Dayan. Konon keempat tiang tersebut berkaitan dengan Kesultanan Kadriah Pontianak. 

3. Masjid Raya Singkawang, Singkawang

7 Masjid Tertua di Kalimantan Barat, Saksi Sejarah Penyebaran Islaminstagram.com/kizesya

Seperti yang dikenal masyarakat luas, bahwa Singkawang juga disebut Kota Amoy. Eits, ternyata di Singkawang juga ada salah satu masjid tertua di Kailmantan Barat, lho. Masjid Raya Singkawang ini sekaligus menjadi cerminan kerukunan antar agama dan etnis. 

Berbeda dari kedua masjid sebelumnya yang didirikan oleh seorang sultan. Masjid Raya Singkawang justru dibangun oleh Bawasahib Marican dan putranya, dua saudagar asal India. Lokasinya pun berdekatan dengan Vihara Tri Dharma Bumi Raya.

Masjid yang berdiri di atas lahan berbentuk segitiga ini berdiri sejak tahun 1885. Awalnya hanya bangunan sederhana, kemudian diperluas dan direnovasi menjadi makin luas hingga seperti sekarang ini, setelah mengalami kebakaran tahun 1937.

Baca Juga: Masjid Jami Al-Anwar, Masjid Tertua dan Saksi Penyebaran Islam di Lampung

4. Masjid Jami' Sultan Muhammad Syaifuddin II, Sambas

7 Masjid Tertua di Kalimantan Barat, Saksi Sejarah Penyebaran Islaminfopromodiskon.com

Masjid Jami' Sultan Muhammad Syaifuddin II juga dikenal sebagai Masjid Jami' Kesultanan Sambas atau Masjid Keraton Sambas. Masjid tersebut berdiri tahun 1885 dan menjadi yang tertua di Kabupaten Sambas. Lokasinya berdekatan dengan Keraton Sambas yang menjadi istana para sultan Sambas. 

Berawal dari rumah Sultan Umar Akamuddin yang dijadikan musala. Bukan sekedar sebagai tempat ibadah, tapi juga menjadi saksi penyebaran agama Islam di wilayah Kesultanan Sambas. Bahkan meluas hingga Malaysia dan Brunei Darussalam.

Selain usianya, ragam keunikan juga bisa kamu temukan di masjid ini. Seperti adanya bejana besar di belakang masjid yang dahulu digunakan untuk menampung air wudhu. Selain itu, ukiran khas Melayu bisa kamu temui pada mimbar. 

5. Masjid Jami' Nanga Pinoh, Melawi

7 Masjid Tertua di Kalimantan Barat, Saksi Sejarah Penyebaran Islamubayorengkampoeng.blogspot.com

Masjid tertua yang ada di Kalimantan Barat selanjutnya, yakni Masjid Jami' Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi. Masjid tersebut dibangun pada tahun 1888 yang menjadi pertanda perwakilan Kerajaan Sintang di Melawi. 

Meski masih berdiri hingga saat ini, namun masjid tersebut sudah mengalami banyak perubahan. Lokasinya pun sudah bergeser sekitar 500 meter dari sebelumnya. Kini terletak di pertigaan Sungai Melawi dan Sungai Pinoh. 

Sedangkan peninggalan yang masih awet hingga saat ini, yakni bedug dan mimbar khatib. Keduanya pun masih berfungsi dengan baik hingga kini. 

6. Masjid Jamiatul Khair, Mempawah

7 Masjid Tertua di Kalimantan Barat, Saksi Sejarah Penyebaran Islamfacebook.com/Masjid Jamiatul Khoir

Masjid Jamiatul Khair menjadi salah satu peninggalan sejarah yang berada di Kabupaten Mempawah. Masjid ini didirikan pada tahun 1906 oleh Panembahan Mempawah Muhammad Taufik Akamaddin. Beliau merupakan putra Gusti Ibrahim yang ditunjuk untuk menggantikan Gusti Intan.

Masjid tersebut sudah mengalami perpindahan lokasi sebanyak tiga kali. Pembangunan pertama di Kampung Berunai, kemudian di Kampung Siantan. Kini berada di Kampung Pulau Pedalaman, di tepi Sungai Mempawah dan tidak jauh dari Istana Amantubillah. 

Sebagian besar bangunan masih asli, hanya beberapa bagian yang sudah diganti. Tentunya bertujuan untuk mempertahankan, supaya tetap bediri kokoh.

Masjid ini gak cuma sebagai tempat ibadah tapi juga ikon wisata Mempawah. Biasanya, wisatawan yang mengunjungi Istana Amantubillah juga mampir ke sini. 

7. Masjid Nasrullah, Kubu Raya

7 Masjid Tertua di Kalimantan Barat, Saksi Sejarah Penyebaran Islamsebarissejarah.blogspot.com

Satu lagi nih masjid tertua di Kalimantan Barat, Masjid Nasrullah. Masjid ini kerap disebut Masjid Batu, sebab sebagian besar struktur bangunannya menggunakan batu bata. Masjid yang berdiri tahun 1926 ini, sekaligus menjadi masjid pertama di Kecamatan Teluk Pakedai.

Haji Ismail Mundu dan Haji Haruna bin Haji Ismail yang berinisiatif untuk mendirikan masjid tersebut. Haji Ismail Mundu merupakan ulama tersohor dari Kerajaan Kubu. Beliau masih keturunan Raja Sawito di Sulawesi Selatan.

Sedangkan untuk pembangunannya dibantu oleh murid-murid beliau dan arsitek dari Pontianak, Abdul Wahid bin Abu. Masjid tersebut sudah direnovasi beberapa kali, kini ada tiga kubah yang menjadi salah satu ciri khasnya.

Itulah tadi ketujuh masjid tertua di Kalimantan Barat. Bukan sekadar tempat ibadah, tapi juga menjadi saksi sejarah. Bahkan, beberapa di antaranya sudah masuk daftar cagar budaya dan ikon wisata yang dilindungi, lho. 

Baca Juga: 10 Masjid dengan Arsitektur Unik di Indonesia, Ada Makassar Juga

Fatma Roisatin Nadhiroh Photo Verified Writer Fatma Roisatin Nadhiroh

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya